Ibadah Online
Renungan Harian
-
TUHAN meiihat betapa besarnya kejahatan manusia di bumi, dan segaia kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. (Kejadian 6:5)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal apa yang disebut suara hati. Suara hati adalah pikiran yang timbul dari dalam diri kita sendiri. Suara hati memengaruhi kita dalam melakukan sesuatu. Orang sering mempertanyakan apakah suara hati adalah suara Tuhan atau bukan.
Teks Alkitab hari ini menggambarkan tentang kejahatan manusia. Dikatakan bahwa segala kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan. Hal ini menyebabkan TUHAN menyesal telah menciptakan manusia dan mengambil keputusan untuk menghukum mereka. Namun, Nuh mendapatkan kemurahan hati TUHAN. Nuh adalah seorang yang hidup benar dan tidak bercela. Apa rahasia di balik kebenaran dan ketidakbercelaan Nuh? Hal itu karena Nuh hidup bergaul dengan Allah. la tidak mengikuti kecenderungan hatinya karena ia mendengarkan suara Allah.
Manusia yang tidak bergaul dengan Tuhan akan terus berada dalam kecenderungan hati yang membawanya pada kejahatan. Jika tidak dikendalikan, maka kecenderungan hati manusia akan membuatnya hidup jauh dari Tuhan, bahkan dapat membangkitkan murka Tuhan. Lalu, apa yang harus dilakukan? Saat seseorang bergaul dengan Tuhan, ia akan mampu mengendalikan kecenderungan hati yang tidak baik. Bergaul dengan Tuhan akan membangkitkan kesadaran bahwa keinginan kita tidak selalu baik. Tuhanlah yang menolong kita. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin kita dapat mengendalikan kecenderungan hati kita.Ayat Pendukung: Kej. 6:1-10; Mzm. 122; Ibr. 11:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Dalam hati kita sering tersimpan definisi Raja yang tercemar oleh virus duniawi: Raja adalah pemegang kekuasaan yang berhak mementingkan diri, mengumpulkan aset, dan mengabaikan mereka yang lemah. Kekuasaan, di tangan kita, sering menjadi keleluasaan untuk berlaku sewenang-wenang.
Namun, mari kita lihat Takhta Raja kita, Kristus Yesus, di Kalvari. Ia dinobatkan di atas Salib, bukan singgasana emas. Ini adalah kontras teologis radikal yang harus kita cerna. Dunia—yang diwakili oleh para pemimpin dan prajurit di sana—hanya mengakui kuasa pameran (power display). Ejekan mereka, “Selamatkanlah diri-Mu!”, menunjukkan penolakan kita terhadap Raja yang berkuasa melalui kelemahan dan penderitaan. Kita, dalam keseharian kita, sering tergoda menuntut Yesus yang hanya menjamin kenyamanan dan kesuksesan pribadi. Namun, kuasa Raja Yesus di atas Salib justru dipakai secara antiklimaks namun menebus:
1. Kuasa untuk Merangkul Kerentanan (Ayat 34): Di tengah rasa sakit, Dia tidak menuntut keadilan; Dia memberikan doa syafaat bagi para algojonya. Inilah kuasa yang dipakai bukan untuk menghukum, tetapi untuk memulihkan.
2. Kuasa yang Mendirikan Komunitas (Ayat 43): Di sebelah-Nya, seorang penjahat yang terbuang—simbol kegagalan sosial—mendapatkan janji Firdaus. Kuasa Raja Kristus menyatukan umat-Nya, bukan di dalam kemegahan, tetapi di dalam persekutuan penderitaan dan anugerah.
Pertanyaannya untuk kita: Di mana kita menempatkan kuasa? Jika kita diberikan wewenang (di kantor, rumah, atau komunitas), apakah kita menggunakannya seperti Raja dunia—untuk kepentingan diri—atau seperti Raja Kristus—untuk merangkul, memulihkan, dan menyatukan yang terpinggirkan?
Minggu Kristus Raja adalah ujian: Kekuatan kita tidak terletak pada kemampuan kita untuk menghindari penderitaan, melainkan pada ketahanan kita untuk meniru kasih-Nya di tengah penderitaan. Inilah cara Kerajaan-Nya hadir di tengah-tengah kita, kini dan di sini. Amin (TT)
Antar Kita
-
WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
-
GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
Selasa, 12 Maret 2024Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di... -
Mata Air Kasih-Nya
Rabu, 21 Juni 2023Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...



