Ibadah Online
Renungan Harian
-
Sebab itu terimalah satu sama lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kamu, untuk kemuliaan Allah. (Rm. 15:7)
Apakah Saudara mengalami kesulitan untuk menerima kehadiran orang lain? Kebanyakan orang mudah menerima kehadiran orang lain bila orang itu baik apalagi dermawan. Namun, bagaimana apabila yang hadir dalam kehidupan kita adalah orang yang berkarakter buruk dan sering menyusahkan kita? Tentu tidak mudah untuk menerima kehadiran mereka.
Dalam teks Alkitab hari ini kita mendengar nasihat Rasul Paulus untuk hidup saling menerima. Jemaat Roma yang menerima surat Paulus terdiri dari berbagai orang dengan latar belakang budaya dan tradisi yang berbeda. Tampaknya perbedaan-perbedaan itu membuat mereka tak bisa saling menerima dan malah saling berprasangka. Akibatnya persekutuan jemaat terancam mengalami pertikaian dan perpecahan. Oleh karena itu, Rasul Paulus menasihati mereka agar saling menerima sama seperti Kristus telah menerima mereka untuk tujuan kemuliaan Allah.
Memang tak semua orang dalam hidup ini mudah untuk diterima. Terkadang kita harus hidup bersama orang yang menyulitkan, menyebalkan, bahkan membuat kita merasa tak nyaman. Biasanya orang-orang seperti itu kita hindari karena akan menyusahkan kita. Apakah sikap itu tepat? Ingatlah bagaimana Tuhan Yesus telah menerima kita orang berdosa. Marilah kita mensyukuri kasih penerimaan Tuhan atas kita dengan memuliakan Allah dalam sikap hidup yang nyata yaitu saling menerima seperti Kristus menerima kita. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, berikanlah kami kelembutan dan kemurahan hati untuk menerima orang lain sama seperti Engkau telah menerima kami. Amin.Ayat Pendukung: Ayb. 36:1-16; Mzm. 104:1-9, 24, 35b; Rm. 15:7-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Markus 10:17-31 membawa kita pada kisah seorang pemuda kaya yang datang kepada Yesus mencari kehidupan yang kekal, namun meninggalkan Yesus dengan sedih karena keterikatannya pada harta duniawi. Melalui kisah ini, Yesus mengajarkan bahwa kebajikan dan tujuan hidup sejati tidak dapat ditemukan dalam kekayaan atau status, tetapi dalam mengikuti jalan Tuhan dan memusatkan hidup pada nilai-nilai kekal.
Dalam konteks keluarga, pertumbuhan dalam kebajikan berarti kita bersama-sama membantu satu sama lain untuk menemukan dan memahami tujuan hidup kita yang sejati di dalam Tuhan. Ini bisa dimulai dengan merenungkan prioritas kita: Apakah kita lebih mementingkan hal-hal fana dibanding relasi kita dengan Tuhan dan sesama? Bagaimana kita mendefinisikan kesuksesan dan kebahagiaan dalam keluarga kita? Yesus menantang kita untuk melepaskan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengikuti-Nya sepenuhnya dan ini mungkin berarti kita harus mengevaluasi ulang apa yang kita kejar dan prioritaskan serta bagaimana kita membimbing anggota keluarga kita.
Pertumbuhan dalam kebajikan adalah proses yang memerlukan keberanian untuk melepaskan yang sementara dan menggantikannya dengan yang kekal. Sebagai keluarga, mari kita saling mendukung untuk hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk tujuan yang lebih besar yang Tuhan tetapkan bagi kita. Ketika kita mengenal dan mengikuti tujuan hidup yang sejati, kita akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tidak bisa diberikan oleh dunia ini. (ASC)
Antar Kita
-
WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
-
GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
Selasa, 12 Maret 2024Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di... -
Mata Air Kasih-Nya
Rabu, 21 Juni 2023Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...