Ibadah Online
Renungan Harian
  • Kesempatan Dalam Kesempitan

    Kisah Para Rasul 7:54-8:1a

    Sementara mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku (Kisah Para Rasul 7:59)

    Dalam Alkitab, Stefanus tercatat sebagai salah satu martir karena mempertahankan imannya kepada Yesus Kristus. Dia adalah salah satu dari tujuh diakon yang dipilih oleh komunitas gereja pertama untuk melayani dan membantu sesama. Namun, pemberitaaan Injil yang dilakukannya dengan penuh kuasa dan kebenaran menimbulkan kemarahan di antara para pemimpin agama Yahudi.

    Stefanus adalah contoh teladan iman yang kuat dan tabah dalam menghadapi penganiayaan. Saat diadili oleh para pemimpin Yahudi, dia tidak mundur atau meninggalkan imannya. Sebaliknya, dia bersaksi dengan tegas tentang kebenaran Injil dan sejarah keselamatan. Saat ia dihukum mati dengan cara dilempari batu, Stefanus berdoa kepada Allah agar mengampuni para penganiayanya. Ini menunjukkan dalamnya kasih dan pengampunan yang dimiliki Stefanus, bahkan pada saat-saat terakhir hidupnya. Kesaksian dan kematiannya sebagai martir mengilhami banyak orang percaya lainnya untuk tetap teguh dalam iman mereka dan siap menghadapi segala bentuk penganiayaan.

    Kisah Stefanus mengajarkan kita tentang pentingnya mempertahankan iman bahkan dalam situasi yang sulit dan berbahaya. Dia bahkan mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk tetap bersaksi tentang kasih Kristus yang mengampuni. Keteguhan dan kesetiaan Stefanus telah menjadi keteladanan iman bagi orang-orang percaya dalam menghadapi berbagai pergumulan agar tetap beriman teguh kepada Yesus Kristus. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]

    REFLEKSI:
    Kesempatan baik apa yang dapat kita ambil saat mengalami kesempitan?

    Ayat Pendukung: 2 Raj. 22:1-10; Mzm. 132:1-12; Kis. 7:54-1:1a
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • Memberi dari Keterbatasan

    1 Raja-raja 17:8-16, Markus 12:28-34

    Memberi bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh setiap orang, apalagi memberi dalam keterbatasan atau kekurangan. Terkadang dalam kekurangan seorang merasa bahwa tidak ada hal yang dapat dibagikan.

    Janda miskin di Sarfat adalah teladan iman dalam hal memberi dari keterbatasan atau kekurangan. Situasi kekeringan yang berdampak pada krisis pangan (makanan dan minuman) tidak menempa janda di Sarfat menjadi pribadi yang egois. Sebaliknya, kemurahan hati terhadap sesama dalam ketaatan mendengar suara Tuhan melalui sang Nabi, Elia. Spirit sang janda didasarkan pada kemurahan hati dan keyakinan pada Tuhan sumber kehidupan yang akan mencukupkan kebutuhan hidupnya. Begitu pula kisah janda di Bait Allah dengan ketulusan hati memberikan uang persembahan sebesar 2 peser/satu duit (peser adalah mata uang tembaga Yahudi yang terkecil). Yesus memperhatikan sang janda dan berkata kepada murid-murid-Nya bahwa janda itu memberikan semua yang ada padanya.

    Kisah kedua janda miskin dalam Alkitab mengajarkan kita untuk melepaskan ketakutan tentang kekurangan dan mempercayai Allah sebagai sumber kehidupan. Memberi bukan ketika sudah memiliki banyak atau sedikit. Karena memberi bukan hanya masalah materi, namun juga waktu, tenaga dan bahkan seluruh hidup. Tuhan tidak melihat apa yang kita beri, tetapi Tuhan memperhatikan hati yang memberi. Karena sesungguhnya, setiap pemberian yang tulus, meskipun kecil, merupakan tindakan besar di mata Tuhan. (LS)

Antar Kita
  • WEEKEND PASUTRI
    WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
Video GKIPI
Teologis
Allah yang Menghadirkan Diri
Kehadiran sesama dalam hidup kita merupakan faktor yang sangat berharga, karena setiap orang penting bagi yang lain, baik dalam skala kecil maupun luas. Interaksi...
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Aku mencari wajah-mu, Tuhan…
Kesaksian Dapot Parulian Pandjaitan
Berharga di mata Tuhan (kematian) semua orang yang dikasihi-Nya (Mazmur 116:15) Oops… Kematian? Suatu kata yang sering dihindari orang untuk dibicarakan karena tetap masih...
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...