Ibadah Online
Renungan Harian
-
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’.’ (Matius 1:23)
Dalam budaya Indonesia, tradisi pemberian nama pada bayi merupakan hal yang penting. Proses ini mencakup pemilihan nama yang terkadang melibatkan kakek dan nenek, pembahasan makna nama, hingga acara syukuran dengan mengundang keluarga besar serta tetangga untuk mengumumkan nama bayi. Arti sebuah nama mencerminkan harapan orangtua dan keluarga besar terhadap sang anak.
Ketika Yusuf ragu untuk menikahi Maria karena bayi yang dikandungnya, malaikat datang meyakinkan Yusuf bahwa bayi yang akan dilahirkan Maria berasal dari Roh Kudus. Ada dua nama yang akan disematkan pada bayi itu: Yesus dan Imanuel. Nama Yesus berarti “Juruselamat yang akan menyelamatkan manusia dari dosa”. Nama Imanuel berarti “Tuhan beserta kita”, yang menunjukkan kehadiran Allah yang setia mendampingi umat-Nya.
Dalam empat hari ke depan, kita akan merayakan Natal, kelahiran Yesus yang juga disebut Imanuel. Kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh Yesus melalui kematian-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Dia memberikan kita kemenangan atas kuasa dosa dan mengajak kita untuk turut serta dalam pekerjaan Tuhan dalam mewujudkan kehendak-Nya. Kadang kita menghadapi banyak tantangan dan kekhawatiran sebagai manusia, tetapi, seperti Yusuf, kita tidak perlu ragu karena Tuhan beserta kita. [Pdt. Christa Charisda Hulu]
DOA:
Ya Tuhan, kuatkan dan teguhkanlah hati kami untuk tetap setia mengerjakan pelayanan kami sekalipun ada banyak tantangan. Amin.Ayat Pendukung: Yes. 7:10-16; Mzm. 80:1-7, 17-19; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-25
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Minggu, 21 Desember 2025
ALLAH BESERTA KITA
Yesaya 7:10-16; Mazmur 80:2-8, 18-20; Roma 1:1-7; Matius 1:18-25
Pernyataan malaikat Tuhan tentang ‘Imanuel’ (Allah beserta kita) berada dalam konteks: pergumulan Yusuf untuk menceraikan Maria secara diam-diam (Mat. 1:19). Pada saat itulah Malaikat datang untuk mencegah niat Yusuf dan muncullah pernyataan tentang siapa bayi yang sedang dikandung Maria. Ia adalah sang Imanuel, wujud kehadiran Allah yang menyertai manusia. Puji Tuhan, Yusuf membatalkan niatnya untuk menceraikan Maria, meskipun itu berlawanan dengan kata hatinya.
Yusuf lebih memilih mengikuti kata malaikat. Belajar taat kepada Tuhan. Dan di situlah kata Imanuel (Allah menyertai kita) lalu menjadi menarik. Memikirkan Allah yang menyertai kita tentu menarik dan menghibur kita. Namun kesadaran bahwa Allah menyertai kita juga menuntut ketaatan kita kepada Allah, ketimbang mengikuti kata hati kita.
Dalam bacaan Yesaya 7 digambarkan, betapa manusia (yang diwakili raja Ahas), sulit untuk mengikuti nasihat Allah melalui nabi Yesaya (Yes. 7:12), karena kecenderungan manusia adalah mengikuti kata hatinya (logikanya). Di minggu adven ke 4 ini, kita diajak merenungkan kembali arti ‘Allah beserta kita’ sekaligus dipanggil untuk belajar taat kepada kehendak Allah meskipun kehendak Allah itu berlawanan dengan kata hati kita atau logika kita. Bersediakah anda? (RDJ)
Antar Kita
-
WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
-
GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
Selasa, 12 Maret 2024Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di... -
Mata Air Kasih-Nya
Rabu, 21 Juni 2023Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...

