Ibadah Online
Renungan Harian
-
Walaupun aku berjalan dalam kesesakan, Engkau melindungi hidupku dari amarah musuhku; Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. (Mazmur 138:7)
Asma adalah salah satu jenis penyakit saluran pernapasan yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bila gejala asma muncul, maka penderitanya akan merasakan sesak napas sehingga membutuhkan obat dan alat bantu pernapasan. Setelah mendapat bantuan alat dan obat, maka pengidap asma dapat bernapas dengan lega kembali.
Kata “kesesakan” yang terdapat dalam bacaan kita hari ini merupakan terjemahan dari bahasa aslinya yang berarti kesusahan atau penderitaan. Pemazmur ingin mengungkapkan betapa sulitnya ia keluar dari kondisi kesulitan bila tidak ada penolong, yaitu TUHAN Allah. Kesulitan yang dialami pemazmur ialah kesesakan yang amat sangat membutuhkan “alat bantu”, dan itulah yang ia maksudkan sebagai pertolongan TUHAN. TUHAN bukan hanya menolong hidup, tetapi juga mempertahankan hidup. TUHAN bukan hanya mempertahankan hidup, tetapi juga menjagai dari orang-orang yang sangat mungkin marah dan berusaha mencelakai kita. Tangan TUHAN sendiri yang akan menaungi hidup sehingga pemazmur mampu menghadapi kesusahan hidup.
Kita pasti pernah mengalami kesulitan. Bagaimana cara kita merespons kesulitan itu? Apakah kita merasa marah dan malah putus asa karena rumitnya kesulitan yang kita hadapi, yang membuat kehidupan kita terasa begitu sesak? Ingatlah ada tangan Tuhan yang menolong kita, bahkan membuat kita bertahan melewati kesulitan hidup itu. Berharaplah hanya kepada Tuhan, Sang Pemberi Kelegaan. [Pdt. Yosafat Simatupang]
DOA:
Ya Tuhan, hidup kami tidak mudah. Kami mohon agar kami selalu ingat bahwa tangan-Mu menopang kehidupan kami. Amin.Ayat Pendukung: Bil. 27:12-23; Mzm. 138; Kis. 9:26-1
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Rahmat adalah pemberian Allah yang kita terima bukan karena kita berhak menerimanya. Ia adalah pemberian Allah sekalipun kita tak layak menerimanya. Mengapa rahmat itu terkadang Allah berikan di tempat-tempat yang tak terduga? Sebab, memang, kita tidak dapat mengkalkulasi anugerah Allah itu sesuai dengan pertimbangan dan logika kita. Ia muncul semata-mata dari kedaulatan dan kebebasan ilahi. Sikap memastikan rahmat Allah dan mematok bahwa rahmat itu harus terjadi sesuai keinginan manusia ditampilkan oleh penduduk Nazaret, tempat asal Yesus. Mereka menganggap diri mereka layak menerimanya. Inilah sikap entitlement; merasa berhak dan layak. Dan Yesus sangat tidak menyukai sikap semacam itu. Sikap semacam ini sungguh berbahaya, sebab sikap ini dapat membuat kita mengerdilkan Allah menjadi pesuruh kita dan mengagungkan diri kita sendiri sebagai tuan bagi Sang Tuhan.
Itu sebabnya, Ia memberi contoh Nabi Elia dan Nabi Elisa. Pada masa Elia, Allah ternyata memilih janda Sarfat, seorang asing, sebagai penerima rahmat, bukan janda-janda Israel. Demikian juga, Elisa. Ia diperintah Allah untuk menyembuhkan seorang kafir bernama Na’aman, bukan penderita kusta lain dari kalangan Israel. Kedua nabi ini sungguh menunjukkan bahwa status “umat pilihan” tidak membuat rahmat Allah otomatis menjadi hak mereka. Kiranya kita juga memiliki kerendahhatian untuk membiarkan Allah menjadi Allah. Ia berdaulat dan bebas sepenuhnya untuk merahmati siapa pun dan kapan pun Ia mau. Sungguh, rahmat Allah dapat muncul di tempat yang tak terduga. Amin. (JA)
Antar Kita
-
WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
-
GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
Selasa, 12 Maret 2024Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di... -
Mata Air Kasih-Nya
Rabu, 21 Juni 2023Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...