Ibadah Online
Renungan Harian
  • Bergantung Kepada Allah

    Daniel 2:1-19

    Rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Daniel pun memuji Allah Semesta Langit. (Daniel 2:19)

    Menurut Sigmund Freud, mimpi adalah manifestasi dari sebuah keinginan yang belum terwujud yang ada di alam bawah sadar kita. Namun dalam Alkitab mimpi merupakan salah satu cara Allah untuk menyatakan suatu kebenaran yang akan terjadi, seperti mimpi Firaun di masa Yusuf.

    Raja Nebukadnezar sangat gelisah, ia ingin segera mengetahui apa arti mimpinya. Namun orang-orang berhikmat yang ada tak dapat mengartikannya. Karena itu raja menjadi murka dan menitahkan untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel. Itu berarti nyawa Daniel dan teman-temannya juga ikut terancam. Daniel menghadap raja dan meminta waktu untuk memberitahukan arti mimpinya. Kemudian Daniel bersama teman-temannya berdoa memohon kemurahan hati Allah untuk menyingkapkan rahasia mimpi raja. Maka Allah menyingkapkan rahasia itu kepada Daniel dalam suatu penglihatan. Daniel pun memuji Allah karena pertolongan-Nya, sebab tanpa Allah, dia tak mampu melakukannya.

    Hikmat untuk mengetahui hal-hal yang Allah nyatakan bukanlah kemampuan manusia, tetapi semata-mata karunia Allah. Kita perlu belajar dari Daniel yang berani bukan karena ia mampu, namun karena ia bergantung kepada Allah saja. Kita bisa dipakai Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya ketika kita dengan penuh keyakinan bergantung pada Allah dan memohon pertolongan-Nya. Kita hanyalah alat di tangan Allah, karena itu yang harus dipermuliakan dan diagungkan hanyalah Allah saja. [Pdt. Melani Ajub Egne]

    REFLEKSI:
    Kita membutuhkan pertolongan-Nya ketika kita mau menyelami maksud dan rencana-Nya.

    Ayat Pendukung: Dan. 2:1-19; Mzm. 72; Ef. 4:17-5:1
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • AKU MELIHAT TERANG

    Yohanes 1:10-18

    Di dalam bacaan Injil minggu ini, terdapat dua ayat yang menjadi menarik jika dibaca secara bersama, yaitu ayat 14 dan 18. Ayat 14 menampilkan inti inkarnasi, yaitu bahwa Sang Firman menjadi manusia. Karena inkarnasi ini, kita memperoleh rahmat untuk menikmati keberdiaman-Nya di antara kita dan karena itu kita dapat melihat kemuliaan Allah melalui-Nya. Singkatnya, ayat 14 ini menunjukkan karya Allah di dalam Sang Firman, yang adalah Anak Tunggal Bapa, untuk menyahabati kita. Sementara itu, ayat 18 menampilkan relasi karib Sang Firman atau Sang Anak dengan Sang Bapa. Persahabatan ilahi yang kekal itu digambarkan dengan sangat indah, yaitu bahwa Ia adalah Anak Tunggal Allah yang duduk di pangkuan Sang Bapa. Kekariban kedua pribadi ilahi ini berlangsung di dalam kekekalan. Karena itu, kita tak mungkin melihat kemuliaan Sang Bapa; hanya Sang Anak atau Sang Firman yang melihat dan berbagi kemuliaan ilahi tersebut.

    Indah sekali bukan. Di dalam, kedua ayat ini, kata “melihat” sama-sama muncul. Kata “Anak Tunggal” juga muncul. Tampaknya, memang, penulis Injil Yohanes ingin menampilkan kedua ayat ini secara paralel, yang kemudian berujung pada sebuah kesaksian, bahwa Sang Firman atau Sang Anak adalah Ia yang paling karib dengan Sang Bapa, sekaligus Ia adalah Allah yang mengkaribkan Diri-Nya pada manusia. Di dalam Dia, Allah dan manusia berjumpa. Di dalam Dia kita menemukan Allah-Manusia. Di dalam Dia, kemuliaan Allah yang tertutup bagi ciptaan, kini tersibak dan kita diizinkan mengalaminya melalui relasi persahabatan dengan Sang Firman. Amin. (JA)

Antar Kita
  • WEEKEND PASUTRI
    WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
Video GKIPI
Teologis
Allah yang Menghadirkan Diri
Kehadiran sesama dalam hidup kita merupakan faktor yang sangat berharga, karena setiap orang penting bagi yang lain, baik dalam skala kecil maupun luas. Interaksi...
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Aku mencari wajah-mu, Tuhan…
Kesaksian Dapot Parulian Pandjaitan
Berharga di mata Tuhan (kematian) semua orang yang dikasihi-Nya (Mazmur 116:15) Oops… Kematian? Suatu kata yang sering dihindari orang untuk dibicarakan karena tetap masih...
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...