Ibadah Online
Renungan Harian
  • Menyalahgunakan Posisi

    Zakharia 11:1-17

    “Sungguh celaka gembala-Ku yang tak berguna, yang meninggalkan kambing domba! Pedang akan menimpa lengannya dan mata kanannya! Lengannya akan kurus kering, dan mata kanannya akan buta sama sekali!” (Zakharia 11:17)

    Gembala adalah seseorang yang berperan menjaga dan merawat domba-domba. Gembala akan mencari domba yang hilang, menyembuhkan domba yang terluka, dan melindungi domba-dombanya dari ancaman bahaya dan serangan binatang liar. Namun ternyata, ada gembala yang justru mencelakai domba-dombanya. Dalam Kitab Zakharia, mereka disebut sebagai gembala yang bebal.

    Nabi Zakharia memberikan gambaran tentang gembala yang bebal, yaitu yang tidak mengindahkan yang lenyap, tidak mencari yang hilang, tidak menyembuhkan yang luka, tidak memelihara yang sehat, melainkan justru memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka. Gembala yang bebal adalah gembala yang meninggalkan domba-dombanya. Nabi Zakharia menyampaikan hal ini untuk melambangkan pemimpin-pemimpin yang tidak peduli terhadap umat, yang tidak memperhatikan yang lemah, dan hanya mencari keuntungan sendiri. Mereka pun akan menerima hukuman.

    Posisi dan jabatan memang dapat disalahgunakan. Ada orang yang dipercaya sebagai pejabat gerejawi atau memegang posisi dalam organisasi, tetapi ternyata ia malah menjadi batu sandungan. Bagaimana kita menjalankan posisi dan jabatan kita saat ini? Jangan sampai kita seperti gembala yang bebal, yang tidak menjaga, melainkan mencelakai domba-dombanya. Mari memohon hikmat dari Tuhan agar kita dapat menjadi berkat dalam peran yang Tuhan percayakan kepada kita. [Pdt. Cordelia Gunawan]

    REFLEKSI:
    Mari menjadi berkat dan melakukan kebaikan melalui posisi dan jabatan yang Tuhan percayakan kepada kita.

    Ayat Pendukung: Za. 11:1-17; Mzm. 46; 1 Ptr. 1:3-9
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • Kerajaan di Tengah Reruntuhan

    Lukas 21:5-19

    Karakter sejati teruji bukan saat nyaman, melainkan saat menghadapi kehancuran. Ketika murid-murid mengagumi kemegahan Bait Allah, simbol keamanan duniawi mereka, Yesus menjatuhkan peringatan keras: semua ini akan runtuh. Peringatan ini bersifat teologis: Jangan pernah letakkan iman, identitas, atau stabilitas Anda pada struktur, bangunan, atau sistem duniawi manapun.

    Teks ini menyingkap tiga “reruntuhan” yang pasti datang:

    1. Reruntuhan Material (Ayat 5-11): Gempa, perang, dan penderitaan menunjukkan bahwa Allah akan membiarkan stabilitas kita hancur. Ini terjadi agar kita berhenti menyembah berhala yang halus, yaitu kenyamanan dan kemapanan finansial. Kerajaan Allah tidak bergantung pada kemegahan gereja atau ekonomi yang stabil.

    2. Reruntuhan Reputasi (Ayat 12-17): Yesus berjanji kita akan dibenci, dianiaya, dan dikhianati karena Nama-Nya. Penderitaan demi Kristus adalah privilese yang menguji keaslian kita. Pilihan radikal kita adalah: Berkompromi demi diterima dunia, atau Mempertahankan value Kerajaan Allah dan menanggung kerugian reputasi?

    3. Reruntuhan Tubuh yang Fana (Ayat 18): Bahkan saat kita kehilangan nyawa, Yesus menjamin: “Tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.” Ini adalah jaminan teologis dari kedaulatan Allah. Penderitaan kita berada di bawah kendali-Nya yang sempurna. Inti dari khotbah ini adalah perintah dalam Ayat 19: “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh jiwamu.”

    Ketahanan (Resilience) bukanlah pasif, melainkan perjuangan aktif untuk memegang teguh iman dan kasih. Kerajaan Allah hadir saat kita memilih ketekunan di tengah reruntuhan, bukan untuk menghindarinya.

    Kita harus berhenti hidup dalam kompromi demi kenyamanan fana. Marilah kita hidup dengan mengagumi Kedaulatan Kristus, dan membiarkan penderitaan menjadi kesempatan menyaksikan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita. Amin. (TT)

Antar Kita
  • WEEKEND PASUTRI
    WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
Video GKIPI
Teologis
Allah yang Menghadirkan Diri
Kehadiran sesama dalam hidup kita merupakan faktor yang sangat berharga, karena setiap orang penting bagi yang lain, baik dalam skala kecil maupun luas. Interaksi...
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Aku mencari wajah-mu, Tuhan…
Kesaksian Dapot Parulian Pandjaitan
Berharga di mata Tuhan (kematian) semua orang yang dikasihi-Nya (Mazmur 116:15) Oops… Kematian? Suatu kata yang sering dihindari orang untuk dibicarakan karena tetap masih...
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...