Ibadah Online
Renungan Harian
-
Lalu kata Yosua kepada mereka, “Janganlah takut dan janganlah kecut hatimu! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Seperti itulah yang akan dilakukan Tuhan terhadap setiap musuh yang kamu perangi.” (Yosua 10:25)
Keberhasilan yang gemilang tentu membuat kita bangga. Namun juga selalu ada bahaya yang mengintip, yaitu kita merasa bahwa keberhasilan itu terjadi karena kehebatan dan kekuatan kita semata. Sikap semacam itu tidaklah berkenan di hadapan Tuhan.
Saat orang Israel mengadakan perdamaian dengan Kota Gibeon, hal ini memancing ketakutan raja Yerusalem. Lalu Adoni- Zedek raja Yerusalem membangun koalisi dengan empat raja yang lain, yaitu raja Hebron, Yarmut, Lakhis, dan Eglon untuk memerangi orang Israel dan Gibeon. Gibeon adalah kota yang dihuni oleh orang-orang perkasa. Namun pada masa itu Gibeon bukanlah kota yang berbenteng, sehingga sudah tentu kota itu tak berpelindung. Orang Israel di bawah pimpinan Yosua dan dengan pertolongan Allah dapat mengalahkan musuh yang lebih banyak. Semuanya itu bukan karena kemampuan, kehebatan, serta kekuatan Yosua dan orang Israel, melainkan Tuhanlah yang telah memberi kemenangan kepada mereka. Oleh karena itu kata-kata Yosua dalam ayat renungan kita selain bertujuan untuk menguatkan Bangsa Israel, juga untuk mengingatkan agar mereka tidak jumawa terhadap kemenangan dan keberhasilan.
Setiap keberhasilan sudah sepatutnya disambut dengan penuh sukacita, tetapi hendaknya dengan penuh kerendahan hati kita selalu mengakui bahwa itu semua terjadi karena kebaikan dan kemurahan Allah kepada kita. Dialah yang sesungguhnya memberikan keberhasilan kepada kita. Segala kemuliaan hanya bagi Dia. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Terima kasih untuk setiap keberhasilan yang Engkau berikan kepada kami. Ajarkan kami untuk senantiasa memuliakan-Mu. Amin.Ayat Pendukung: Yos. 10:16-27; Mzm. 118:1-2, 14-24; 1 Kor. 5:6b-8
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Minggu, 20 April 2025
MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana hidup ini dibaharui dan dipulihkan dan cinta dan kuasa Allah. Perjamuan Kudus sarat akan simbol sebagai lambang penghayatan iman. Roti lambang dari tubuh dan anggur lambang dari darah Kristus. Perayaan ini mengingatkan karya keselamatan yang dilakukan secara sempurna dalam diri Yesus. Perayaan ini juga mengingatkan kita pada ikatan persekutuan umat manusia yang telah dipersatukan dalam persekutuan Allah Trinitas yang telah merengkuh kita di dalam segala kerapuhan dan kefanaan.
Paska adalah peristiwa kemenangan di dalam Kristus yang bangkit. Paska memberikan perspektif baru dalam keseluruhan hidup kita. Penderitaan dan kesulitan pasti menjadi bagian dari perjalanan hidup namun Paska menegaskan kepada kita, kasih Allah yang menjaga, memelihara dan memulihkan, selalu hadir dalam hidup.
Tarian pembaharuan yang menjadi tema Paska 2025 mengajak kita melihat peristiwa Paska ini sebagai sebuah persekutuan Allah dengan seluruh ciptaan-Nya. Kita bergerak bersama di dalam persekutuan Trinitas sehingga kita terus diteguhkan untuk melakukan kebaikan Kristus dalam hidup. Tarian dengan simfoni Allah yang membawa hidup kita menghadirkan kemuliaan Allah. Mari rayakan kemenangan ini dengan penuh syukur di meja perjamuan kudus. (DVA)
Antar Kita
-
WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
-
GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
Selasa, 12 Maret 2024Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di... -
Mata Air Kasih-Nya
Rabu, 21 Juni 2023Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...