Renungan Harian
-
“… oleh karena engkau menyesal … di hadapan TUHAN … matamu tidak akan melihat segala malapetaka ….” (2Raj. 22:19-20)
Orang baik terbukti melalui sikap baiknya. Pikirannya tertuang untuk merancang perbuatan baik dan aksi kebaikan. Perasaannya tercurah dalam simpati, empati, dan belas kasih. Tenaganya terlihat di dalam tindakan baik. Namun, orang baik dapat terjatuh ke dalam dosa atau perbuatan buruk.
Raja Yosia, menurut penulis 2 Raja-raja, adalah orang baik. Ia memberikan “bantuan langsung tunai” [uang yang dikelola para imam] untuk membayar para tukang yang bekerja memperbaiki Bait Allah yang sudah rusak dan perlu renovasi. “Berikanlah uang itu kepada para tukang bangunan, tetapi tidak usahlah mengadakan perhitungan dengan mereka mengenai uang yang diberikan, sebab mereka bekerja dengan jujur,” demikian dipesankan Yosia melalui Safan. Ketika renovasi sedang berlangsung, para tukang menemukan gulungan kitab. Isi kitab itu menegur raja-raja dan rakyat Israel, bukan hanya Yosia, tentang dosa mereka kepada TUHAN. Yosia mungkin tidak bersalah, tetapi sejarah menyatakan ia termasuk di dalam keberdosaan kepada TUHAN. Karena itu, Yosia mengoyakkan pakaiannya dan segera meminta petunjuk Allah. Yosia mewakili rakyat dan para pemimpin Israel menyesali dosa kaum leluhur yang menentang TUHAN.
Banyak dosa yang kini menjadi luka batin bangsa kita. Ini terjadi karena kita tidak pernah mengakui kesalahan para pendahulu terhadap rakyatnya. Firman hari ini mengingatkan bahwa Allah berkenan akan sikap orang yang mengakui dan menanggung dosa historis. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Ya Allah, ajarilah kami merendahkan diri di hadapan-Mu dengan mengakui perbuatan salah di masa lalu. Amin.Ayat Pendukung: Mzm. 119:105-112; 2Raj. 22:3-20; Rm. 11:2-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Apakah orang saleh tidak pernah salah? Apakah orang saleh tidak boleh salah? Pertanyaan ini menjadi sangat penting dalam memahami usaha kita menjadi anak Tuhan yang benar.
Banyak orang mengasumsikan bahwa orang saleh itu tidak pernah salah. Adalah konyol dan tidak mungkin seorang yang hidup di dunia ini bebas dari kesalahan. Kesalahan itu dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja. Motivasi baik sekalipun bisa saja mengakibatkan luka dalam hidup orang lain di sekitar. Sehati-hati apapun seseorang yang berjalan bisa menginjak dan membunuh semut kecil dan mencelakai ciptaan lainnya.
Lalu bagaimana merelasikan hal itu? Bersikap saleh adalah upaya untuk berbuat benar dan baik dengan ciptaan lain di dalam terang Firman Tuhan. Meski demikian dalam hidup bersama gesekan dan saling melukai adalah hal yang tidak dapat dimungkiri. Namun hendaklah kita berupaya dengan sungguh tidak melukai sesama dan ciptaan lain. Sekaligus ketika orang lain bersalah kepada kita, mari belajar mengampuni dan membangun habitat pertumbuhan iman dan pertobatan. Orang Saleh, bisa Salah!
(BA)
Antar Kita
-
Persekutuan Doa Pagi atau PDP adalah kegiatan rutin di gereja, yang sepertinya dimiliki oleh hampir semua GKI, termasuk GKI Pondok Indah. Sesuai dengan namanya, kegiatan utamanya adalah bersekutu dan berdoa – atau saling mendoakan, di pagi hari bahkan sebelum...
-
WELCOME TO MATETO ONSITE
Rabu, 18 Januari 2023Horeee… akhirnya Bina Iman Anak Mateto mulai onsite lagi di gereja… IYA, di ruangan-ruangan gereja kita. Mulai 9 September 2022, setiap Jumat (2 minggu sekali) akan ada Kelas Mateto di GKI Pondok Indah dari jam 16.00 – 17.30 WIB.... -
Refleksi Panitia PASKA 2022
Senin, 30 Mei 2022Halo, Sahabat GKIPI … Tulisan berikut ini adalah rangkuman dari beberapa kesan dan refleksi yang disampaikan oleh kawan-kawan panitia Paska 2022. Dalam tulisan ini, kami ingin membagikan pengalaman iman dan pelayanan kami dalam kepanitiaan ini. Panitia Paska adalah kepanitiaan...
Artikel
