Renungan Harian
-
Dan Yesus berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak ….” (Luk. 9:22)
Ada paradoks yang mungkin harus dihadapi setiap orang Kristen. Di satu pihak harus menjadi kawan bagi setiap orang. Di pihak lain bisa jadi ditolak oleh mereka yang harus dikawani.
Yesus menghadapi paradoks seperti itu. Di satu sisi Ia harus mengasihi setiap orang sebab untuk itu Ia hadir di tengah dunia. Pada saat yang sama, di sisi lain, Ia harus menghadapi fakta dibenci dan ditolak oleh mereka yang dikasihi-Nya. Tidak tanggung-tanggung, mereka yang menolak Yesus adalah para pemimpin umat. Mereka memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap orang banyak. Jadi, pada saat itu Yesus dimusuhi oleh hampir semua orang. Hanya sebagian kecil saja yang bersedia untuk ada bersama-sama dengan Yesus. Itu sebabnya Yesus mengingatkan bahwa mereka yang mau ada bersama-Nya, menjadi pengikut-Nya, harus bersedia untuk memikul salibnya.
Teks Alkitab hari ini sekali lagi mengajak setiap orang Kristen untuk sungguh mengingat panggilannya: memikul salib sama seperti Yesus. Ditolak, pada satu sisi, dan menjadi kawan di sisi yang lain, adalah salib setiap orang Kristen di mana pun mereka berada. Dengan kata lain, ketika kehadiran orang Kristen ditolak oleh orang lain, mereka tak perlu terkejut, sedih, atau marah. Terimalah itu sebagai salib. Ingatlah bahwa yang ditolak bukan sekadar orang Kristen, melainkan Yesus sebagai Tuhan. Jadi, berbahagialah bila kita ditolak karena Yesus. [Jan Calvin Pindo]
DOA:
Tuhan, terima kasih karena kami diberi kesempatan untuk dapat mengalami apa yang Yesus alami. Amin.Ayat Pendukung: Mzm. 77: 2-3, 12-21; 2Raj. 1:13-18; 2:3-5; Luk. 9:21-27
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Bagaimana pengalaman saudara selama dua tahun belakangan ini? Rasanya agak berat, ya? Pandemi memang membuat semua jadi berubah seketika, dan yang namanya perubahan seringkali membawa ketidaknyamanan di awal. Kita dipaksa beradaptasi, atau mungkin lebih tepatnya berjuang untuk bertahan di tengah situasi yang serba mendadak sulit.
Dalam bacaan kita kali ini, Paulus menyadari betul betapa dekatnya kehidupan dengan penderitaan dan permasalahan. Namun pengalaman dan penghayatannya menghantarkan dia pada sebuah kesadaran bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Dalam kesesakkannya, Paulus mengalami Allah sendiri yang menguatkan dia karena pengharapan yang ia letakkan pada Allah. Karenanya, ia bahkan bukan sekadar mampu bertahan, melainkan terus mampu berkarya mewujudkan misi Allah bagi dunia. Pernahkah saudara juga mengalami penyertaan Tuhan itu ketika saudara ada dalam suatu pergumulan hebat? Mari kita ingat-ingat dan renungkan.
Perjalanan selama dua tahun pandemi ini juga jadi hal yang tidak mudah bagi GKI Pondok Indah. Akan tetapi dengan segala suka-dukanya, dalam perjuangan dan pengharapan akan Tuhan yang memampukan, kita ternyata mampu melaluinya. Kita bahkan bukan hanya sekadar dimampukan untuk sekadar bertahan saja, melainkan justru mengembangkan lebih lagi pelayanan yang ada. Pelayanan digital mulai diupayakan dengan baik, pelayanan pos terus berlangsung dan berkembang, terobosan dalam pelayanan terus dilakukan. Bukankah ini semua bukti penyertaan Tuhan bagi gereja kita di tengah masa-masa yang bisa dibilang “sulit”? Momen ulang tahun ke-38 GKI Pondok Indah di tengah pandemi ini biarlah menjadi momen kita mengingat dan merayakan penyertaan Tuhan itu bagi gereja kita ini, serta marilah kita juga mengingat dan menemukan penyertaan Tuhan itu dalam kehidupan kita masing-masing.
KTM
Antar Kita
-
Halo, Sahabat GKIPI … Tulisan berikut ini adalah rangkuman dari beberapa kesan dan refleksi yang disampaikan oleh kawan-kawan panitia Paska 2022. Dalam tulisan ini, kami ingin membagikan pengalaman iman dan pelayanan kami dalam kepanitiaan ini. Panitia Paska adalah kepanitiaan...
-
KASUT, Bukan Hanya Sebuah Nama
Senin, 9 Mei 2022Pesatnya kemajuan teknologi internet dan begitu derasnya arus informasi yang tak terbendung lagi mengakibatkan banyak media konvensional cetak seperti koran, tabloid, majalah dan lainnya terkena imbasnya. Mengalami penurunan peminat pembaca bahkan mulai ditinggalkan. Sebagian media komersial lainnya yang berusaha... -
Merangkai Injil di PULAU RUPAT
Kamis, 14 April 2022I. Misi Yang Berkelanjutan Sudah sejak lama berbagai denominasi gereja hadir dan melakukan misi di Pulau Rupat. Selain melayani masyarakat perantau yang sudah Kristen, juga berusaha menjangkau masyarakat setempat, khususnya suku Akit dan peranakan Tionghoa (blasteran Akit dan Tionghoa)....
Artikel
