Ibadah Online
Renungan Harian
  • TEGUH BERPENGHARAPAN

    Ibrani 6:13-20

    Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. (Ibr. 6:19)

    Apakah yang membuat orang terus berjuang di tengah kesulitan? Tentu karena ia memiliki pengharapan. Tanpa pengharapan orang tak akan mampu mengarungi kehidupan dengan segala dinamikanya. Pengharapan membuat kita memiliki daya juang dan semangat.

    Penulis Surat Ibrani mengingatkan orang-orang percaya tentang betapa pentingnya memiliki pengharapan di dalam Tuhan Yesus. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. Sauh atau jangkar adalah alat yang sangat vital bagi sebuah kapal, yang berfungsi sebagai alat penambat. Ukuran sauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran kapal, tetapi memiliki peran yang sangat besar untuk menahan kapal agar tidak hanyut oleh terjangan ombak. Pengharapan ibarat sauh bagi jiwa sebab dengan pengharapan kita dapat bertahan di tengah badai kehidupan. Di tengah kesulitan, penganiayaan, dan penderitaan, orang-orang percaya diajak setia menambatkan pengharapan pada Tuhan Yesus, Sang Batu Karang yang kokoh. Mereka diingatkan untuk terus berpengharapan akan keselamatan kekal yang dijanjikan kepada setiap orang percaya.

    Janji Allah pasti digenapi, maka marilah bersabar dan setia menantikan penggenapannya seperti Abraham yang sabar, tekun, dan taat dalam menanti penggenapan janji Allah. Apa pun kesulitan dan badai kehidupan yang menerpa kita, marilah terus teguh berpengharapan pada Tuhan sampai akhir kehidupan. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]

    DOA:
    Ya Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk terus teguh berpengharapan kepada-Mu. Amin.

    Ayat Pendukung: Ayb. 41:1-11; Mzm. 75; Ibr. 6:13-20
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • Tumbuh dalam Pelayanan: Pengurbanan Sejati

    Markus 10:35-45

    Dalam Markus 10:35-45, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa menjadi besar di dalam Kerajaan Allah bukanlah soal kekuasaan atau posisi, melainkan soal pelayanan. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,” demikian kata Yesus. Pelayanan yang sejati membutuhkan pengurbanan, sebuah panggilan yang menuntut kita untuk memberikan diri dengan tulus tanpa pamrih.

    Di dalam keluarga, pengurbanan sejati dapat berarti meletakkan kepentingan pribadi demi kebaikan bersama. Mungkin ini terlihat dalam hal-hal sederhana, seperti mengesampingkan keinginan pribadi untuk memberikan waktu lebih bagi anggota keluarga yang membutuhkan, atau mungkin dalam bentuk pengurbanan yang lebih besar, seperti mengubah prioritas hidup demi mendukung anggota keluarga yang sedang menghadapi tantangan berat. Yesus memberikan teladan tertinggi dalam pengurbanan melalui kematian-Nya di kayu salib, dan Ia memanggil kita untuk mengikuti jejak-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

    Pelayanan dalam keluarga bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi di situlah kita bertumbuh dalam iman dan kasih. Melalui pengurbanan, kita belajar untuk mengasihi dengan lebih mendalam dan murni, bukan untuk mendapatkan sesuatu, melainkan karena kita telah menerima kasih yang besar dari Kristus. Bagaimana kita bisa lebih berkomitmen dalam melayani keluarga kita dengan tulus dan penuh pengurbanan? Marilah kita mengingat bahwa dalam pelayanan yang sejati, kita menemukan kebesaran yang sesungguhnya di dalam Kerajaan Allah. (ASC)

Antar Kita
  • WEEKEND PASUTRI
    WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
Video GKIPI
Teologis
Allah yang Menghadirkan Diri
Kehadiran sesama dalam hidup kita merupakan faktor yang sangat berharga, karena setiap orang penting bagi yang lain, baik dalam skala kecil maupun luas. Interaksi...
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Aku mencari wajah-mu, Tuhan…
Kesaksian Dapot Parulian Pandjaitan
Berharga di mata Tuhan (kematian) semua orang yang dikasihi-Nya (Mazmur 116:15) Oops… Kematian? Suatu kata yang sering dihindari orang untuk dibicarakan karena tetap masih...
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...