Hipnosis & Hipnoterapi

Hipnosis & Hipnoterapi

Belum ada komentar 496 Views

Ketika membaca judul ini, pasti akan banyak sekali pembaca yang melihat dengan sinis atau bahkan dengan sedikit marah, mengapa topik seperti ini bisa dimuat di media gereja? Pertanyaannya: apakah kita tahu, apakah itu Hipnosis dan Hipnoterapi sesungguhnya?

Beberapa waktu yang lalu pernah ada yang menanyakan kepada Bapak Pendeta Rudijanto Djajakartika di Pastoralia. Ketika artikel jawaban tersebut dimuat di web GKI Pondok Indah, walaupun Pak Rudi sudah menjelaskan secara rinci dan ilmiah, wah, komentar-komentar miring pun masuk.

Mari kita singkirkan terlebih dulu isu negatif yang sudah kita baca dan dengar dari berbagai media dan silakan Anda melanjutkan membaca tulisan ini. Mungkin akan ada beberapa hal baru tentang hipnosis dan hipnoterapi pada tulisan ini yang dapat kita simak untuk membuka wawasan kita.

Mari kita memulainya dengan mempelajari sejarah hipnosis.

Anda mungkin akan sulit percaya, bahwa teknik hipnosis telah ada sekitar tahun 3000 SM. Bangsa Mesir memiliki pengetahuan mengenai hipnotisme dan menggunakannya di masa lalu, seperti yang dibuktikan dari hieroglif yang ditemukan di batu nisan pada masa itu. Bangsa Yunani juga memahaminya, begitu pula bangsa Maya di Amerika Selatan. Hipnosis juga digunakan oleh bangsa fakir Hindu, guru agama Cina, pendeta Persia, pendeta Celtic dan ahli sihir Afrika. Mungkin saat zaman prasejarah, hipnosis diwariskan melalui berbagai macam ritual dan diperlakukan sebagai sesuatu yang penuh rahasia.

Banyak orang percaya bahwa hipnosis secara spontan ditemukan di tiap peradaban dunia ketika sejarahnya terungkap, dan bahwa hipnosis dikenal oleh semua kelompok masyarakat di mana pun. Tetapi mengapa hipnosis sampai sekarang masih merupakan misteri?

Mungkin karena ahli hipnosis pada zaman itu segera menjadi ahli sihir dan cenayang atau lainnya dan menutupi teknik ini dengan ilmu kebatinan dan agama. Atau juga karena kurangnya pengetahuan, maka manusia menjadi takut, mengolok-olok atau bahkan menyangkal hipnotisme, yang sesungguhnya tidak atau kurang kita pahami. Tetapi seperti kita ketahui, setiap ilmu pengetahuan di dunia harus melalui jalan keras yang sama, yaitu dari ketidakyakinan, melintasi ketakutan, supaya akhirnya bisa diterima oleh masyarakat. Contohnya, lihat bagaimana orang-orang menertawakan Wright bersaudara. Kini semua orang memanfaatkan penemuan mereka dan terbang merupakan bagian dari kehidupan kita. Listrik pun ketika baru ditemukan dianggap sebagai kekuatan Iblis.

Pada abad ke-18, Frans Anton Mesmer dari kelompok semi-ilmiah mungkin merupakan nama yang paling terkenal sepanjang sejarah hipnosis. Mesmer adalah seorang dokter yang dilahirkan di Iznang, Jerman, pada tanggal 23 Mei 1734. Setelah melihat peragaan penyembuhan magnetis oleh Romo Maximillian Hell pada tahun 1774, Mesmer mulai bereksperimen dengan menggunakan magnet.

Romo Gassner (1727-1779), seorang imam Katolik, bekerja dengan Mesmer dan aktif di bidang hipnosis. Warganya merasa yakin bahwa Tuhan telah memberkati Romo Gessner dengan kekuatan surga, karena banyak yang disembuhkan.

Pada abad ke-19, Abbe Jose Castodi de Faria, salah satu pelaku eksperimen ilmiah pertama di Paris (1815), berkata bahwa trans tidak bisa ditimbulkan jika seseorang tidak menginginkannya.

John Elliotson (1791) adalah profesor di Univ Hospital di London. Ia menggunakan dan memajukan “magnetisme” dan banyak dokter muda menunjukkan minat besar pada hasil kerjanya. Ia menggunakan teknik hipnosis untuk melakukan bedah besar.

James Braid (1795-1860), seorang dokter bedah terkemuka dari Skotlandia, memakai kata “hipnosis” dari bahasa Yunani hypnos, yang berarti tidur. Ia mengembangkan teknik induksi dengan menggunakan cahaya terang, dan meningkatkan trans dengan menekankan sugesti lisan. Ia yakin bahwa trans tergantung pada kemampuan subyek dalam menerima sugesti, yang bisa dipengaruhi oleh sugesti lisan. Braid disebut sebagai “Bapak Hipnosis.” Penghargaan bersejarah ini juga diberikan kepada Mesmer dan Liebault. Kelemahan Braid adalah asumsinya bahwa subyek berada dalam kekuasaan penghipnotis, sehingga meskipun berhasil, Braid masih melewati jalan yang sama dan keliru yang dilewati oleh perintis hipnosis sebelumnya. Sumbangan nyata Braid kepada dunia hipnosis adalah bahwa ia merupakan orang pertama yang menetapkan bahwa tidur hipnosis bisa dipicu oleh perantara fisik, dan selain itu, kondisi psikologis, keyakinan dan harapan diperlukan supaya induksi berhasil. Pada tahun 1842 Braid mencoba mengubah sebutan hipnosis, karena ia menyadari bahwa kondisi ini juga ada dalam keadaan yang tidak mencakup tidur. Akan tetapi kata “hipnosis” sudah bersifat permanen.

James Esdaile (1808-1859), juga dari Skotlandia, melakukan ribuan operasi kecil dan ratusan operasi besar dengan menggunakan teknik ini dan berhasil mengurangi tingkat kematian dari 50% menjadi kurang dari 8% di India. Ia ditugaskan di Rumah Sakit di Calcutta untuk tetap menggunakan operasi “mesmeristic.” Dave Elman menghormati Esdaile dengan cara menyebut keadaan hipnosis yang teramat dalam dengan ”keadaan Esdaile” (The Esdaile State).

Ambroise August Liebault, tinggal di Nancy, Prancis, membuka praktik di sana dan mengobati pasiennya dengan obat, maupun hipnosis. Dia adalah orang pertama yang menegaskan bahwa hipnosis adalah murni masalah sugesti. Ia tidak memiliki kekuatan super natural.

Hippolye Bernheim, seorang profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Nancy, menulis artikel yang mencela Liebault. Tetapi ketika ia mengunjungi klinik Liebault, keyakinannya berbalik, karena metode Liebault membawa hasil. Kemudian Bernheim menerapkan metode Liebault di kliniknya sendiri dan mencapai keberhasilan yang sejajar atau lebih besar. Bernheim kemudian bergabung dengan Liebault dan mendirikan pusat penyembuhan melalui hipnosis yang paling tenar dalam sejarah. Ia mengklaim berhasil menangani 85 persen kasusnya. Liebault dan Bernheim disebut sebagai pendiri Sekolah Nancy, yaitu sekolah mengenai aktualitas dan pemikiran. Mereka mengatakan hipnosis murni merupakan hal subyektif.

James Martin Charcot mengadakan penelitian di kliniknya di Salpetriere. Ia adalah orang pertama yang mengenali dan melabeli berbagai tingkatan kedalaman hipnosis dan menamakan tahap-tahap tesebut sebagai Letargi – Katalepsi – Somnabulisme.

Pada tahun 1880, Dr. Joseph Breuer menemukan bahwa ketika gejala penyakit psikosomatis ditemukan dan dijelaskan kepada pasien, maka penyakit akan lenyap. Hal ini merupakan basis dari hipnoanalisis maupun psikoanalisis. Sumbangan lain yang diiberikan Breuer dalam bidang hipnoanalisis adalah penemuan asosiasi bebas (free association). Penggunaan asosiasi bebas segera membawa kepada penemuan psikoanalisis oleh Sigmund Freud. Tetapi Freud kurang berhasil melakukan trans hipnosis, karena itu Freud meninggalkan hipnosis. Masyarakat umum mulai mengikuti Freud dan melupakan hipnosis.

Pada abad ke-20 hipnosis mulai dilupakan, hanya orang-orang yang berminatlah yang mencegah hipnosis benar-benar dilupakan, yaitu Pierre Janet di Prancis, J. Milne Bramwell di Inggris dan Boris Sidis di Amerika Serikat.

Setelah Perang Dunia I, ada banyak kasus penyakit saraf akibat perang dan trauma lain dan kurangnya psikoterapis. Kebutuhan terhadap dokter berkualitas dan terapi yang cepat sangat besar. Dalam keputusasaan ini profesi di bidang medis kembali ke hipnosis.

Selama Perang Dunia II, hipnosis dibutuhkan kembali dalam berbagai pengobatan. Penyembuhan sebagian besar kasus benar-benar bisa dicapai dan sangat mengejutkan para dokter. Setelah perang, para dokter muda yang tidak takut menerapkan teknik baru, mulai menerapkan hipnosis dalam kedokteran gigi, obstetri, dermatologi dan bidang lain. Penggunaan hipnosis dalam bidang medis mengalami kemajuan pesat.

Dave Elman membantu kemajuan dalam komunitas medis pada pertengahan abad ini dengan cara mengajarkan hipnosis pada banyak profesi medis; dan Dewan Kesehatan Mental di American Medical Association akhirnya menerima penggunaan hipnosis pada tahun 1958. Kemungkinan penyumbang yang paling penting bagi penerimaan ilmu pengetahuan dan seni hipnoterapi pada abad ke-20 adalah psikiater yang disebut sebagian orang sebagai Bapak Hipnoterapi Konseling, yang juga layak mendapat gelar Kakek Hipnoterapi, yaitu Dr. Milton Erickson.

Akhirnya, lahirlah American Society of Clinical Hypnosis (ASCH) dan kini hipnosis dikenal oleh American Medical Association sebagai ilmu pengetahuan permanen. Sebelum ASCH dibentuk, pada awal tahun 1940-an di Washington sudah didirikan sebuah persatuan hipnosis lainnya yang menamakan diri mereka Washington Hypnosis Association. Selain dari itu pada tahun 1951 didirikan National Guild of Hypnosis (NGH) dan semakin banyak komunitas ilmiah yang bergabung dengan persatuan hipnosis ini.

Terobosan terbesar dalam sejarah hipnoterapi muncul pada tahun 1987 di negara bagian Washington, ketika undang-undang negara bagian mengenai pengakuan profesi hipnoterapi disetujui secara sah. Hal ini terjadi berkat gabungan upaya Charles Tebbletts, Fred Gilmore (Direktur asosiasi hipnosis negara bagian, yaitu Washington Hypnosis Association, pada waktu itu) dan senator negara bagian pada waktu itu, Bill Kiskaddon, MSW, yang merupakan hipnoterapis berijazah serta merupakan konselor keluarga dan perkawinan berkredensial.

Ribuan hipnoterapi terlibat dalam penerapan hipnosis non-medis, serta beberapa penerapan medis menurut rujukan dan/atau pengawasan. Selain itu semakin banyak orang yang memiliki latar belakang kedokteran dan gelar lain yang lebih tinggi kini mendukung berbagai macam organisasi hipnosis profesional, dan mereka semua bekerja untuk memajukan hipnoterapi dengan cara yang akhirnya membawanya keluar dari zaman kegelapan.

Demikianlah sekilas sejarah hipnosis dan hipnoterapi yang menghebohkan masyarakat kita dan sering kali menjadi kambing hitam berbagai kejahatan.

Sekarang kita akan melihat apakah hipnosis dan hipnoterapi itu.

Hipnosis (bukan hipnotis) dan hipnoterapi adalah dua hal yang berbeda. Seperti telah kita baca tadi, hipnosis sudah ada sejak manusia bisa berbicara dan terkait dengan kondisi trance atau trans. Hipnoterapi adalah sebuah terapi di mana digunakan kondisi hipnosis, atau kondisi trans ini untuk melakukan terapi guna mencapai tujuan kita, atau untuk mengubah cara berpikir kita menjadi positif dalam memecahkan sebuah masalah.

Jadi ketika hipnosis adalah sesuatu yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, hipnoterapi adalah sebuah metode terapi yang belum terlalu lama digunakan. Hipnoterapi adalah sebuah metode terapi yang dilakukan ketika pasien berada dalam kondisi terhipnosis. Hipnosis yang dipakai dalam hipnoterapi adalah sebuah proses ilmiah, sebuah teknik yang aman, sangat baik, powerful, dan dapat membantu kita untuk mengubah semua hal-hal negatif yang ada pada diri kita, atau untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait emosi. Teknik ini dapat digunakan untuk meringankan berbagai kondisi medis. Terapi hipno harus disetujui terlebih dahulu oleh klien, karena jika tidak, maka terapis tidak akan sanggup membawa klien ke dalam kondisi hipnosis atau trans ini.

Masuk ke dalam kondisi hipnosis atau trans adalah serupa dengan mulai tertidur atau sedang bermimpi di siang hari. Ketika dikatakan seseorang masuk ke dalam kondisi hipnosis, maka kondisi ini sama seperti keadaan kita setiap hari: Pada saat berada dalam kondisi terhipnosis, seseorang tetap sadar akan apa yang didengar, dipikirkan dan diperbuatnya. Bahkan apabila terdengar suara alarm kebakaran, yang kita ketahui bahwa kita harus segera keluar dari ruangan di mana kita berada, maka kita akan segera sadar dan meninggalkan kondisi hipnosis tadi untuk dapat berlari menyelamatkan diri dari kebakaran.

Untuk menjelaskan kondisi hipnosis atau trans ini, maka kita harus mengetahui terlebih dulu cara kerja atau aktivitas otak manusia secara garis besar. Dalam aktivitas otak manusia ada 4 jenis gelombang otak, yang dapat diukur dengan alat EEG, sebagai berikut:

  1. Beta: Gelombang otak dengan frekuensi 14-40 cps ini terjadi ketika manusia sedang bekerja atau beraktivitas. Umumnya terkait dengan aktivitas berpikir otak kiri – pikiran sadar. Non sugestif.
  2. Alpha: Gelombang otak dengan frekuensi 8-13 cps ini muncul ketika manusia berada dalam kondisi santai, relaks, melamun. Umumnya terkait dengan otak kanan – pikiran bawah sadar. Sugestif.
  3. Theta: Gelombang otak dengan frekuensi 4-7 cps ini muncul ketika manusia berada dalam kondisi sangat santai, bermimpi. Umumnya terkait dengan otak kanan – pikiran bawah sadar, lebih dalam. Sangat sugestif.
  4. Delta: Gelombang otak dengan frekuensi 0.5-3.5 cps ini muncul ketika manusia sedang tidak berpikir, atau tidur.

Jadi seseorang masuk atau berada dalam kondisi hipnosis atau trans ini adalah ketika gelombang otak yang bersangkutan menjadi lebih lambat dan mencapai frekuensi 13-8 cps (Alpha) dan kondisi ini akan semakin mendalam ketika gelombang otak mencapai frekuensi lebih rendah lagi, yaitu 7-4 cps (Theta). Pada daerah frekuensi inilah seorang terapis akan bekerja melakukan terapi hipno pada pasiennya.

Seorang hipnoterapis dapat menyembuhkan gangguan fobia yang sudah bertahun-tahun mengganggu dalam sekali terapi yang kurang lebih berdurasi 30-45 menit saja. Seorang hipnoterapis juga dapat mengajarkan bagaimana melakukan self-hypnosis untuk mencapai berbagai macam tujuan pribadi. Sama seperti terapi-terapi lainnya untuk sanggup melakukan sebuah terapi hipnosis, tentu saja kita harus datang pada seseorang yang memahami teknik ini dengan benar dan mempunyai izin resmi atau sertifikasi resmi untuk melakukan tindakan ini.

Sebagai contoh kisah nyata, simaklah cerita berikut ini:

Seorang mahasiswi psikologi, katakan bernama Tini, tingkat akhir, selalu mengeluh sakit maag yang selalu mengganggunya. Tidak ada hari lewat tanpa rasa sakit ini. Makan sedikit terlambat, sakitnya kambuh. Makan tidak terlambat pun, sakit juga. Saat itu atas ajakan teman-teman mahasiswanya Tini mengambil keputusan untuk mengikuti pelatihan Konsep Diri. Instrukturnya adalah dosennya sendiri.

Setelah pelatihan selesai, sang instruktur menawarkan, apakah ada peserta yang mau mendapatkan terapi gratis sebagai bonus, sekaligus sebagai contoh tentang hipnoterapi bagi para peserta.

Semua peserta langsung teringat pada penyakit maag parah, yang diderita oleh Tini. Tini sedikit malu untuk diterapi di depan banyak orang, tapi rasa sakit dan ingin sembuh membuatnya mengajukan diri. Lagi pula mereka semua adalah teman-temannya juga.

Pada saat terapi, diketahui bahwa ketika berusia 12 tahun, Tini pernah kena marah (yang mungkin sangat luar biasa) dari ibunya, karena ia tidak mau memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh ibunya. Sejak hari itu lambung Tini sering sakit. Ia tidak mengetahui apa penyebabnya. Bahkan dokter pun tidak bisa membantunya. Ia hanya bisa mengeluh kepada Tuhannya, yang akhirnya memberikan jalan keluar ini…

Setelah penyebab penyakit maag ini diketahui dan disembuhkan, Tini pun tidak pernah lagi mengalami sakit maag lagi. Bahkan apabila ia sibuk dan telat makan, rasa sakit tidak lagi datang mengganggunya… Selama lebih dari sepuluh tahun, trauma masa kecil itu menghantui Tini dengan sakit maag.

Terapi hipno, regresi, berdurasi hanya kurang lebih 45 menit.

Hipnosis panggung yang sering kita tonton di berbagai media, bukanlah hipnoterapi, melainkan hanya sebuah hiburan yang menggunakan teknik hipnosis.

Kondisi hipnosis atau trans ini juga kita alami beberapa kali setiap hari, misalnya ketika kita sedang santai, relaks. Atau juga ketika kita dengan penuh perhatian

  • membaca sebuah buku
  • menonton film yang menegangkan
  • melamun
  • menikmati pajangan di jendela toko-toko favorit dengan serius
  • All.

Kondisi hipnosis atau trans terjadi secara alami dan berulang-ulang. Kondisi ini membiarkan alam bawah sadar kita bekerja dan dapat diraih untuk menerima berbagai sugesti positif.

Kondisi hipnosis dapat dibagi dalam beberapa jenis, sebagai berikut:

  • Trans ringan: mata tertutup, otot-otot wajah yang relaks, bernapas tenang.
  • Trans medium: kepala dan badan relaks, bereaksi lambat, kesadaran akan keadaan di sekeliling kita berkurang.
  • Trans dalam: ketika trans medium diperdalam lagi, pernafasan menjadi lebih tenang.

Kondisi hipnosis ringan di mana gelombang otak berada pada daerah Alpha setiap saat, terdapat pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Pada gelombang otak di daerah Alpha manusia sudah berada dalam posisi sugestif terhadap hal-hal yang mereka dengar. Karena itu anak-anak ini sangat cepat ‘menangkap dan meniru’ hal-hal yang mereka dengar, walaupun mereka tidak berkonsentrasi pada hal-hal tersebut.

Empat faktor penting dalam proses hipnosis, yaitu keyakinan, imajinasi, harapan dan kepastian, akan bertambah ketika pasien mengetahui bahwa proses hipnosis dapat dilakukannya, melalui uji sugestibilitas, karena proses hipnosis adalah hipnosis diri. Seorang penghipnotis yang baik akan selalu bertanya pada pasiennya: “Siapkah Anda untuk dihipnosis?” Karena apabila pasien tidak siap, maka proses hipnosis tidak akan terjadi. (bandingkan dengan kalimat: Sekali tepuk di pundak, maka orang akan menuruti semua kemauan orang yang menepuk itu. Jelas di sini telah terjadi sesuatu hal yang lain, bukan hipnosis).

Ketika pasien siap untuk dihipnosis, maka proses hipnosis dapat dimulai dan setelah pasien semakin nyaman dengan kondisi hipnosis, dapat dilakukan terapi sesuai dengan kebutuhan pasien.

Kiranya tulisan ini dapat memberikan inspirasi kepada kita semua dan membuka wawasan kita terhadap sebuah teknik lama yang telah diperbarui sehingga dapat menjadi sebuah terapi berbobot untuk menyembuhkan berbagai penyakit psikosomatis yang semakin merajalela di masyarakat kita. Soli Deo gloria!

DR. NEIL ALDRIN

Penulis adalah seorang psikolog, yang mendalami hipnosis dan hipnoterapi, dan juga berbagai teknik lainnya untuk membantu para pasiennya.  Sertifikat di bidang Hipnosis dan Hipnoterapi: American Association of Christian Counsellor (AACC); The Licentiate Association for Professional Hypnosis & Psychotherapy (LAPHP) UK; Certified Hypnotherapist The International Association of Counselors and Therapists (IACT), UK; American Board Hypnotherapy (USA); Certified Instructor from The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH); Certified Consulting Hypnotist from NGH (USA); dll.

 

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Kesehatan
  • MINDFUL EATING
    Alasan terutama untuk menjadi mindful adalah dengan menyadari bahwa tubuh ini adalah bait Allah yang perlu kita syukuri dan...
  • Demam Berdarah Bisa Dicegah
    Demam berdarah dengue (DBD) diberitakan berjangkit di sejumlah daerah sekarang ini. Penyakit ini buat kita dianggap jamak. Apakah memang...
  • Menunda Proses Menua
    Menua itu pasti, tetapi ilmu dan teknologi medis bisa menundanya. Berumur panjang itu pilihan, bukan menerima keadaan, melainkan memilih...
  • Nasib Kita Di Hadapan COVID
    Sekarang ini makin banyak orang gelisah, galau, khawatir, takut, dan fobia di tengah ingar bingar informasi yang “mis” maupun...