Renungan Harian
  • Berdampak Dalam Roh

    Kisah Para Rasul 2: 14-24

    Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat…(Kis. 2: 17)

    Hidup yang berkualitas pasti berdampak. Kualitas dibangun dalam sebuah proses. Panjang atau pendek proses itu relatif. Yang terpenting orang mau membuka diri untuk diisi. Setelah diisi, barulah ia mampu memancarkan kualitas yang berdampak bagi sesama dan kehidupan. Karena itu, Roh Kudus dicurahkan.

    Dalam kekristenan, diyakini bahwa Roh Kuduslah yang mengisi hidup manusia dan memperlengkapi orang percaya dengan berbagai karunia. Salah satunya adalah karunia bernubuat. Roh Kudus menganugerahkan kepada laki-laki dan perempuan kemampuan untuk melihat dan mengantisipasi masa depan dalam nubuatan. Apa yang akan terjadi nanti disampaikan sekarang supaya manusia dapat menata masa kininya dengan baik. Dengan kekuatan Roh yang mengisi kehidupan manusia, maka laki-laki dan perempuan dapat menyampaikan sesuatu yang memberikan efek besar. Hidup mereka berdampak luas bagi kehidupan. Jikalau ingin memberikan hidup yang berdampak, maka orang percaya harus tetap hidup di dalam dan diisi karunia-karunia Roh Kudus.

    Dengan demikian, kualitas adalah buah dari hidup seseorang yang berada di dalam dan dipimpin oleh Roh Kudus. Roh Kudus tidak hanya memberikan kepada kita pengetahuan tentang apa yang nantinya akan terjadi di masa depan, melainkan juga membuat kita dapat hidup bijaksana di masa kini. Hidup di dalam Roh inilah yang menjadi kunci hidup yang berkualitas. Dan, hidup yang berkualitas itu pasti berdampak baik dan konstruktif. [Pdt. Hariman Pattianakotta]

    REFLEKSI:
    Jika hidup kita ingin berdampak menjadi berkat, maka biarkan hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Hiduplah di dalam dan dituntun oleh Roh Kudus.

    Ayat Pendukung: Yes. 44:1-8; Mzm. 119:9-16; Kis. 2:14-24
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • Muliakanlah Nama TUHAN

    PENGHORMATAN KEPADA TUHAN BERBEDA DARI PENGHORMATAN KEPADA MANUSIA.

    Banyak orang ingin dimuliakan. Maksudnya, banyak orang ingin dihormati orang lain. Jelaslah! Siapa juga yang mau dihina dan direndahkan orang lain. Biasanya, orang merendahkan sesamanya karena dia tidak sama dengan orang itu. Maka tidak heran, Pendidikan kita seringkali merendahkan mereka yang tidak sama atau menghukum mereka yang tidak sama. Misalnya, kalau tidak seragam sepatunya, dihukum. Kalau orang tidak menggunakan seragam, dinilai tidak baik dan tidak disiplin. Apakah berarti tidak seragam = tidak disiplin = tidak dimuliakan?

    Aah… inilah aturan dunia. Siapa yang ikut aturan umum, berarti benar dan dimuliakan atau dihormati. Siapa yang tidak ikut aturan umum, direndahkan atau disingkirkan. Ini konsekuensi kita hidup di dunia ini.

    Syukur kepada Tuhan kita memiliki Tuhan yang memberitahu kita bagaimana caranya agar kita menghormati Tuhan dan Tuhan menghormati kita. Tentu saja menghormati Tuhan tidak sama dengan menghormati dunia atau dihormati Tuhan tidak sama dengan dihormati dunia.

    Ada 3 cara menurut Yesus yang membuat Anak Manusia dimuliakan:
    1. Melayani
    2. Mencintai
    3. Memberi diri buat dunia

    Jika Dia sudah dimuliakan, maka Dia menarik kita untuk melakukan hal yang sama: melayani, mencintai dan memberi diri buat dunia. Apakah kita sudah melakukannya dengan semangat meninggikan, menghormati dan memuliakan Dia? Roh Tuhan menolong kita.

    Doa: Bapa di Sorga, dimuliakanlah nama-Mu melalui hidup kami yang melayani, mencintai dan memberi diri buat dunia agar dunia dapat juga memuliakan nama-Mu melalui kami. Dalam Kristus Tuhan kami yang hidup. Amin. (RJS)

Antar Kita
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
  • KELAS KATEKISASI BERIBADAH Dl GEREJA BEDA AZAS
    “Beribadah di Gereja beda azas? Untuk apa?” Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Tapi rnemang kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam Kurikulum Katekisasi di GKI Pondok Indah. Dengan adanya lebih dari 45.000 denominasi gereja di seluruh...
Video GKIPI
Teologis
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
KASIH PERSAHABATAN
Kasih adalah salah satu tema terpenling di da/am kekristenan. Di dalam 1 Korinlus 13:13, Paulus menegaskan bahwa dari seluruh kerumitan hidup Kristiani, hanya tinggal...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
MINDFUL EATING
Alasan terutama untuk menjadi mindful adalah dengan menyadari bahwa tubuh ini adalah bait Allah yang perlu kita syukuri dan jaga untuk dapat terus mengerjakan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...