Ibadah Online
Renungan Harian
-
… sebab TUHAN itu Allah Yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan dinilai. (1 Samuel 2:3b)
Kita pasti pernah mendengar ungkapan, “Hidup itu berputar bagai roda pedati,” yang menggambarkan kenyataan hidup yang selalu berubah. Ada kalanya kita sehat, tetapi di lain waktu kita sakit. Orang kaya bisa menjadi miskin, begitu pula sebaliknya. Ungkapan tersebut mengingatkan kita bahwa ketika berada di atas, kita tidak boleh jumawa, sedangkan ketika berada di bawah, kita tidak boleh berputus asa.
Hana adalah istri Elkana yang tidak memiliki anak. Penina, istri kedua Elkana, melahirkan beberapa anak sehingga menjadi sombong dan menghina Hana. Hana berdoa memohon agar TUHAN memperhatikan penderitaannya dan memberinya seorang anak laki-laki. la pun berjanji akan mempersembahkan anak itu untuk melayani TUHAN. Doanya dikabulkan. Setahun kemudian, ia melahirkan Samuel, dan setelah disapih, ia menepati janjinya dengan mengantarkan Samuel ke Bait Allah. Kini, ia adalah seorang ibu yang berbahagia.
Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai orang lain dan tidak merendahkan mereka yang kurang beruntung. Situasi dapat berbalik, dan kelak kita mungkin justru membutuhkan bantuan mereka. Allah ingin kita saling mendukung dengan apa yang kita miliki—yang kuat menolong yang lemah, yang memiliki lebih berbagi dengan mereka yang kekurangan. Jika kita sedang terpuruk, jangan berhenti berjuang, karena Allah pasti menolong. [Pdt. Christa Charisda Hulu]
DOA:
Ya Tuhan, tolong kami untuk memiliki kerendahan hati ketika sedang sukses dan daya juang ketika sedang terpuruk. Amin.Ayat Pendukung: 1 Sam. 2:1-8; Mzm. 146:5-10; Luk. 1:1-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Khotbah Minggu
-
Kehadiran sang Raja Damai, memperhadapkan kita dengan kebenaran Allah. Yesaya menuliskan, bahwa seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan (Yesaya 11:9). Pengenalan akan Tuhan itu pada satu sisi membawa kita mengenal Allah yang penuh kasih, namun pada lain sisi, menelanjangi kita! Membawa kita pada sebuah kesadaran, bahwa menerima Kristus, sang Raja Damai, harus diikuti dengan perubahan hidup perilaku kita agar sesuai dengan kebenaran-Nya.
Itulah sebabnya, Yohanes Pembaptis menyambut kedatangan Kristus dengan seruan pertobatan. Ada banyak hal dalam hidup kita yang harus dibongkar dan diluruskan, agar hidup kita memancarkan hidup-Nya. Sulit dipahami jika dikatakan kita menerima Kristus, namun hidup kita berlawanan dengan Kristus!
Karena itu, mari menjalani adven ke 2 ini, dengan membongkar apa yang perlu dibongkar dalam hidup kita. Pertobatan – pengakuan dosa- mengubah hidup sesuai kehendak-Nya adalah sebuah rangkaian yang tak terpisahkan. Semoga kita makin dipersiapkan untuk menyambut kedatangan-Nya. (RDJ)
Antar Kita
-
WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
-
GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
Selasa, 12 Maret 2024Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di... -
Mata Air Kasih-Nya
Rabu, 21 Juni 2023Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...


