WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan.
Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi yang lebih baik antara suami dan istri sehingga terjalin hubungan yang baik, seimbang dan harmonis.
Dengan metode yang cukup unik untuk saling mengungkapkan perasaan di antara pasangan suami istri, dalam tiga hari ini akan terjadi perubahan yang baik dalam hubungan suami istri yang kadang mulai tersendat atau tanpa kita sadari mungkin merenggang dikarenakan kesibukan sehari-hari atau problem yang dihadapi dalam rumah tangga sehari-hari.
Kapan dan Di Mana WEP Diadakan?
Di tahun 2023, WEP dilakukan mulai tanggal 1-3 September 2023, di Kinasih Resort & Conference, Sukabumi. Targetnya WEP akan diadakan 1 tahun sekali oleh badan pelayanan WEP dalam Komisi Keluarga GKI Pondok Indah.
Bagaimana WEP Dilaksanakan?
WEP selalu diadakan selama tiga hari dan dilakukan di tempat retreat dan hanya memperbolehkan suami dan istri saja yang ikut serta, anak-anak belum diperkenankan ikut serta, sehingga pasangan suami istri dapat fokus penuh kepada pasangan masing-masing selama tiga hari tersebut.
Siapakah yang Memandu WEP?
Pemandu WEP 2023 adalah pendeta GKI Pondok Indah, Pdt. Em. Agus Susanto, bersama dengan Pdt. Dahlia Vera Aruan, dibantu dengan sharing team yaitu beberapa pasangan suami istri senior: pasutri Jan Tanumihardja & Amiharini, pasutri Leni dan Sindhu Sumargo, pasutri Lala dan Rheinhard Tobing, dan pasangan Martha dan Aditya.
Kesan dan Pesan setelah Mengikuti WEP 2023
Pasutri Edo & Prisca (GKI Pondok Indah)
“WEP merubah cara kami berdialog, berdiskusi & menyelesaikan masalah dengan mengutamakan Tuhan sebagai Nakhoda & Kepala rumah tangga kami”.
Pasutri Santoso & Julianty (GKI Puri Indah)
- Bersyukur Tuhan masih sayang pada kami karena dibukakan jalan dan bagaimana caranya berkomunikasi dan berdialog untuk mengeluarkan isi hati, pikiran dan perasaan masing-masing sehingga konflik yang sering kami hadapi bisa diatasi dengan lebih ringan.
- Belajar bagaimana mengemukakan masalah dan rendah hati mau membuka pikiran dan perasaan saat pasangan mengemukakan isi hati dan pikiran masing-masing.
- Diingatkan kembali untuk tetap mengutamakan Tuhan dalam segala hal, karena jika hubungan kita dengan Tuhan berjalan baik, hubungan kita dengan pasangan juga menjadi baik.
- Pesan untuk yang belum ikut, sebaiknya buka hati dan pikiran, ikut saja, karena banyak yang sepertinya hubungan kita baik di permukaan belum tentu baik juga jika digali lebih dalam, juga di WEP kita diajarkan untuk bisa mengutarakan isi hati, pikiran dan perasaan kita masing-masing supaya komunikasi dan hubungan kita tetap dan menjadi lebih baik.
Pasutri Redho & Dhani (GKI Pondok Indah)
- Komunikasi yang kami miliki terasa semakin baik. Saat kami merasakan sesuatu dan ruwet dalam kepala kami, kami jadi lebih terbuka untuk bisa membagikan pikiran dan perasaan kami dalam bentuk dialog.
- Kami bisa berpikiran lebih tenang dan positif setelah proses dialog yang kami lakukan. Kami bisa mendapatkan win-win solution.
- Kami belajar memahami lagi perasaan pasangan kami dan belajar untuk tidak berprasangka buruk terhadap pasangan kami.
- Kami tidak malu-malu lagi untuk mengajak pasangan untuk berkencan dan menikmati setiap momen kebersamaan kami.
Testimoni dari alumni WEP dari tahun tahun sebelumnya
Pengalaman kami saat ikut WEP yang masih kami ingat sampai sekarang…
Pasutri Roy & Ita Sangkilawang
Roy:
Pengalaman yang saya ingat waktu itu yang sangat berkesan bagi saya sampai hari ini adalah saya dapat mencurahkan perasaan saya yang selama pernikahan kami berjalan masih belum bisa saya ungkapkan dan ternyata mengungkapkan perasaan itu membuat saya lega. Dan sepulangnya saya dari retreat membuat saya makin mencintai Ita dengan lebih tulus.
Ita:
Bagi saya WEP memberikan sebuah cara baru dalam meningkatkan relasi kami, kami belajar berkomunikasi secara mendalam. Hal-hal yang selama ini sulit dipercakapkan, menjadi lebih bisa terungkap dan terbangun suasana relasi lebih hangat dan menyenangkan bersama Roy.
Pasutri Randy & Tiwi Pea
Kami sangat menikmati setiap sesi dari WEP karena di sini kami belajar pentingnya berkomunikasi bersama pasangan dengan mengungkapkan Bahasa Perasaan atau I Feel, karena pada awalnya, saya lebih menggunakan Bahasa Pikiran dalam berkomunikasi dengan Tiwi, terutama di saat kami sedang mengalami konflik. Berkat WEP, saya & Tiwi menjadi lebih terbuka satu sama lain dalam mengungkapkan apa yang kami rasakan.
Pasutri Choky & Myra
Kami beruntung sekali bisa join di WEP terakhir di tahun 2019 sebelum pandemi dan ternyata kami belajar banyak hal baru mengenai komunikasi dengan pasangan. Sebelum mengikuti WEP, kami sudah sering ikut seminar mengenai couples, tapi ternyata semua materi lengkap sekali di WEP dan terutama materi mengenai komunikasi yang bagus banget sehingga kami berdua makin yakin dalam hal berkomunikasi dan mengutarakan perasaan kami masing-masing.
Pasutri Budi & Ruth Harahap
Ruth:
Menurut kami kenapa pasangan yang sudah menikah harus ikut WEP, karena metode belajar mengenai komunikasinya cukup efektif dan padat, dalam 3 hari banyak sekali yang dapat dipelajari. So… yuks pasangan yang sudah menikah bergabung di retreat Weekend Pasutri ini.
Budi:
Ternyata ada ilmu komunikasi yang bisa dilakukan yang beda dari yang biasanya dilakukan sehari-hari, dan saya mendapatkan kesempatan untuk menggunakannya saat WEP. Ini adalah sesuatu yang perlu dilalui oleh setiap pasutri, dan pasti akan bermanfaat sekali.
–
Untuk informasi mengenai WEP 2024 selanjutnya, rencana akan kami adakan di bulan Agustus 2024, informasi terkini bisa didapatkan dengan mengikuti akun Instagram @komisikeluargagkipi.
Myra Sagitawaty
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.