Beberapa waktu yang lalu, Komisi Senior yang dipimpin oleh ketuanya, Bpk. Laudin Simanjuntak, berkunjung ke Yayasan Doa Embun Kasih di Jati Asih, Bekasi. Yayasan ini merehabilitasi para penderita gangguan jiwa yang dititipkan oleh keluarga-keluarga mereka atau diambil dari jalan-jalan karena dibuang oleh keluarga dan masyarakat.

Yayasan ini dipimpin oleh Pdt. Thimotius Lunesi, MTh, seorang penginjil dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bersama stafnya, ia merawat para penderita itu dan membina kehidupan rohani mereka dengan penuh kasih. Banyak hal yang mereka alami dalam memanusiakan kembali para penderita ini. Biasanya, pada saat seorang penderita baru tiba di sana, ia dimandikan sampai bersih. Butuh banyak sekali air untuk memandikannya, bahkan bak-bak penampungan perlu diisi kembali setelah ia mandi. Si penderita juga diobati bila ia sakit, dan mulai dibimbing untuk beriman kepada Tuhan serta bersosialisasi kembali.

Dalam perjuangan yang sudah berjalan selama lebih dari 20 tahun ini, Pdt. Thimotius pernah stres dan harus dirawat di rumah sakit karena stroke, tapi ia tetap bersemangat untuk terus melanjutkan pelayanan ini. Dari 80 penderita yang dibina, tinggal sekitar 40 orang yang masih tinggal di sana. Sebagian yang sudah sembuh telah kembali ke keluarga-keluarga mereka, tapi ada juga yang tetap tinggal di tempat itu karena belum diterima oleh keluarga mereka. Mereka membantu pelayanan di sana.

Kebutuhan Yayasan ini sangat besar, sekitar 50 kg beras per hari untuk memberi makan tiga kali sehari, belum lauk-pauk dan keperluan operasional lainnya. Namun dalam keyakinan dan doa yang sungguh kepada Kristus, semua yang diperlukan selalu disediakan Tuhan melalui orang-orang percaya yang digerakkan oleh Roh Kudus. Tangan Tuhan sendiri menuntun siapa saja yang tergerak hatinya untuk membantu pelayanan ini! (Yan W.)