Halo, Sahabat GKIPI … Tulisan berikut ini adalah rangkuman dari beberapa kesan dan refleksi yang disampaikan oleh kawan-kawan panitia Paska 2022. Dalam tulisan ini, kami ingin membagikan pengalaman iman dan pelayanan kami dalam kepanitiaan ini.
Panitia Paska adalah kepanitiaan dengan masa pelayanan khusus yang paling panjang. Masa raya Paska dimulai dari Rabu Abu sampai Pentakosta. Wow … panjang kan? Namun meski panjang, kami memulai dengan persiapan sekitar lima bulan sebelumnya. Kurang lebih awal bulan Oktober 2021, kepanitiaan dan diskusi awal sudah mulai terjadi. Ya … Natal belum mulai, panitia Paska sudah terbentuk … hehehe … Meski demikian, atas penyertaan Tuhan, Dia menggerakkan anak-anak-Nya untuk terlibat dalam pelayanan. Kepanitiaan ini berasal dari beragam latar belakang dan usia.
Bagi kami, panitia ini adalah panitia yang spesial, karena ada yang benar-benar baru melayani dan ada yang sudah aktif dalam pelayanan sebelumnya. Namun keragaman itu tidak menyurutkan kami untuk saling berbagi ide dan gagasan serta berkarya bersama.
Kepanitiaan ini sempat menggumulkan dua rancangan tema. Namun tema yang dipakai pada akhirnya menyesuaikan dengan kebajikan (virtue) GKIPI. Kami mendapat arahan untuk membahas lebih dalam tentang kerapuhan dan persahabatan. Persiapan memantapkan tema dan acara dilakukan pada dua bulan awal. Kami mencoba saling bertukar gagasan dan menemukan kesepakatan bersama, baik dalam kaitan dengan ibadah, seminar, digital konten, dan sebagainya.
Kami berusaha berkolaborasi dan bersinergi dengan semua Majelis Bidang dan badan pelayanan mereka. Untuk seminar dan edukasi lainnya, kami bekerja sama dengan Majelis Bidang Pembinaan Umum dan Pembinaan Kategorial. Untuk ibadah, kami bekerja sama dengan Majelis Bidang Ibadah. Untuk kegiatan persekutuan, kami bekerjasama dengan Majelis Bidang Persekutuan. Untuk dekorasi dan digital ministry, kami bekerja sama dengan Majelis Bidang Sarana Penunjang. Dan untuk aksi puasa Paska, kami bekerja sama dengan Majelis Bidang Kesaksian dan Pelayanan.
Meskipun bisa dibayangkan rapat koordinasi yang banyak, tetapi seruuuu… dan asyik …. Semua bergerak seperti tubuh Kristus yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Memang, terkadang kami harus akui ada perbedaan pendapat, bisa jadi ada ketidaknyamanan dan sedikit perdebatan, tetapi di akhir semua itu, karena Tuhan yang membimbing, semua hal dipakai-Nya untuk mendatangkan kebaikan.
Kami diingatkan Tuhan untuk mengandalkan hikmat dari-Nya. Kami belajar dari tema EMBRACE, tentang kerapuhan dan persahabatan. Kami saling menyadari kerapuhan kami masing-masing untuk diuntai dalam persahabatan dalam pelayanan ini.
Tuhan sendiri, yang kami percaya, menggerakkan kami dengan keroyokan mengerjakan segala tantangan yang ada. Sukacita lahir dan hadir dalam perjalanan ini. Para pelayannya juga bukan orang yang tidak punya kegiatan lo. Semua pelayan dalam Panitia Paska ini adalah orang orang yang juga punya kesibukan. Namun Allah membuat kami mampu membagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk merajut persahabatan dalam pelayanan ini.
Salah satu dari kami menjalani pelayanan panitia Paska yang ketiga. Wow … tiga kali … headtrick !! Namun inilah bukti bahwa melayani itu menyenangkan. Melayani adalah sebuah kesempatan untuk mempersembahkan yang terbaik. Setiap kepanitiaan memiliki formasi dan cara berelasi yang unik. Ada pengalaman kepanitiaan yang lalu yang dapat melengkapi perjalanan kami, tetapi pada saat yang sama, kami perlu menyesuaikan diri (agile) dengan keadaan.
Akhirnya kami hanya ingin berkata bahwa kami ini adalah alat Tuhan untuk berkarya. Kami adalah sahabat dan rekan sekerja Allah. Semua pujian menjadi milik Allah yang memampukan kami. Namun apabila dalam kelemahan kami, kami memiliki kekurangan dan kesalahan, kiranya kami dapat dimaafkan, ditegur, diberi masukan, agar kami semua dapat belajar memberikan persembahan yang terbaik dalam pelayanan di masa depan.
Embrace … berpelukan dalam cinta kasih Allah …
Salam embrace,
Panitia Paska 2022
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.