Rapuh Tetapi Penuh Anugerah

Mazmur 90:1-8

Belum ada komentar 147 Views

Engkau mengembalikan manusia kepada debu … Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti kemarin, apabila berlalu, atau seperti giliran jaga di waktu malam. (Mzm. 90:3-4)

“Manusia bagaikan rumput. Di waktu pagi tumbuh dan berkembang. Di sore hari ia terkulai layu dan mati.” Pernyataan ini hendak memperlihatkan realitas kehidupan manusia yang diwarnai oleh kesementaraan karena singkatnya hidup manusia dan rapuhnya dirinya dalam menjalani kehidupan ini.

Mazmur bacaan kita berisikan doa yang mengakui keterbatasan, kesementaraan, dan rapuhnya diri manusia. Kesementaraan dan singkatnya hidup manusia sangat kontras dengan kekekalan Allah. Bagi Tuhan, 1000 tahun seperti satu hari. Sebaliknya, manusia bagaikan rumput yang dalam sehari sudah layu. Selain kesementaraan hidup yang singkat, hidup manusia juga diliputi oleh tantangan dan pergumulan, kecenderungan untuk berbuat dosa, serta mengalami kegagalan dan penderitaan oleh karena kerapuhannya (ay. 7-9). Perjalanan hidup pemazmur membawanya pada satu pengakuan bahwa Tuhanlah tempat perteduhan yang paling tepat, sudah teruji turun temurun, bahkan sebelum dunia ini ada. Di dalam perteduhan dengan Tuhan, pemazmur merasakan kehadiran Tuhan yang penuh kasih. Tuhan mengampuninya, meneguhkan semangat hidupnya, serta memampukannya untuk menjalani kehidupan di dalam segala keterbatasan dan kerapuhannya.

Jangan pernah kita ragu untuk menjadikan Tuhan sebagai tempat perteduhan kita dalam kehidupan ini. Tuhan selalu dapat diandalkan bukan hanya bagi pemazmur pada waktu itu, melainkan juga bagi kita pada saat ini. [Pdt. Jotje H. Karuh]

REFLEKSI:
Allah adalah tempat perlindungan yang kekal saat kita menjalani hari kehidupan kita seturut dengan kehendak-Nya.

Ayat Pendukung: Mzm. 90:1-8; Yeh. 1:1-14; Why. 16:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Tuhan, Kota Benteng Kita
    Mazmur 46
    TUHAN Semesta Alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. (Mazmur 46:12) Selama kurang lebih 350 tahun Belanda...
  • Budaya Malu
    Yehezkiel 43:1-12
    Engkau, hai anak manusia, beritahukanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu atas kesalahan-kesalahan mereka,...
  • TUHAN MAHAKUASA
    Yehezkiel 39:21 - 40:4
    Mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka, yang membawa mereka ke dalam pembuangan di tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan...
  • Awasi Ucapanmu!
    Mazmur 141
    Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! (Mazmur 141:3) Suatu ketika, seorang ibu marah luar biasa kepada anaknya....
  • Tidak Ada Yang Abadi
    Lukas 21:5-19
    “Adapun apa yang kamu lihat di situ, akan datang waktunya ketika tidak ada satu batu pun akan dibiarkan di...