Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis …. (Ef. 6:11)

Semua umat manusia telah jatuh di bawah kuasa dosa. Akibatnya, realitas sehari-hari ditandai oleh berbagai godaan, kejahatan dan penderitaan. Kita bisa menjadi pelaku atau korban kejahatan. Untuk menyadari hal itu, dibutuhkan koreksi diri dan kerendahan hati. Kita juga membutuhkan perlengkapan senjata rohani untuk mengoreksi diri dan melawan kuasa kegelapan.

Firman Tuhan mengingatkan agar kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Umat percaya digambarkan sebagai seorang prajurit yang memiliki keahlian berperang dan dilengkapi dengan persenjataan lengkap. Namun, persenjataan lengkap akan sia-sia jika kita tidak dapat menggunakannya secara efektif. Sebaliknya, keahlian berperang kita akan terbatas jika tidak dilengkapi oleh persenjataan yang dibutuhkan. Kita hidup dalam peperangan rohani sehingga membutuhkan keahlian berperang dan senjata rohani yang lengkap. Tanpa kedua aspek tersebut iman kita akan kandas.

Keahlian berperang dan senjata rohani yang lengkap akan berfungsi apabila kita senantiasa waspada, selalu jeli menyadari kekuatan lawan. Betapa banyak orang Kristen runtuh dalam kekalahan karena hidup dalam “zona nyaman”. Mereka menganggap ringan serangan Iblis atau kuasa kegelapan. Sebagai umat percaya kita tidak boleh takabur. Setiap umat dipanggil untuk melatih setiap senjata rohani dan menggunakannya tepat pada waktunya. Makin kita terlatih, makin kita mengetahui titik kelemahan diri sendiri. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]

REFLEKSI:
Sikap takabur membuat kita kalah telak sebelum berperang.

Ayat Pendukung: Mzm. 106:1-12; Hak. 4:1-16; Ef. 6:10-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.