Membudayakan Hidup dengan Rasa Cukup

Belum ada komentar 39 Views

Apa yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar istilah “Bulan Budaya”? Sering kali kita berpandangan bahwa Bulan Budaya adalah saat di mana semua yang terlibat di gereja mengenakan pakaian adatnya masing-masing, mengadakan bazar makanan tradisional, menyajikan aransemen musik bernuansa etnik, dan aspek budaya Nusantara lainnya. Tidak dapat dimungkiri, hal tersebut memang dilaksanakan di GKI Pondok Indah setiap dua tahun sekali. Pada bulan Agustus, pendeta, penatua, usher dan jemaat tampak mengenakan pakaian adat berwarna-warni sehingga suasana kebaktian dan setelahnya sangat meriah. Karena itu, Bulan Budaya acap kali menjadi momen yang ditunggu semua orang.

Namun, ada yang berbeda pada tahun 2021 dibandingkan Bulan Budaya sebelumnya. Konsep yang diusung tidak menunjukkan elemen budaya Nusantara yang biasanya lengkap dengan pakaian adat, dekorasi serta motif-motif etnik. Malahan, semua hal yang muncul di layar televisi, laptop, tablet atau ponsel tampak sederhana dengan kombinasi warna kuning, biru, merah, oranye dan hijau. Sontak, hal tersebut memancing tanda tanya di benak warga GKI Pondok Indah.

Ada hal yang perlu dipahami dalam mencerna arti kata ‘budaya’. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya dibentuk dari banyak unsur, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya menyangkut pola hidup yang bersifat menyeluruh.

Kemudian, yang dapat direnungkan apa yang perlu dikembangkan untuk menjadi gaya hidup kita sebagai umat Allah? Pada tahun 2021 kita menyoroti gaya hidup sederhana, ugahari, yaitu gaya hidup cukup. Seperti yang terdapat di dalam Doa Bapa Kami, yang mengingatkan panggilan kita untuk hidup dalam rasa cukup. Hal ini juga menjadi dasar pertimbangan bagi panitia Bulan Budaya untuk tidak menghadirkan elemen budaya fisik, di mana budaya hidup dengan rasa cukup menjadi spotlight Bulan Budaya 2021.

Bulan Budaya 2021 menghadirkan beberapa hal baru berupa konten yang ditayangkan setiap minggu di kebaktian daring sehubungan dengan pandemi ini. Drama seri CUKUP yang terdiri atas enam episode menjadi sebuah hal segar yang dapat dijumpai di kebaktian GKI Pondok Indah. Drama seri CUKUP menceritakan mengenai Freya, seorang mahasiswa S2 yang berada di Australia, tetapi terjebak tidak bisa pulang ke Indonesia karena situasi pandemi. Ia memiliki masalah di dalam keluarganya. Ayahnya pernah tertangkap selingkuh dengan perempuan lain, oleh kita semua adalah cara hidup hingga hidupnya hanya fokus pada pekerjaannya dan tidak memikirkan keluarganya. Sementara itu, ibu Freya yang merasa sebagai korban, akhirnya menghabiskan waktunya dengan membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang demi mendapatkan pengakuan publik. Beruntung Freya memiliki dua sahabat sejak SMA, yakni Lisa dan Ayu, sebagai tempatnya bercerita dan berbagi. Lisa dan Ayu pun bercerita mengenai kehidupan mereka yang berujung memberi pencerahan kepada Freya.

Drama seri CUKUP dapat ditonton kembali melalui kanal Youtube GKIPI.

Selain itu, di Bulan Budaya 2021 juga terdapat 3B Challenge yang merupakan singkatan dari Bersyukur, Berdoa dan Berbelaskasihan. Jemaat dapat membagikan rasa syukur mereka, mendoakan sesama, dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan, lalu mengunggahnya di media sosial Instagram dan Facebook, dengan menyertakan tagar #3BChallenge, #Bersyukur3B, #Berdoa3B atau #BelasKasihan3B. Animo yang muncul dari 3B Challenge cukup tinggi, terlihat dari jumlah unggahan jemaat yang ditayangkan pada akhir Bulan Budaya.

Tujuan penyelenggaraan 3B Challenge adalah menanamkan nilai hidup cukup pada setiap pribadi. Jemaat menyikapi gaya hidup cukup dengan bersyukur pada apa yang dimilikinya, mendoakan sesama sehingga mengerti situasi, dan berbagi dengan orang lain guna menyadarkan betapa umat Allah dicukupkan dalam hidup ini. Harapannya, 3B challenge akan terus menumbuhkan nilai budaya hidup cukup kepada jemaat meskipun Bulan Budaya 2021 sudah berakhir.

Bulan Budaya 2021 pun memiliki aktivitas lain yang diadakan di luar kebaktian. Pertama, ada NGOPI (Ngobrol Inspiratif) yang diadakan pada tanggal 21 Agustus, yaitu sebuah webinar yang dihadiri oleh narasumber Pdt. Wisnu Sapto Nugroho dari LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng-Jogja dan Ibu Sri Wahyaningsih yang merupakan pendiri Sanggar Anak Alam. Sementara itu, yang menjadi moderator di acara NGOPI adalah Pdt. Dahlia Vera Aruan. NGOPI diikuti oleh sekitar 75 orang melalui aplikasi Zoom, dan membahas tentang cara menjalani budaya hidup cukup dalam keseharian. Peserta NGOPI pun antusias bertanya kepada narasumber perihal budaya hidup cukup ini.

Selain NGOPI, ada juga acara yang bertajuk Bertemu di Plasa, yang merupakan kolaborasi antara Hospitality Ministry GKI Pondok Indah dan Panitia Bulan Budaya 2021, dengan menghadirkan kembali momen mengobrol setelah kebaktian di plasa. Kegiatan ini dilakukan dengan pendaftaran melalui Google Forms, kemudian pada hari H para peserta mengikuti acara melalui Zoom, dimulai dari sambutan, lalu dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan usia dan wilayah. Setiap peserta pun dapat bercerita apapun di dalam room-nya yang diperlengkapi dengan fasilitator.

Secara keseluruhan, Bulan Budaya 2021 mendapat sambutan yang positif dari jemaat GKI Pondok Indah, yang ditunjukkan melalui komentar komentar positif dari pendeta, penatua, jemaat bahkan sampai jemaat gereja lain. Kiranya kita semua dapat terus mempraktikkan gaya hidup cukup dan Bulan Budaya berikutnya dapat memberikan nilai positif bagi jemaat.

Selamat membudayakan hidup dengan rasa cukup.•

|ADRIAN SIMANDJUNTAK, Ketua Panita Bulan Budaya 2021

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Antar Kita
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan...
  • BELAJAR MELAYANI SEDARI KECIL
    Ibadah Anak/Sekolah Minggu sudah selesai, tapi masih banyak Adik adik Sekolah Minggu yang belum beranjak meninggalkan sekolah Tirta Marta...
  • PERSEKUTUAN DOA PAGI
    Persekutuan Doa Pagi atau PDP adalah kegiatan rutin di gereja, yang sepertinya dimiliki oleh hampir semua GKI, termasuk GKI...