Bereaksi Terhadap Penolakan

Markus 6:1-13

Belum ada komentar 70 Views

Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di kampung halamannya, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya’.’ (Markus 6:4)

“Hadiah paling berharga yang dapat kita berikan kepada seseorang adalah perhatian kita.” Demikianlah kata orang bijak. Perhatian dapat diberikan melalui kata-kata yang meneguhkan dan menguatkan, juga melalui perbuatan nyata yang sungguh bermanfaat bagi mereka yang menerimanya.

Bacaan kita hari ini berkisah tentang penolakan terhadap Yesus ketika la kembali ke kampung halaman-Nya. Penolakan ini dipicu oleh masa lalu dan latar belakang Yesus yang adalah anak seorang tukang kayu. Berdasarkan latar belakang ini mereka menolak Yesus untuk mengajar mereka di rumah ibadat. Bagaimana sikap Yesus? “la memang tidak melakukan satu pun mukjizat di sana. la hanya menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka” (ay. 5). Dari sikap Yesus inilah kita melihat bahwa penolakan itu tidak menghentikan langkah-Nya untuk tetap memperlihatkan perhatian-Nya kepada mereka. Penumpangan tangan adalah sebuah bentuk nyata perhatian untuk merasakan kesulitan dan penderitaan orang lain. Yesus membalas penolakan dengan kebaikan.

Bagaimana dengan kita? Ada kemungkinan hal baik yang kita lakukan tidak disambut baik oleh orang lain. Kita tidak boleh berfokus pada penolakan itu, tetapi tetap memberikan perhatian yang diperlukan. Kita mungkin ingin membalas penolakan dengan sikap yang sama. Namun, penolakan yang dibalas dengan perhatian akan menghadirkan damai sejahtera. Mari belajar dari Yesus untuk tetap berbuat baik meskipun ditolak. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]

REFLEKSI:
Hidup dalam kasih Kristus berarti siap menjawab penolakan dengan tetap memberikan perhatian penuh kasih.

Ayat Pendukung: Yeh. 2:1-5; Mzm. 123; 2 Kor. 12:2-10; Mrk. 6:1-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Bersama-Nya Aku Tenang
    Mazmur 23
    Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; (Mazmur 23:4a) Perubahan adalah sebuah keniscayaan....
  • HATI BARU
    Yehezkiel 11:1-25
    Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan menaruh roh yang baru di dalam batin mereka. (Yehezkiel 11:19a) Hati...
  • Pakai Aku Tuhan
    Yesaya 6: 1-8
    Sahutku, “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8b) Merasa diri kecil, tidak mempunyai bakat, serta sulit untuk berkembang dan maju?...
  • Kuat Karena Tuhan
    Mazmur 121
    TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (Mazmur 121:5) “Kalau bukan Tuhan, saya tentu sudah tidak ada di...
  • Kekudusan dan Integritas
    Yehezkiel 1:1-25
    Di tengah-tengah makhluk hidup itu kelihatan sesuatu seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian kemari di...