Sebab raja percaya kepada TUHAN, dan karena kasih setia Yang Mahatinggi ia tidak goyang. (Mzm. 21:8)
Ada umat yang menganggap bahwa doa syafaat adalah doa panjang yang menjemukan. Panjang dan jemu, karena semua hal didoakan dalam syafaat: gereja, semua gereja di dunia, lingkungan, bencana alam, bangsa dan negara, keamanan. Bahkan seseorang pernah berkata bahwa untuk apa mendoakan bangsa dan negara, jika bangsa dan negaranya begitu-begitu saja. Sikap seperti itu kurang tepat. Doa syafaat memang panjang, tetapi semua pokok doa itu penting untuk dinaikkan. Kuasa doa sangatlah besar.
Kapan Daud menuliskan mazmurnya ini? Sebelum dia menjadi raja, atau sesudah dia menjadi raja? Sulit dipastikan. Yang pasti, mazmur ini merupakan sebuah nyanyian sukacita karena kemenangan seorang raja. Kemenangan itu terjadi bukan karena kehebatan atau kepandaian sang raja di medan pertempuran, sehingga dapat mengalahkan musuh. Kemenangan itu diyakini sebagai pemberian Tuhan. Sebuah kesempatan untuk menjadi berkat untuk seterusnya (ay. 7). Di mana sang raja percaya kepada Tuhan dan mendapat kasih setia Tuhan.
Kedudukan dan jabatan berasal dari Tuhan. Hal itu diberikan sebagai kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang-orang lain. Karenanya, kepercayaan itu harus dijaga dengan baik. Jika hal itu tidak dijalankan dengan baik maka kemenangan akan berakhir. Mari kita tanpa jemu berdoa syafaat bagi para pemimpin bangsa kita, agar mereka menjalankan tugas dengan baik. (Pdt. Novita Sutanto)
DOA:
Tuhan, kiranya para pemimpin bangsa ini memiliki hati yang takut akan Engkau. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 21; Yes. 41:14-20; Rm. 15:14-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.