Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf … maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu. (Kej. 45:27)
Setelah kehilangan Yusuf, anak yang sangat dikasihinya, Yakub pun kehilangan semangat hidupnya. Segala sesuatu dijalaninya begitu saja, tiada pengharapan lagi. Meskipun ada Benyamin, adik Yusuf, anak Rahel yang juga dikasihinya, tetapi gairah hidupnya tak sama lagi seperti ketika belum kehilangan Yusuf.
Keadaan Yakub menjadi berubah, setelah anak-anaknya kembali dari Mesir dengan membawa banyak pemberian dari Yusuf untuk mereka semua di Kanaan. Awalnya, Yakub tidak percaya atas perkataan anak-anaknya, bahwa Yusuf masih hidup. Dukanya terlalu dalam. Ia sudah kehilangan harapannya bertahun-tahun lampau, saat menerima jubah Yusuf yang berlumuran darah. Maka, tanggapannya dingin. Ia tidak bisa memercayai perkataan anak-anaknya, sampai mereka menyampaikan perkataan-perkataan Yusuf dan kereta yang dikirim Yusuf untuk menjemput ayahnya. Bukti yang dilihatnya membuat Yakub percaya bahwa Yusuf masih hidup. Rasa percaya membangkitkan semangat Yakub. Ia ingin berjumpa dengan Yusuf sebelum ia mati.
Harapan yang padam melenyapkan semangat dan kekuatan. Tetapi, harapan yang bangkit menyegarkan kehidupan. Jangan biarkan harapan dan semangat hidup kita menghilang akibat persoalan yang kita alami atau karena kelemahan tubuh. Kuatkan iman dalam Tuhan agar harapan tetap terjaga, sehingga kita bisa bertahan menghadapi guncangan apa pun. Berharaplah pada Tuhan. Dialah sumber harapan yang sesungguhnya. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
DOA:
Kiranya kami dapat terus berpengharapan kepada-Mu dalam setiap masalah kami.
Ayat Pendukung: Mzm. 130; Kej. 45:16-28; Mat. 8:1-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.