Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. (Kel. 19:6)
Dalam Pengakuan Iman Rasuli kita mengucapkan: “Aku percaya kepada Roh Kudus, gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus ….” Kekudusan gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya adalah kekudusan yang terjadi karena kuasa Roh Kudus. Gereja bukan pada dasarnya kudus, suci, benar. Gereja adalah persekutuan yang dikuduskan oleh Tuhan; sebagai umat yang dipilih dan dipanggil untuk hidup kudus di hadapan Tuhan. Kisah perjanjian Allah dengan umat-Nya dimulai dari masa Abraham. Tuhan memanggil Abraham untuk menjadi bangsa yang besar. Setelah itu, sepanjang kisah Alkitab memperlihatkan bagaimana Tuhan memenuhi janji-Nya.
Kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah kisah pemenuhan janji Allah kepada keturunan Abraham. Maka, di Gunung Sinai, Tuhan memperdengarkan suara-Nya kepada Musa dan bangsa Israel. Tuhan kembali menyatakan janji-Nya untuk menjadikan Israel sebagai kerajaan imam dan bangsa yang kudus; bangsa yang dikhususkan Tuhan untuk berpegang kepada perintah-Nya. Untuk itu, ketaatan pada firman Tuhan menjadi respons yang diberikan umat, “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan,” (ay. 8) ujar mereka.
Sebagai gereja masa kini, kita pun menjadi bagian dari bangsa yang kudus. Kita adalah orang-orang yang ikut serta memperoleh janji keselamatan Tuhan. Oleh karena itu, kita patut mensyukuri janji yang Tuhan berikan kepada kita. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Tuhan setia dengan janji-Nya dan menjadikan kita bangsa yang kudus.
Ayat Pendukung: Mzm. 33:12-22; Kel. 19:1-9a; Kis. 2:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.