Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah …. (Yud. 21)
Men sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Peribahasa Latin ini sering kita kita dengar di pusat kebugaran tubuh, atau saat kita melihat produk-produk makanan kesehatan dan di seminar-seminar tentang kesehatan dan hidup yang berkualitas. Kita diajak mengolah tubuh begitu rupa, karena olahan itu akan berdampak pada jiwa kita. Apakah cukup dengan mengelola tubuh saja, maka jiwa kita menjadi kuat?
Gereja-gereja perdana pada saat itu dikelilingi oleh banyak ajaran dan dari ajaran-ajaran itu ada yang menjauhkan umat dari kebenaran Kristus. Umat dihasut dengan paham manusia boleh hidup sesuka hati dan melakukan yang tak bermoral, sebab Allah Mahabaik maka Ia akan mengampuni. Anugerah pengampunan dianggap sebagai sesuatu yang murahan. Yudas mengingatkan bahwa ada banyak hasutan yang bisa membuat umat hidup jauh dari ajaran benar (ay. 18). Karena itu, umat diminta agar tetap teguh meyakini dan menjalani hidup kudus, membangun diri di dalam iman dan memelihara diri. Membangun dan memelihara diri berarti menjaga hidup beriman dalam perilaku hidup.
Sangat penting menjaga hidup beriman. Karena, hidup beriman akan memengaruhi bagaimana kita hidup; bagaimana cara berada kita di dalam dunia. Memperhatikan kesehatan tidak hanya tentang tubuh dan jiwa, namun juga spiritual. Men spiritum in corpore vitae. Dalam rohani yang sehat, terdapat hidup yang kuat. (Pdt. Budiman)
REFLEKSI:
Program kesehatan rohani apa yang sedang kita jalani?
Ayat Pendukung: Mzm. 50; Za. 7:1-14; Yud. 5-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.