ditolak

YESUS Bisa Ditolak Atau Diterima

... Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. (Markus 6:3b)

Belum ada komentar 151 Views

PERHATIKANLAH KALIMAT YANG TERAKHIR

Pada tahun 1977, Michael yang ketika itu berumur dua belas tahun duduk di pantai sepanjang Teluk Meksiko, dan dengan susah payah membuat sebuah perangkap ikan, yaitu tambang di mana beberapa kail dapat diikatkan. Sementara itu orangtua dan dua saudara laki-lakinya sedang memancing. “Kamu membuang-buang waktu,’’ kata mereka kepadanya, “Ambillah tongkat dan bergabunglah dengan kami.”

Tanpa putus asa, Michael terus mengerjakan tugasnya, sekalipun anggota keluarganya menganggap itu tidak ada artinya. Saat makan malam, ketika yang lain bersiap-siap untuk berhenti bekerja, Michael melemparkan perangkap ikannya ke air, menambatkannya pada sebatang tongkat yang ditancapkannya dalam-dalam ke pasir. Saat makan malam, keluarganya mengolok-oloknya karena ia pulang dengan tangan kosong. Namun setelah makan malam, dan Michael memeriksa perangkap ikannya, ada lebih banyak ikan dibandingkan ikan yang mereka tangkap dijadikan satu.

Tujuh belas tahun kemudian, ketekunannya itu membawa Michael dari seorang remaja menjadi taipan. Ia menjadi penghasil komputer pribadi keempat terbesar di Amerika, dan pria termuda yang pernah mengepalai perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500. Ia memulai usahanya ketika duduk di SMU, saat ia membeli komputer pertamanya dan membongkarnya untuk mempelajari cara kerjanya.

Jangan malu jika mulai dari yang kecil. Arah yang Anda tuju, itulah yang penting. Itulah kalimat terakhir yang perlu diperhatikan.

Dapat saya rasakan bahwa si Michael itu, di luar kesadarannya, telah mengikuti alur kehidupan Yesus Kristus, yang dengan kegigihan ilahi menjalankan tugas-Nya sebagai sang Juru Selamat dunia. Dia menerima olokan dan penolakan, bahkan dari bangsa-Nya sendiri. Semuanya itu tidak kunjung memperlemah semangat juang-Nya, sebab Dia mengutamakan arah yang dituju-Nya, yaitu menjadi penyelamat kita, pribadi demi pribadi.

CHRIST DID NOT LOVE HUMANITY. HE NEVER SAID THAT HE LOVED HUMANITY. HE LOVED MEN. G.K Chesterton

YESUS YANG “MENGECEWAKAN”

Inilah yang membuat-Nya diolok-olok, dihina, dibenci dan akhirnya ditolak. Sementara itu orang-orang lain tidak diperlakukan demikian. Mengapa? Karena di satu sisi manusia melihat kehebatan Yesus yang terampil membuat mukjizat, tapi di sisi lain Dia tidak bersedia memenuhi harapan banyak orang. Di satu sisi Dia menunjukkan bahwa Dia memiliki hikmat, tapi di sisi lain pergaulan-Nya hanya dengan orang-orang rendah. Kehidupan-Nya berbeda jauh dengan kebanyakan orang di dunia ini, yang begitu gencar membangun kerajaan di atas bumi. Namun Dia selalu mengingatkan bahwa masih ada kehidupan setelah meninggal dunia.

Sekarang pertanyaan penting untuk kita semua, apakah kita juga merasa kecewa kepada-Nya?

Sesungguhnya ada banyak hal yang bisa membuat kita sekarang ini merasa kecewa kepada Tuhan Yesus. Itu berarti kita juga berpotensi untuk menolak Yesus. Mengusir-Nya dari hidup kita (Aduh, hati saya tergetar ketika menuliskan kalimat ini, sangat mengerikan!).

Bagaimana pun, perlu rasanya kita menuliskan beberapa contoh pemicu yang bisa menyebabkan kita kecewa kepada Yesus Kristus.

Ketidaktahuan kita. Mengapa Yesus tidak tinggal tetap di dunia ini mendampingi kita. Mengapa Dia mesti naik ke surga? Nah, kita tidak tahu akan rencana ilahi yang harus diterapkan. Kita tidak tahu bahwa Roh Kudus “menggantikan-Nya”. Bahkan dapat diyakini bahwa Roh Kudus itu juga Roh Yesus adanya (Kisah Rasul 16:7; Filipi 1:19), sehingga Yesus sesungguhnya tidak pernah meninggalkan umat-Nya.

Karena ajaran-Nya tidak cocok dengan hati kita. Misalnya, mengapa kita mesti bersedia mengampuni berulang kali kepada mereka yang begitu memuakkan hati? Mengapa mesti mengasihi musuh?

Mengapa saat ini Yesus tidak mau menunjukkan kuasa-Nya untuk menumpas para penghujat itu? Malah seperti membela mereka atau terlalu sabar kepada mereka dengan mengorbankan umat-Nya sendiri.

Mengapa doa saya yang saya naikkan dengan penuh kesungguhan tidak dikabulkan. Sementara itu saya melihat kehidupan orang-orang berdosa membubung tinggi.

Ketahuilah bahwa pada Yesus tak ada satu titik pun kesalahan atau kekurangan, karena Dialah Tuhan yang sempurna. Semua yang terjadi di dalam perkenan-Nya pasti beralasan kuat dan ada maksudnya, yang pasti baik bagi para kekasih-Nya dan Kerajaan-Nya.

Hal lain yang juga perlu kita ketahui adalah bahwa gejolak hidup yang mudah mengecewakan hati kita ini, sesungguhnya bermanfaat untuk membentuk kita menjadi makin kuat dan dewasa. Yesus Kristus memang memiliki persamaan dengan kita, sebab kita adalah saudara-Nya atau anak-Nya. Namun kita sering lupa bahwa Dia sangat berbeda dengan kita. Dia adalah Tuhan dan kita manusia biasa, yang penuh keterbatasan dan bahkan hina. Sebab itu terimalah kenyataan ini selama kita bergaul dengan-Nya. Lalu marilah kita terus belajar mengalir di dalam kehendak-Nya, dengan penuh penyerahan dan ketaatan.

IF JESUS CHRIST IS NOT TRUE GOD, HOW COULD HE HELP US? IF HE IS NOT TRUE MAN, HOW COULD HE HELP US ? Dietrich Bonhoeffer

BERIKANLAH PENERIMAAN YANG SEUTUHNYA

Bukan penolakan apalagi perlawanan, tetapi penerimaan. Bukan sekadar tidak merasa kecewa kepada-Nya, tetapi marilah kita mempersembahkan hidup yang bermakna. Bilamana Tuhan masih memberikan kesempatan hidup kepada kita, marilah kita yakini bahwa Dia bermaksud agar kita berkarya bagi Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Inilah penerimaan yang seutuhnya sebagai konsekuensi logis dari iman dan kasih kita kepada-Nya.

» Pdt. Em. Daud Adiprasetya

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Teologia
  • Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
    Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada...
  • Kasih Terbesar
    Hakikat Penderitaan Yesus Paska, dalam kebiasaan orang Kristen, kurang mendapatkan posisi yang kuat ketimbang Natal dengan segala gemerlap dan...
  • Yesus: Milik Muslim Atau Kristen?
    sebuah dialog untuk menemukan ujung pemahaman bersama dalam perbedaan
    Dialog Antar Iman Hidup bersama dalam perbedaan sebenarnya wajar. Masalah baru timbul manakala perbedaan itu dijadikan alasan untuk tidak...
  • Merengkuh Terang
    Allah Pencipta Terang … dan Gelap Sebagai hal yang diciptakan pada hari pertama (Kej. 1:3), terang memiliki peran yang...
  • Laborare Est Orare
    menyikapi dikotomi ‘berdoa’ atau ‘bekerja’
    ‘Ora et Labora’ Kita mengenal akrab dan sangat memahami idiom yang artinya ‘Berdoa dan Bekerja’ ini. Sebuah prinsip yang...