Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. (Yes. 30:18)

“Menunggu Godot” adalah judul drama karya Samuel Beckett, yang pertama kali dipentaskan di Paris tahun 1953. Drama itu absurd, menggambarkan hidup manusia. Godot adalah tokoh yang banyak disebut dan ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang drama itu. Namun, tidak pernah muncul sampai drama selesai. Sekarang orang mengenal ungkapan “menunggu Godot.” Frasa ini menggambarkan orang yang menunggu sesuatu, namun tidak pernah terjadi sehingga ia mengalami frustrasi.

Tuhan tidak seperti Godot. Ia berulang kali menyatakan kasih-Nya kepada Israel. Namun terkadang, Tuhan tampak jauh, memalingkan wajah-Nya dari umat-Nya. Mazmur 130 mengungkapkan pergumulan orang yang menunggu pertolongan Tuhan. “Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi” (ay. 6).

Ternyata, bukan umat Israel saja yang menunggu tindakan Tuhan. Tuhan juga menunggu saat yang tepat untuk menunjukkan kasih-Nya. Nabi Yesaya berkata, “Sebab itu Tuhan menanti- nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!” Umat Tuhan diminta bersabar dan tetap menantikan pertolongan Tuhan yang pasti datang pada waktu Tuhan. [Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman]

REFLEKSI:
Tuhan tidak pernah mengecewakan orang yang berharap pada-Nya.

Ayat Pendukung: Mzm. 51:1-14; Yes. 30:15-18; Ibr. 4:1-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.