Tepat pukul 06:15 WIB hari Senin, 20 Juli 2009 lalu, iring-iringan empat buah bus Karya Wisata beranjak meninggalkan GKI Pondok Indah dengan membawa 189 penumpangnya melaju menuju perkebunan teh Gunung Mas di Kawasan Puncak. Rombongan ini adalah para peserta Tea Walk (Tiwok) 2009, yang diselenggarakan oleh Kombas Terogong bekerjasama dengan Karyawan Gereja.
Sebenarnya yang terdaftar sebagai peserta adalah 204 orang, namun yang dapat berangkat dan mengambil bagian dalam Tiwok 2009 ini hanya 189 orang saja. Untuk acara ini tidak dipungut biaya, dan bahkan bagi para peserta, panitia menyediakan kaos serta makan siang serta berbagai hadiah untuk berbagai permainan serta door prize.
Perjalanan menuju perkebunan teh Gunung Mas ini ditempuh dalam waktu sekitar satu setengah jam. Setiba di perkebunan itu, mereka terlebih dahulu berkumpul di Aula Museum untuk memperoleh penjelasan mengenai tujuan dari Tiwok tersebut dari Ketua Panitia, Bpk. S. Soekamto.
Menurut Pak Kamto, Tiwok 2009 ini mempunyai tiga tujuan, yakni: pertama Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia bulan Juni lalu dan hal ini ditandai dengan penanaman 100 batang tanaman pohon jati di lingkungan perkebunan teh Gunung Mas; kedua Memperingati Hari Ulang Tahun ke-25 GKI Pondok Indah; dan ketiga adalah Kebersamaan antara warga jemaat. Khususnya mereka yang bermukim di Terogong dengan karyawan gereja dan juga sesama warga jemaat.
Seperti diketahui, Tiwok ini juga diikuti para peserta dari luar Kombas Terogong, seperti warga jemaat dari Lebak Bulus, Pondok Indah dan juga antar waga jemaat Terogong, Cilandak dan Cipete (TCC). Selain itu, Tiwok 2009 ini juga diikuti oleh para Kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang selama ini dibantu oleh Komisi Dikkesra dan dibina melalui Kombas Terogong.
Setelah memperoleh uraian mengenai tujuan Tiwok dan dilanjutkan dengan doa oleh Pnt. Agus Hamdani, acara Tiwok 2009 dimulai dengan menempuh jarak perjalanan sepanjang 4 km yang dipandu oleh para petugas dari Perkebunan Teh Gunung Mas. Karena jalan yang ditempuh cukup banyak tikungan naik dan turun serta terjal, para peserta baru dapat tiba kembali di tempat start sekitar satu jam kemudian.
Sekembali di aula, mereka beristirahat sejenak dan dilajutkan dengan berbagai permainan serta kuis yang dipandu oleh Sdr. Budhi Christino, Rini dan juga Pak Teguh dan Pak Manullang. Berbagai permainan dan kuis ini berlangsung hingga sekitar pukul 12.00, yang dilanjutkan dengan makan siang bersama. Makan siang ini disiapkan secara mandiri oleh ibu-ibu dari Kombas Terogong, yang dikomandani oleh Ibu Mamiek Soekamto dibantu oleh Ibu Yanti Manullang serta ibu-ibu yang lain serta para kader Posyandu.
Seusai makan siang dan beristirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan pembukaan door prize. Acara pembukaan door prize ini sungguh sangat mendebarkan bagi para peserta, karena tersedianya berbagai macam hadiah, antara lain kaleng kerupuk berisi dispenser, setrikaan, lampu emergensi, bahan-bahan pakaian, taplak meja, tas dan lain sebagainya. Namun yang jelas, setiap peserta dapat membawa pulang kenangan, apakah itu berupa kopi atau barang-barang lainnya. Bagi anak-anak pun juga disediakan bingkisan.
Namun sayang, acara yang sebenarnya lebih difokuskan pada kebersamaan ini tidak diikuti oleh seorang pendeta pun, sementara dari kemajelisan hanya dua orang saja yang mengambil bagian, yaitu Pnt. Agus Hamdani dan Pnt. Sri Asih Wohon. (skt)
[nggallery id=14]
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.