Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara.
Pekerjaan domestik rumah tangga adalah salah satunya. Dari pagi sampai malam ada saja pekerjaan untuk mencuci piring, gelas, atau perlengkapan makan lainnya, karena setiap saat ada yang menggunakan peralatan tersebut dan perlu dicuci. Belum lagi urusan nyapu dan ngepel. Ini juga tidak pernah selesai, selalu saja ada debu entah dari mana. Tentunya debu dan kotoran ini harus dibersihkan dengan cara disapu dan dipel, setiap hari.
Pekerjaan lain yang tidak pernah selesai adalah memotong rumput di lapangan golf. Hal itu karena pertama, lapangan golf sangat luas, dan kedua, tinggi rumput di lapangan golf sudah ada aturannya, jadi harus tetap terjaga. Dan masih banyak lagi pekerjaan lain yang tidak pernah selesai atau tidak ada habis-habisnya.
Pekerjaan yang tidak pernah selesai lainnya adalah “pekerjaan” untuk mengenali pasangan kita. Dua orang dengan latar belakang yang berbeda kemudian menikah, tentunya banyak hal yang harus dipahami, dimengerti, dikenali, agar relasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik. Banyak pasangan yang mengatakan bahwa mereka sudah saling mengenal, saling mengerti satu sama lain. Mungkin benar, tetapi sejauh mana saling kenal, saling mengerti dan saling memahaminya itu. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan sebuah konsep atau teori yang sederhana, yang dikenal sebagai Johari Window*). Konsep atau teori ini digagas oleh dua orang psikolog Amerika yang bernama Joseph Lust dan Harrington Ingham, dan Johari merupakan gabungan dari kedua nama mereka.
Teori Johari Window juga disebut sebagai teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran yang ada dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain. Teori ini mengajarkan kita untuk dapat memahami diri sendiri, bukan hanya dari perspektif pribadi, melainkan juga melibatkan pandangan orang lain. Karena itu, selain baik untuk diri sendiri, menerapkan gagasan dalam teori ini juga dapat membantu pasangan dalam memahami satu sama lain. Teori Johari Window ini menyebutkan bahwa dalam diri seseorang terdapat 4 bagian yang disebut sebagai panel jendela atau kuadran. Setiap kuadran menggambarkan informasi mengenai perasaan, perilaku, pandangan, intensi, dan motivasi mengenai diri seseorang dan melalui keempat kuadran ini kita dapat mengetahui bagian lain dari diri kita.
Keempat kuadran dalam Johari Window memiliki area dan peran yang berbeda-beda. Sumbu horizontal menggambarkan pengetahuan individu, sedangkan sumbu vertikal menggambarkan pengetahuan orang lain. Secara lebih rinci, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kuadran 1, yang disebut sebagai open area, adalah daerah terbuka yang menunjukkan perilaku di mana seseorang sadar dan bersedia membagikannya atau dilihat oleh orang lain. Dengan kata lain, kuadran ini menunjukkan perilaku yang kita dan orang lain sama-sama ketahui.
Kuadran 2 atau blind spot adalah daerah buta yang menunjukkan sifat dan perilaku yang dimiliki seseorang. Ia tidak mengenalinya, akan tetapi dikenal orang lain. Terkadang suatu masalah atau kelemahan hanya dapat dilihat oleh orang lain.
Kuadran 3 atau hidden area adalah daerah tersembunyi yang menunjukkan perilaku yang dimiliki seseorang, yang dikenalinya, tetapi tidak bersedia dibagikannya kepada orang lain sehingga orang lain tidak tahu.
Kuadran 4 atau unknown area adalah daerah misteri yang menunjukkan perilaku, sifat, motivasi, serta intensi yang dimiliki seseorang, tetapi tidak diketahui, baik oleh dirinya ataupun orang lain. Hal ini bisa jadi merupakan potensi tersembunyi dari diri seseorang yang belum diketahui.
Lantas bagaimana cara kita meningkatkan kesadaran akan diri sendiri? Caranya ialah dengan memperluas open area atau kuadran 1, dengan membuat orang lain tahu mengenai diri kita di mana sebelumnya ia tidak tahu. Caranya adalah dengan menceritakan siapa diri kita, latar belakang, kebiasaan, keluarga, dan lain sebagainya.
Kemudian kita juga harus memperkecil area-area blind spot atau kuadran 2, karena di area ini kita tidak mengenali diri kita. Justru, orang lain yang lebih tahu. Kita bisa meminta feedback dari orang lain, dalam hal ini dari pasangan kita, mengenai hal-hal apa yang dilihatnya atau diketahuinya, tetapi kita tidak mengetahuinya.
Bagaimana dengan kuadran 3? Kuadran 3 atau hidden area adalah area di mana hanya kita yang mengetahuinya dan tidak ingin diketahui oleh orang lain. Ini sepenuhnya tergantung kepada kita, sejauh mana kita mau membuka diri, memberitahukan, dan menceritakan hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui oleh pasangan kita. Dari pengamatan dan pengalaman, ternyata menceritakan hal-hal yang tidak diketahui orang lain—terutama hal-hal yang kurang atau tidak baik— paling sulit dilakukan. Jadi banyak orang yang tidak melakukan apa-apa di kuadran ini, sama dengan kuadran 4 atau unknown area, yang memang tidak bisa diubah.
Namun demikian, kita tetap harus mewaspadai kuadran 3 dan 4 ini, karena dalam situasi kondisi tertentu, bisa saja muncul reaksi yang di luar dugaan, yang tidak biasa, suatu reaksi yang muncul yang tidak kita kenali sebelumnya. Seiring dengan bertambahnya usia—kondisi fisik yang tidak seperti dulu lagi, tekanan dalam pekerjaan yang makin tinggi, dan tekanan-tekanan lain dalam kehidupan ini—sangat berpotensi memunculkan reaksi yang tidak biasa, yang sumbernya bisa dari kuadran 3 atau 4.
Inilah yang dimaksud dengan “pekerjaan” untuk mengenali pasangan yang tidak pernah akan selesai, sampai maut memisahkan. Salam damai!•
|SINDHU SUMARGO
________________________________________
*) dikutip dari beberapa sumber
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.