Yesus berkata lagi kepada mereka, “Akulah terang dunia. Siapa yang mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.” (Yohanes 8:12)
Bumi memiliki benda penerang berupa matahari dan bulan. Benda penerang tersebut diciptakan. Sebaliknya, Kristus menyebut diri-Nya sebagai Terang Dunia. Dia adalah terang yang tidak diciptakan. Yohanes 1:4 menyatakan bahwa di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terlebih lagi, Kristus adalah Terang Allah (Yoh. 1:9).
Hubungan “terang” dan “kehidupan” di Yohanes 1:4 dipertegas dalam Yohanes 8:12, yaitu di dalam Kristus manusia akan memiliki “terang kehidupan”. Karena itu, makna Yesus sebagai Terang Dunia adalah karena Ia yang berkuasa mengaruniakan kehidupan kekal. Kristus memanggil setiap orang untuk berjalan mengikut Dia. Setiap kegelapan akan dapat diatasi apabila kita mau berjalan bersama Kristus, sebagaimana Dia berkuasa melewati kuasa maut melalui kebangkitan-Nya. Setiap orang percaya juga dapat melewati setiap “lembah maut” sebab kuasa maut telah ditaklukkan oleh Kristus.
Di penghujung tahun 2024 kita telah mengalami berbagai peristiwa yang “gelap”. Beberapa di antara kita mengalami berada di titik nadir. Namun, apakah kondisi itu memisahkan kita dari Kristus? Roma 8:35 menyatakan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Kristus. Penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, atau kematian akan dapat kita lewati apabila kita bersama Kristus, Sang Terang Dunia. Setiap manifestasi kuasa kegelapan tidak menghalangi kita untuk menjadi terang bagi sesama. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Terangilah hati kami ya Roh Kudus agar kami senantiasa hidup dalam persekutuan dengan Kristus, Sang Terang Dunia. Amin.
Ayat Pendukung: 1 Raj. 3:5-14; Mzm. 147:12-20; Yoh. 8:12-19
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.