Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, kepadaku, Ambillah dari tangan-Ku piala berisi anggur murka ini dan minumkaniah isinya kepada segaia bangsa yang kepadanya Aku mengutus engkau.” (Yeremia 25:15)
Bayangkan seseorang yang mengabaikan alarm kebakaran di gedung tempat ia tinggal. Ia berpikir bahwa itu hanya alarm palsu atau hal kecil yang dapat diabaikan. Namun, saat api benar-benar menjalar, barulah ia sadar bahwa peringatan tersebut penting dan bukan sesuatu yang dapat diabaikan. Seperti alarm itu, Tuhan sering memberikan peringatan kepada umat-Nya agar kembali ke jalan yang benar. Namun, jika peringatan ini terus diabaikan, ada konsekuensi yang harus diterima.
Nabi Yeremia diutus untuk memberikan “piala anggur murka TUHAN” kepada berbagai bangsa sebagai simbol murka-Nya atas ketidaktaatan dan dosa-dosa mereka. Dosa tidak hanya terjadi di tengah-tengah umat Israel, tetapi juga meluas ke bangsa-bangsa di sekitarnya. Piala anggur murka ini menunjukkan ketegasan TUHAN dalam memberikan hukuman sebagai akibat dari pemberontakan manusia terhadap hukum-hukum-Nya. Teguran keras disampaikan agar umat-Nya sadar dan kembali kepada-Nya sebelum penghakiman datang. la masih memberi waktu dan kesempatan bagi umat-Nya untuk bertobat.
Kita juga diingatkan untuk memeriksa kehidupan kita: apakah kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau malah berjalan dalam pemberontakan? Mengabaikan panggilan Tuhan hanya memperpanjang jarak kita dari kasih dan perlindungan-Nya. Sesungguhnya, kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan, menjaga hubungan yang intim dengan Tuhan, dan menghormati hukum-Nya. [Pdt Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk mengindahkan firman-Mu dan merespons dengan hati yang penuh pertobatan. Amin.
Ayat Pendukung: Yer. 25:15-29; Mzm. 32; Kis. 7:44-53
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.