Pekabaran Injil di GKI Sudah Redup?

Pekabaran Injil di GKI Sudah Redup?

Belum ada komentar 215 Views

Pak Pendeta yang baik,
Saya bertemu dengan seseorang (GKI) yang selalu berkata bahwa jiwa Pekabaran Injil di GKI itu sudah redup, jika tidak ingin dibilang hilang sama sekali.

GKI tidak memberikan perhatian pada upaya memberitakan Kabar Baik kepada dunia yang gelap ini. Bahkan dalam pertemuan-pertemuan Komisi Pekabaran Injilnya pun yang dibicarakan bukan bagaimana memenangkan jiwa bagi Tuhan, melainkan lebih tentang pembangunan gedung, pemberian sumbangan kepada pihak-pihak tertentu, dan hal hal lain yang tidak berkaitan dengan Pemberitaan Injil Kerajaan Allah itu.

Bagaimana Pak Pendeta menyikapi penilaian ini? Apa alasan GKI tidak giat melakukan Pekabaran Injil? Mengapa yang dilakukan justru hal-hal yang bersifat duniawi dan tidak peduli pada upaya memenangkan jiwa?

(AB Rusdianto)

Pak Rusdianto yang baik,

Sejak zaman Zending sampai sekarang ini, pemahaman GKI tentang ‘Pekabaran Injil’ tidak pernah berubah, yaitu hadirnya ‘pemerintahan Allah’ yang membawa kasih Allah kepada dunia dengan segala pergumulannya, tentu termasuk di dalamnya pergumulan tentang dosa dan keselamatan di dalam Kristus. Namun bukan hanya itu, melainkan juga pergumulan-pergumulan lain yang ada di dunia ini seperti: kemiskinan, ketidakadilan, kelemahan, sakit penyakit, dan banyak lainnya… dan itulah ‘kabar baik’ atau Injil (berita sukacita).

Mari kita kembali kepada teks Injil yang sangat terkenal: Yohanes 3:16, ‘Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini… sehingga barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa…’ (maaf ayatnya saya potong karena terlalu panjang). Jika kita meneliti ayat ini, ada dua hal penting yang mau disampaikan:

  1. Hadirnya kasih Allah di tengah dunia ini dengan segala pergumulannya;
  2. Keselamatan di dalam Kristus. Itulah Injil secara utuh. Pada satu sisi, kalau kita membaca Injil pasti ada kisah penyaliban dan kebangkitan Kristus yang terkait erat dengan rencana keselamatan Allah. Pada lain sisi, Injil juga dipenuhi dengan kisah-kisah yang merupakan manifestasi kasih Allah kepada dunia ini dengan segala pergumulannya (kisah penyembuhan orang sakit, memberi makan 5000 orang, dan banyak lainnya).

Gereja diutus Allah untuk mewartakan Injil ‘secara utuh’. Gereja harus ‘menjadi manifestasi kasih Allah kepada dunia’, dan pada lain sisi gereja juga harus ‘memberitakan keselamatan di dalam Kristus’. Nah, GKI mewartakan Injil itu secara utuh. Ketika komisi PI membicarakan tentang ‘melayani mereka yang kesusahan’ (bentuknya bisa bantuan langsung atau yang lain), itulah wujud ‘kasih Allah’ kepada mereka yang sedang dalam kesusahan. Bukankah dalam Injil, Tuhan Yesus menyembuhkan yang sakit, menghibur yang susah dan banyak lainnya?

Lalu apakah GKI juga mewartakan ‘keselamatan di dalam Kristus’? Ya pastilah. Injil kan tidak utuh kalau hanya berbicara tentang kisah penyembuhan tanpa salib dan kebangkitan Kristus. Namun Injil juga menjadi tidak utuh ketika hanya berbicara tentang salib dan kebangkitan Kristus tanpa berbicara tentang kasih Allah yang mewujud dalam penyembuhan, pertolongan, dan banyak lainnya.

Lalu mengapa kita tidak melihat GKI membuat ‘kebangunan rohani’, ‘mengajak orang untuk mengikut Kristus’ seperti yang dilakukan gereja lain? Nah, bukankah itu hanya teknis (cara)? GKI mengikuti cara Pekabaran Injil yang dilakukan sejak zaman Zending yaitu:

  1. Pelayanan penyembuhan (mendirikan klinik dan rumah sakit)
  2. Pelayanan pendidikan (mendirikan sekolah/lembaga pendidikan).
  3. Pelayanan diakonia, membantu dan menolong yang kesusahan.

Bukankah dengan ketiga hal tersebut (dan cara lain yang dikembangkan sesuai konteks zaman) GKI hadir membawa kasih Allah? Bukankah itu adalah ‘kabar baik’? Dari hasil Pekabaran Injil ini ada banyak orang yang tersentuh oleh kasih Allah dan pada akhirnya menjadi percaya. Jadi menurut pemahaman saya, GKI tidak pernah meninggalkan tugasnya untuk mengabarkan Injil. Caranya mungkin berbeda dengan gereja lain, tetapi Injil yang diberitakan tetaplah sama.•

| PDT. EM. RUDIANTO DJAJAKARTIKA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Pastoralia
  • KAMI BERTANYA
    KAKAK PENDETA MENJAWAB
    Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama?...
  • Yesus yang Sulung
    Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala...
  • Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
    Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya...
  • Tentang Hari Sabat
    Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak Pendeta atas kebingungan serta ketidakmengertian saya supaya iman dan ibadah saya...