Pakai Aku Tuhan

Yesaya 6: 1-8

Belum ada komentar 56 Views

Sahutku, “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8b)

Merasa diri kecil, tidak mempunyai bakat, serta sulit untuk berkembang dan maju? Perasaan semacam ini bisa dialami oleh siapa saja. Menyadari keterbatasan dan kekurangan diri sendiri pada dasarnya merupakan hal yang baik. Namun, kalau karena kesadaran tersebut kita kemudian menjadi minder dan mudah menyerah, itu tidak sehat.

Saat dipanggil TUHAN untuk menjadi nabi-Nya, Yesaya merasa bahwa dirinya tidak pantas. Dengan mulutnya ia berkata bahwa ia seorang yang najis bibir. Ia pun hidup di antara bangsa yang najis bibir. Sedangkan seorang nabi adalah pribadi yang menyampaikan isi hati TUHAN pada umat. Tuhan itu kudus dan mulia. Bagaimana Yesaya bisa menjadi nabi-Nya? Dalam perasaan tidak layak itulah, TUHAN menjamah bibir Yesaya. Ia menguduskan bibir mulutnya. TUHAN memantaskan Yesaya. TUHAN juga yang memberikan kepadanya kuasa. Karena itu, Yesaya dengan bibir yang “baru” berkata: “Ini aku, utuslah aku.” Yesaya terbuka pada karya TUHAN. la mau memberikan diri dipakai oleh-Nya, sekalipun ia memiliki kekurangan dan berada dalam lingkungan yang sulit.

Saudara, sadar diri, yes. Minder dan menyerah, jangan! Dalam kerapuhan dan keberdosaan, Tuhan bisa menguduskan dan memberdayakan kita untuk maksud-Nya. Tuhan menitipkan kepada setiap orang bakat atau potensi untuk dikembangkan dan untuk menyatakan kasih-Nya bagi orang lain. Bahkan, profesi yang kita geluti sejatinya adalah titipan dan panggilan Tuhan. Karena itu, jalanilah panggilan itu dengan terbuka pada pimpinan-Nya. [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Aku bukan orang hebat, tetapi Tuhanku dahsyat. Terbuka pada pimpinan-Nya membuat aku bisa menatap masa depan dengan yakin.

Ayat Pendukung: Yes. 6:1-8; Mzm. 121; Luk. 5:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Kuat Karena Tuhan
    Mazmur 121
    TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (Mazmur 121:5) “Kalau bukan Tuhan, saya tentu sudah tidak ada di...
  • Kekudusan dan Integritas
    Yehezkiel 1:1-25
    Di tengah-tengah makhluk hidup itu kelihatan sesuatu seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian kemari di...
  • IKUTLAH AKU!
    Yohanes 21:1-19
    … Sesudah mengatakan demikian la berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku’.’ (Yohanes 21:19b) Mengikuti teladan itu mahal. Mengapa? Karena kita...
  • Mengasihi Orang Asing
    Kejadian 18:1-8
    Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan beristirahatlah di bawah pohon ini. (Kejadian 18:4) Hospitalitas atau keramahtamahan merupakan kearifan...
  • MENJAGA CINTA
    Mazmur 30
    Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati….(Mazmur 30:6a) Hari ini Indonesia memperingati hari Pendidikan Nasional....