“… apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” (Hag. 2:20)
Pembangunan kembali Bait Suci membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebab itu, umat Israel merasa segan untuk melanjutkannya. Tuhan lalu mengutus Hagai untuk menggugah dan mengajak umat Israel agar melanjutkan pembangunan tempat ibadah itu. Tuhan berjanji bahwa Ia akan menggerakkan hati bangsa-bangsa untuk menyerahkan milik mereka, untuk melengkapi rumah ibadah itu, sebab emas dan perak adalah milik Tuhan. Namun, sebelum hal itu terjadi, umat Israel sendiri harus bangkit untuk melakukan pembangunan Bait Suci itu.
Tuhan bertanya kepada Israel melalui Hagai, “Apakah benih masih tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur, pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah?” Pertanyaan retorik ini hendak mengingatkan bahwa pada dasarnya umat Israel masih memiliki harta milik dan bahan makanan. Mereka tidak akan kekurangan atau kelaparan, jika mendukung pembangunan Bait Suci. Tuhan malah berjanji akan melimpahkan berkat lebih banyak lagi. Maka, keraguan umat Israel untuk membiayai pembangunan tempat ibadah itu harus disingkirkan.
Pekerjaan Allah sangat luas dan banyak di dunia ini. Ia ingin umat-Nya peduli dan mengulurkan tangan untuk mendukung pekerjaan itu. Sebagai umat-Nya, kita tidak perlu khawatir akan jatuh miskin ketika mendukung pekerjaan Tuhan. Sebab, Tuhan Sang Sumber berkat akan memberkati kita. [Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman]
REFLEKSI:
Berkat Tuhan harus dipakai untuk memuliakan nama-Nya dan menolong sesama.
Ayat Pendukung: Mzm. 119:9-16; Hag. 2:1-9, 20-23; Yoh. 12:34-50
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.