MUKJIZAT

Yohannes 2:1-11

Belum ada komentar 139 Views

Di dalam kisah Yesus mengubah air menjadi anggur di perkawinan Kana, muncul catatan sangat penting, yaitu di dalam ayat 11, “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Inilah kali pertama kata “tanda” (sēmeion) muncul. Kita semua tahu dengan sangat baik kisah “mukjizat” yang Yesus lakukan di Kana itu. Namun demikian, kita mungkin tak pernah sadar bahwa penulis Injil Yohanes tidak satu kali pun memakai istilah “mukjizat” (dunamis). Sebaliknya, 17 kali dipergunakan kata “tanda” (tunggal: sēmeion, 6 kali; jamak: sēmeia, 11 kali).

Terdapat delapan tanda yang Yesus kerjakan semasa karya-Nya sebelum disalibkan. Dan peristiwa di Kana adalah yang pertama. Di dalam Yohanes 2:11 di atas kita belajar bahwa sebuah tanda tidak memiliki kepentingan pada dirinya sendiri. Ia berharga sejauh menunjuk pada yang lain, yaitu “menyatakan kemuliaan-Nya.” Maka, inilah sikap terbaik menghadapi mukjizat, yaitu, jangan terlalu terpesona sedemikian rupa hingga fokus iman kita bukan lagi pada Kristus. Jauh lebih penting Si Pembuat daripada mukjizat itu sendiri. Sebuah mukjizat hanyalah sebuah tanda—bagai sebuah jari yang menunjuk pada Kristus. Jangan terpaku pada jari itu, tapi pada Dia yang ditunjuknya.

Itu sebabnya, tujuan akhir dari semua tanda di dalam Injil Yohanes selalu berlapis ganda: mempermuliakan Kristus dan membangkitkan iman pada Kristus nan mulia itu. Bacalah kembali ayat 11 di atas dan Anda akan menemukan kedua lapisan ini. Demikian pun di ujung injil ini tercatat begini, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh. 20:30-31). Maka, jika pun mukjizat tak berlangsung seperti yang kita kehendaki, sejauh kita tetap, bahkan makin, beriman pada Kristus, mukjizat tak sungguh-sungguh diperlukan.

Ja

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • KUTEMUKAN TUHAN
    Lukas 24:13-29
    MENEMUKAN TUHAN BUKAN BERARTI TUHAN BERSEMBUNYI ATAU PERGI DARI KITA. Istilah kutemukan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mau bersama...
  • Raja yang menunggang keledai
    Yohanes 12:12-16
    MENERIAKKAN HOSANA ATAU KECEWA PADA DIA? Kerinduan orang Yahudi adalah melepaskan diri dari penjajahan Pemerintah Romawi. Mereka punya harapan...
  • Muliakanlah Nama TUHAN
    PENGHORMATAN KEPADA TUHAN BERBEDA DARI PENGHORMATAN KEPADA MANUSIA. Banyak orang ingin dimuliakan. Maksudnya, banyak orang ingin dihormati orang lain....