Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang istri, namanya Tamar. (Kejadian 38:6)
Apakah kita mempunyai rencana atau rancangan bagi hidup kita? Apakah dalam rencana tersebut, kita juga memikirkan orang-orang yang ada dalam hidup kita dan melibatkan mereka dalam rencana-rencana baik? Ataukah jangan-jangan hidup kita hanya tentang diri kita sendiri, bahkan sampai tidak segan mengorbankan orang lain? Mungkin juga kita tidak secara langsung mengorbankan orang lain, tetapi kita menjalani relasi yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan mereka.
Teks Alkitab hari ini menceritakan sebuah kisah kelam tentang seorang perempuan bernama Tamar. Tamar adalah seorang perempuan muda yang diangkat menjadi menantu keluarga Yehuda. Namun, ia hanya menjadi alat untuk menghasilkan keturunan. Tamar juga diperlakukan seperti barang, tanpa memperhatikan perasaannya. la dengan mudah dipindahtangankan. la tidak memiliki hak untuk memilih bagi dirinya sendiri. Yehuda merancang kenyamanan bagi diri dan keluarganya, sementara sebagai pribadi, Tamar tidak diperhatikan. la hanya dijadikan sebagai objek, bukan subjek.
Jika kita renungkan lebih dalam, bisa jadi tanpa sadar kita sering berlaku seperti Yehuda. Bisa jadi kita telah menjadikan orang lain sebagai objek tanpa memberikan mereka peran sebagai subjek atas kehidupannya sendiri. Mari menjalani hidup dengan bijaksana dan menghargai orang lain sebagai subjek atas kehidupannya. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Jangan hanya fokus pada diri dan rencana baik untuk diri kita, orang lain pun ingin yang baik untuk dirinya.
Ayat Pendukung: Kej. 38:1-26; Mzm. 17:1-9; Kis. 24:10-23
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.



Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.