Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1Tim. 4:12)
Seorang pendeta yang jengkel karena seorang anak mengundang dia untuk mendoakan kucingnya yang sakit, berdoa demikian, “Hai kucing, jika engkau ingin hidup, hiduplah. Tetapi, jika engkau ingin mati, matilah.” Tak berapa lama kemudian, ganti si pendeta yang sakit. Anak tadi datang ke pastori dan berdoa, “Pak Pendeta, jika bapak ingin hidup, hiduplah. Tetapi, jika bapak ingin mati, matilah.”
Teladan yang kita berikan pada orang lain sangatlah penting. Jika teladan kita baik, maka baiklah jadinya. Sebaliknya, jika teladan kita buruk, maka buruk pulalah jadinya. Rasul Paulus menasihati Timotius, anak rohaninya, agar ia bisa menjadi teladan dalam kasih, kesetiaan, dan kesucian, meskipun ia masih muda. Jangan sampai jadi batu sandungan.
Betapa banyak orang yang bisa mengatakan kepada orang-orang di sekitarnya, “Ikutilah perintahku!” Tetapi, betapa sedikitnya yang berani berkata, “Ikutilah teladanku!” Memberi perintah memang mudah. Tetapi, memberi teladan itulah yang dibutuhkan. Kita harus bisa memberi teladan dalam kasih; rela berkorban bagi orang lain melalui kasih yang mewujud-nyata secara konkret, bukan kasih yang abstrak. Kita juga harus menjadi teladan dalam hal kesetiaan sebagaimana Yesus yang setia pada Allah Bapa-Nya sampai akhir hayat-Nya, karena Ia yakin akan kebaikan Bapa-Nya. Akhirnya, kita juga harus bisa menjadi teladan dalam kesucian; menunjukkan standar moral yang jelas. [Pdt. Paulus Sugeng Widjaja]
REFLEKSI:
Banyak orang bisa memberi perintah, tapi hanya sedikit yang bisa memberi teladan. Yang kedua inilah yang dikehendaki Tuhan.
Ayat Pendukung: Mzm. 29; 1Sam. 16:1-13; 1Tim. 4:11-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
daniel
Januari 8, 2021 - 10:10 amPuji Tuhan, firman Tuhan mengingatkan setiap kita utk bisa jadi teladan bagi semua orang. TYM