Pada awalnya, saya (Diana) bersama Pdt. em. Purboyo dan Pdt. Bonnie datang ke Jogja untuk memenuhi undangan semiloka “Pendampingan Keluarga dan Pasien Kanker” yang diadakan oleh LPPS Samirono Jogjakarta. Waktu itu kami bertiga diminta untuk menjadi nara sumber. Edukasi yang kami sampaikan di semiloka inilah yang membuahkan komunitas baru penyintas kanker di GKJ Sidomukti Salatiga, di bawah pimpinan Ibu Pdt. Amalia Lalenoh (Ibu Pdt. Maya).
Beberapa bulan sebelum kami berkunjung ke Salatiga, Ibu Maya mohon izin agar support group kanker yang ingin didirikan ini juga menggunakan nama Paguyuban Pelangi, agar energi positif komunitas penyintas kanker Paguyuban Pelangi di Jakarta dapat disalurkan ke Salatiga.
Melalui rapat, pengurus Paguyuban Pelangi Jakarta menyetujuinya. Support group kanker di GKJ Sidomukti Salatiga dibentuk melalui pertemuan perdana pada tanggal 7 Maret 2020, dari pk. 10 sampai pk.12, di teras Pastori I GKJ Sidomukti, Jl. Brigjen Sudiarto no.12, Salatiga. Dalam rapat kepengurusan Pelangi Jakarta diputuskan bahwa saya dan Pnt. Desi Orah pergi ke Salatiga untuk menghadiri pertemuan perdana tersebut.
Pada tanggal 6 Maret pagi, saya dan Pnt. Desi berangkat ke bandara Soeta menuju Semarang. Sesampainya di sana, kami dijemput oleh Ibu Wied Eko bersama puterinya, Thea. Dari bandara A. Yani, kami berkeliling kota Semarang yang cerah dan menikmati lumpia dan es kopyor Gang Lombok yang terkenal. Tanpa terasa waktu menunjukkan pk.16 dan kami langsung menuju Salatiga lewat jalan tol yang baru.
Setiba di Salatiga, kami diajak makan malam sate suru, batagor dan ronde sekoteng “Jago”. Tempatnya sangat sederhana tapi makanannya enak, sehingga orang rela mengantre untuk mendapatkan tempat duduk. Usai makan malam, kami diantar ke hotel “Laras Asri”, tempat kami menginap. Sesuai namanya, lingkungan hotelnya sungguh asri, banyak pohon yang indah.
Keesokan harinya, setelah sarapan pagi, kami dijemput untuk menuju tempat pertemuan perdana support group kanker GKJ Sidomukti. Sungguh luar biasa peminatnya. Ada 15 orang yang hadir. Acara dibuka oleh Pdt. Maya, dan dilanjutkan oleh Bpk. Yandri yang merupakan salah satu relawan yang berkomitmen mendukung support group kanker Paguyuban Pelangi Salatiga ini. Seperti biasa, kami memperkenalkan diri kami masing masing. Peserta pertemuan beragam: ada pasien, penyintas (survivor) dan relawan.
Acara dilanjutkan dengan saling berbagi cerita. Beberapa peserta yang baru saja didiagnosis menderita kanker dan menjalani pengobatan, membuat suasana terasa agak mengharukan, tapi tetap bersemangat, apalagi ketika mereka menceritakan pengalaman mereka melawan kanker. Tanpa terasa sudah lebih dari 2 jam kami berbincang-bincang, tapi masih saja ada teman-teman yang ingin berbagi cerita, sehingga acara terpaksa disudahi oleh Ibu Pdt. Maya karena sudah waktunya untuk makan siang.
Saat itu hujan turun deras sekali dan kami diantar oleh Pdt. Eben (suami Pdt. Maya) menuju hotel Laras Asri utk mengambil koper-koper kami. Dari hotel, kami dijemput Ibu Pdt. Maya untuk makan siang di restoran Bakmi Hijau. Dari Salatiga kami menuju Semarang untuk kembali ke Jakarta. Di Semarang, kami masih sempat jalan-jalan sebentar di Kota Lama dan membeli sedikit oleh-oleh. Setelah itu kami diantar ke bandara A. Yani untuk pulang ke Jakarta dengan selamat.
Semoga kami bisa kembali mengunjungi Paguyuban Pelangi Salatiga pada kesempatan yang akan datang dan semoga komunitas penyintas kanker ini menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.•
(DS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.