“… Janganlah kamu hidup menurut ketetapan-ketetapan ayahmu, janganlah berpegang pada peraturan-peraturan mereka, dan janganlah menajiskan dirimu dengan berhala-berhala mereka.” (Yehezkiel 20:18)
Seorang bijak melihat anak-anak yang mengambil jalan hidup seperti ayah dan kakek-nenek mereka, yaitu jalan yang penuh bahaya mengarah pada kejahatan. Orang bijak ini merasa perlu memperingatkan mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Meskipun mereka memiliki kebebasan memilih, ia berharap mereka akan memilih jalan yang lebih baik.
Dalam Yehezkiel 20:18-32, TUHAN menegur umat Israel yang mengikuti jejak leluhur mereka dalam pemberontakan terhadap-Nya. TUHAN memperingatkan umat Israel untuk mengambil jalan yang berbeda dari ketidaktaatan leluhur mereka. Mereka harus memilih hidup sesuai dengan jalan TUHAN dan tidak mengulangi kesalahan generasi sebelumnya. Mereka diajak untuk memutus warisan kesalahan dengan memilih jalan hidup baru seperti yang TUHAN kehendaki.
Firman Tuhan ini mengingatkan kita akan pentingnya membuat pilihan yang berbeda dari kesalahan kita sendiri maupun generasi sebelumnya di masa lalu. Kita dipanggil untuk berani hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, terlepas dari godaan untuk mengikuti pola pikir dan pola hidup yang tidak memuliakan Dia. Keberanian sejati adalah memilih jalan yang benar dalam Tuhan, melepaskan warisan kesalahan dari masa lalu dan melangkah dalam kebijaksanaan yang baru. Mari dengan bijaksana berani memilih jalan yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan. [Pdt Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, tolonglah kami untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu, melainkan terus bertumbuh dengan memilih jalan kebenaran-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Yeh. 20:18-32; Mzm. 109:21-31; Why. 3:7-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.