Memberi Nama Bukan Menguasai

Lukas 1:57-66

Belum ada komentar 91 Views

Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. (Luk. 1:62)

Kala remaja, saya didorong oleh rasa ingin tahu. Salah satu dari banyak hal yang ingin saya ketahui adalah siapa yang memberi nama kepada saya, dan apakah arti nama saya? Saya pun mengajukan pertanyaan kepada mama saya. Mama menjawab bahwa bapa sayalah yang memberi nama saya. Lalu, saya bertanya, “apakah mama turut memberi nama saya?” Mama menjawab, “Nama itu adalah pemberian bapa.” Lagi, saya bertanya, “Mengapa hanya bapa yang memberi nama?” Pertanyaan demi pertanyaan mengiringi proses kehidupan saya, sampai kepada pertanyaan sejak kapan patriarki menjadi struktur yang nyaris menguasai semua elemen hidup manusia?

Dalam Lukas 1:62, sanak saudara yang hadir menantikan Zakharia memberi nama kepada anak mereka yang baru lahir. Mereka menyarankan agar anak itu diberi nama yang sama dengan bapaknya, yaitu Zakharia. Namun, Elisabet mengatakan bahwa nama anak mereka adalah Yohanes. Zakharia mengesahkan perkataan Elisabet, ia menulis, “Namanya adalah Yohanes.” Zakharia memberi nama Yohanes kepada anak mereka.

Memberi nama tidak sekadar memberi nama. Memberi nama menjadi penanda bahwa manusia menjadi milik identitas budaya, tak terkecuali agama. Namun, memberi nama tidak sama dengan memasukkan, apalagi memenjara manusia dalam konstruksi nilai yang dapat memenjarakan. Memberi nama hendaknya disertai dengan doa. [Pdt. Santy Manurung]

DOA:
Tuhan, ajar kami agar memiliki kerendahan hati, keluasan hati sehingga tidak diskriminatif. Amin.

Ayat Pendukung: Yes. 12:2-6; Am. 9:8-15; Luk. 1:57-66
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Suara Tuhan Melalui Alam
    Mazmur 29
    Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar. (Mazmur 29:3) Indonesia dikenal...
  • Kesenangan adalah Sia-sia
    Pengkhotbah 2:1-11
    …lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari (Pengkhotbah 2:11) Ada...
  • Lakukan yang Bermanfaat
    Pengkhotbah 1:1-11
    Segala sesuatu melelahkan; tidak ada manusia yang sanggup mengatakannya. Mata tidak pernah puas melihat, begitu juga telinga tidak pernah...
  • Hanya Allah Yang Tahu Masa Depan
    Daniel 2:24-49
    “Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab...
  • Bergantung Kepada Allah
    Daniel 2:1-19
    Rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Daniel pun memuji Allah Semesta Langit. (Daniel 2:19) Menurut Sigmund...