Hendaklah perkataan Kristus tinggal dengan Umpahnya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain … (Kol. 3:16)
Berdasarkan sebuah penelitian diketahui bahwa setiap orang rata-rata mengeluarkan sebanyak 30.000 kata setiap harinya. Itu artinya kita menggunakan banyak waktu untuk berbicara dan setiap kata yang kita ucapkan itu sangat penting bagi kita dan orang lain yang mendengarnya. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga perkataan kita. Perkataan kita menunjukkan siapa kita sebenarnya. Perkataan kita adalah isi pikiran yang dibunyikan. Dari perkataan orang bisa bersimpati atau membenci kita. Perkataan kita menunjukkan kualitas diri kita.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose juga menekankan pentingnya memperhatikan kualitas perkataan kita. Perkataan yang kita ucapkan harus selaras dengan kehendak Yesus dan hikmat-Nya. Tujuannya adalah agar perkataan yang kita ucapkan membangun dampak yang positif bagi kehidupan bersama dalam keluarga, pelayanan, pekerjaan dan sebagainya. Bagi Paulus, perkataan yang diucapkan harus menjadi sarana bagi kita untuk memperlihatkan kasih Yesus kepada sesama.
Salah satu tugas panggilan kita ialah bersaksi. Kesaksian pertama-tama dapat dilakukan melalui setiap perkataan yang kita ucapkan. Setiap perkataan yang keluar dari mulut orang Kristen sejatinya adalah kesaksian tentang Yesus yang hidup dalam dirinya. Mari kita buat diri kita berharga di mata orang lain. Dan itu bisa dimulai dari ucapan yang kita keluarkan kepada sesama. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Setiap perkataan kita harus menjadi kesaksian bagi orang lain untuk merasakan kasih Kristus.
Ayat Pendukung: 2 Sam. 10:6-12; Mzm. 14; Kol. 3:12-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.