Kitab Wahyu Surat-Surat Kepada Ketujuh Jemaat

Kitab Wahyu Surat-Surat Kepada Ketujuh Jemaat

1 Komentar 3337 Views

Wahyu yang dikaruniakan Tuhan Yesus kepada Yohanes dengan perantaraan malaikat (Wahyu 1:1) disampaikan hamba-Nya itu dalam bentuk surat kepada ketujuh jemaat/gereja. Ia menyaksikan kepada mereka (i) apa yang telah dilihatnya (Wahyu 1); (ii) apa yang telah terjadi sekarang (Wahyu 2 dan 3); dan (iii) apa yang akan terjadi sesudah ini (Wahyu 4-22).

Tuhan berencana untuk menyelamatkan dunia. Karena itu Yohanes memperingatkan ketujuh jemaat itu untuk membenahi hidup sesuai dengan isi wahyu tersebut. Ia memberi nasihat yang perlu dilakukan dalam waktu dekat, lengkap dengan petunjuk-petunjuk khusus, agar mereka berpaling dari segala dosa. Ia juga memperingatkan akibatnya bila mereka tidak mau bertobat. Selanjutnya ia menasihati mereka agar tabah mengatasi penderitaan, karena masa yang lebih buruk akan menimpa dunia dan manusia harus siap menghadapinya. Itulah peringatan yang akan terjadi kemudian.

Artwork by Pat Marvenko Smith © 1982, 1992 – www.revelationillustrated.com

Bencana mendatang itu digambarkan oleh empat penunggang kuda, pelambangan kematian dan kehancuran, yang sedang meluncur ke arah mereka dan ke arah kita semua. Sungguh celaka bila kita meremehkan firman Allah, khususnya yang tercantum dalam kitab Wahyu yang merupakan kitab terakhir, karena kitab ini memberitahukan seluruh bahaya dan malapetaka yang akan menimpa orang-orang yang tidak percaya, dan sebaliknya menyampaikan rahasia kebahagiaan dan suka cita abadi bagi orang-orang percaya yang sungguh-sungguh mengikuti dan melaksanakan firman Allah dalam kehidupan mereka.

Penggambaran Pribadi Yesus Kristus

Di dalam surat-surat yang disampaikan kepada ketujuh jemaat, Kristus digambarkan sebagai berikut:

  1. Inilah firman dari Dia yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu (Wahyu 2:1) – surat kepada jemaat di Efesus (The Loveless Church);
  2. Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali (Wahyu 2:8) – surat kepada jemaat di Smirna (The Persecuted Church);
  3. Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua (Wahyu 2:12) – surat kepada jemaat di Pergamus (The Compromising Church);
  4. Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga (Wahyu 2:18) – surat kepada jemaat di Tiatira (The Corrupt Church);
  5. Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu (Wahyu 3:1) – surat kepada Jemaat di Sardis (The Dead Church);
  6. Inlah firman dari Yang Kudus Yang Benar, yang memegang kunci Daud (Wahyu 3:7) – surat kepada Jemaat di Filadelfia (The Faihful Church);
  7. Inilah fiman dari Amin, Saksi yang setia dan benar; permulaan dari ciptaan Allah (Wahyu 3:14) – surat kepada Jemaat di Laodikia (The Lukewarm Church).

Melihat pernyataan/wahyu Allah tersebut, kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya surat-surat tersebut dikirimkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri dalam berbagai macam kedudukan istimewa, bahkan Ia juga memegang kunci Daud: Apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup, apabila Ia menutup tidak ada yang dapat membuka (Wahyu 3:7b). Di sini terlihat betapa besarnya kuasa, kemuliaan, keagungan, kedudukan, kebijaksanaan, hormat dan pujian yang diberikan Allah Bapa kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, yang rela menderita sengsara di atas kayu salib dan menanggung dosa umat manusia–pengorbanan dan penderitaan Anak Manusia (Son of Man)–Matius 24:30,44, Wahyu 1:13–untuk menebus dosa seluruh dunia (Baca Ibrani 9:28-Greatness of Christ’s Sacrifice) sebagaimana dikatakan oleh Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Berkat Khusus Bagi Ketujuh Jemaat

Dalam surat-surat kepada ketujuh jemaat disebutkan, “Barang siapa menang… (He who overcomes, shall…). Ada suatu berkat khusus yang dijanjikan kepada setiap jemaat:

  1. Jemaat Efesus: “Barang siapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah” (Wahyu 2:7b);
  2. Jemaat Smirna: “Barang siapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua” (Wahyu :11b);
  3. Jemaat Pergamus: “Barang siapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi, dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya” (Wahyu 2:17b);
  4. Jemaat Tiatira: “Barang siapa menang, dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa” (Wahyu 2:26);
  5. Jemaat Sardis: “Barang siapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya” (Wahyu 3:5);
  6. Jemaat Filadelfia: “Barang siapa menang, ia akan Kujadikan tiang di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru” (Wahyu 3:12);
  7. Jemaat Laodikia: “Barang siapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku (I will grant to sit with Me on My throne), sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya“ (Wahyu 3:21).

Penghakiman Mulai di Rumah Allah!

Artwork by Pat Marvenko Smith © 1982, 1992 – www.revelationillustrated.com

Pengiriman “surat-surat” pada ketujuh jemaat berisi peringatan dan dukungan yang berbeda-beda, tergantung dari karakteristik khusus setiap gereja.

  1. Kepada jemaat/gereja di Efesus (gereja tanpa kasih) (Wahyu 2:1-7), Yesus mengatakan, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.”Yesus Kristus memberitahukan Gereja Efesus, bahwa di satu sisi (“Aku tahu’) mereka telah melakukan banyak hal yang sesuai dengan kehendak-Nya, seperti membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus (seorang rasul yang menggabungkan kepercayaan kristiani dengan tradisi kepercayaan Romawi), tetapi di sisi lain mereka “…telah meninggalkan kasih mereka yang semula” (maksudnya adalah kasih kepada Kristus). Karena itu Tuhan Yesus Kristus memberi peringatan keras kepada mereka untuk bertobat dan kembali mengasihi-Nya. Peringatan tersebut mengandung ancaman bahwa “Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jika engkau tidak bertobat” (Wahyu 2:5). Kaki dian merupakan tanda bahwa Allah berada di tempat itu dan membawa terang dan keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Apabila kaki dian diambil dari jemaat Efesus, gelaplah hidup mereka (Matius 6:23 – “…Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu!” (…how great is that darkness!)
  2. Kepada jemaat/gereja di Smirna (gereja yang teraniaya) (Wahyu 2:8-11), Yesus mengatakan, “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu–namun engkau kaya–dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian; sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis (Wahyu 2:9).Pada awalnya jemaat ini penuh dengan kekudusan (holiness), namun lama-kelamaan beberapa orang di antara mereka dipengaruhi oleh ide-ide Yahudi (Wahyu 3:9 dengan jelas mengatakan, “…beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyatakan dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya tidak demikian…”) sehingga Allah kecewa atas kelemahan dan dosa yang dilakukan.Tuhan Yesus mendukung jemaatnya yang teraniaya di Smirna dengan mengatakan, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!” Ia memberi semangat dan kekuatan kepada mereka dengan mengatakan, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (Wahyu 2:10).
  3. Kepada jemaat/gereja di Pergamus (gereja yang berkompromi) (Wahyu 2:12-17), Yesus mengatakan, “Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang pada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis tinggal (where Satan dwells).”Jemaat/gereja di Pergamus disebut sebagai gereja yang suka berkompromi. Mereka tidak tegas menghadapi hal-hal yang memerlukan ketegasan, sehingga membuat mereka tidak kudus lagi. Tindakan ini merugikan dan melemahkan mereka, bahkan mereka dapat kehilangan pegangan dan terjerat dosa. Ada peringatan kepada jemaat Pergamus untuk bertobat, karena Tuhan berjanji untuk segera datang dan akan memerangi orang-orang berdosa dengan pedang yang ada di mulut-Nya. Dikatakan di dalam Wahyu 2:16b bahwa dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua (a sharp two-edged sword). Di sini pedang yang keluar dari mulut Yesus, tidak lain dan tidak bukan adalah firman Allah.
  4. Kepada jemaat/gereja di Tiatira (gereja yang berkorupsi) (Wahyu 2:18-29), Yesus mengatakan, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak daripada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala” (Wahyu 2:19-20).Walaupun manusia berdosa, Allah Bapa tetap mengasihi manusia ciptaan-Nya. Walaupun perbuatan dosa dilakukan dari generasi ke generasi, namun Dia tetap setia pada janji-Nya untuk menebus dosa umat manusia melalui pengorbanan anak-Nya yang tunggal.Nasib mereka yang berzinah jelas tertulis di dalam Wahyu 21:8 “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang” dan Wahyu 22:15, “Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.”
  5. Kepada jemaat/gereja di Sardis (gereja yang mati) (Wahyu 3:1-6), Yesus mengatakan, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (…that you have a name that you are alive, but you are dead). Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu, ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu” (Wahyu 3:1-3).Dalam kitab Wahyu terdapat berkali-kali peringatan untuk bertobat. Allah Bapa juga mengutus Yohanes Pembaptis untuk memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Matius 3:2). Demikian pula Yesus sendiri dalam Matius 4:17 mengatakan, “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Selama masih ada kesempatan hendaklah manusia menggunakan waktu anugerah Allah dengan bertobat.
  6. Kepada jemaat/gereja di Filadelfia (gereja yang setia) (Wahyu 3:7-19), Yesus mengatakan, “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”Pada awalnya Gereja Filadelfia ini penuh kekudusan, namun lama-kelamaan beberapa di antara mereka dipengaruhi oleh ide-ide Yahudi (dalam Wahyu 3:9 dengan jelas disebutkan, “Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis (the Synagogue of Satan) yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta”). Di sini kata kuncinya adalah “tulus dan setia” (sincere and faithful). Ada berbagai ayat dalam Akitab yang menyatakan bahwa Allah Bapa menghargai manusia yang setia, taat dan tunduk pada firman-Nya, karena Allah setia dan adil. Ulangan 7:9, 32:4 mengatakan, “…bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia.”Kepada jemaat Filadelphia yang menuruti FirmanTuhan dan tidak menyangkal nama-Nya, Tuhan Yesus berjanji akan menunjukkan pada isi dunia ini bahwa Ia mengasihi mereka (Wahyu 3:9) dengan menyuruh jemaah Iblis datang dan sujud di depan kaki mereka dan mengaku bahwa Tuhan Yesus mengasihi jemaat ini.
  7. Kepada jemaat/gereja di Laodikia (gereja yang suam-suam kuku) (Wahyu 3:4-22), Yesus mengatakan, “Aku tahu segala pekerjaanmu, engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”Keadaan suam-suam kuku juga merupakan suatu sifat yang dibenci Allah. Tuhan Yesus menunjukkan ketegasan-Nya untuk tidak mengikutsertakan orang-orang yang tidak dapat menunjukkan siapa diri mereka dalam rencana-Nya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui status kehidupan mereka sendiri.Wahyu 3:18 menasihatkan untuk “membeli daripada-Ku… minyak untuk melumas matamu supaya engkau dapat melihat” sehingga selaput yang menutup mata itu (veil) dapat gugur. Di dalam Wahyu 3:19 Yesus berkata, “Barang siapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!” Ia menawarkan kasih itu kepada setiap orang yang bersedia menerima-Nya, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20).

Nasihat untuk Berjaga dan Hidup Suci

A. Billy Graham, dalam bukunya “Approaching Hoofbeats” menulis:

  1. Derap suara para penunggang kuda yang akan menghancurkan bumi serta semua yang hidup di atasnya sudah semakin dekat. Untuk menghadapi para penunggang kuda itu dibutuhkan langkah-langkah persiapan tertentu.
  2. Itulah sebabnya Kristus terlebih dahulu menyampaikan pesannya dalam tujuh surat pendek kepada orang-orang Kristen di Asia Kecil: (i) Ia mengetahui masa depan mereka; (ii) Ia tahu bagaimana mereka harus berkorban dalam perjuangan melawan kejahatan; (iii) Ia tahu bahwa gereja-gereja itu belum siap menghadapi perjuangan tersebut; (iv) mereka belum cukup kuat menghadapi para penunggang kuda itu; (v) Ia tahu bahwa kalau mereka tidak menggunakan waktu dan tenaga mereka untuk mempersiapkan diri, mereka tidak akan mampu melawan para penunggang kuda yang menyebar kematian dan kehancuran; (vi) Ia tahu bahwa jika mereka tidak memperdalam cara untuk mengalahkan bencana itu, besar kemungkinannya mereka akan terlindas oleh para penunggang kuda yang sedang berderap ke arah mereka dan kita semua. “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh” (Wahyu 2:7, 2:11, 2:17, 2:29, 3:6, 3:13, 3:22). Kata-kata-Nya dalam surat-surat itu penuh kuasa dan akan menolong kita mengatasi penderitaaan yang akan menimpa bumi ini. Mengenai para penunggang kuda di dalam Wahyu pasal 6 yang berjudul “Keenam Meterai Pertama Dibuka,” akan ditulis di dalam artikel selanjutnya.

B. Tujuh Surat-Surat itu dapat digabung menjadi 3 kelompok:

  1. Panggilan untuk mengasihi Tuhan seperti semula, ditujukan kepada gereja:
    (i) Efesus: “Jangan biarkan kasihmu kepada Yesus menjadi dingin;” (ii) Laodikia: “Jangan menyerah kepada sikap puas diri. Undanglah Aku masuk. Biarkan Aku memperbaharui dan mengubah kehidupanmu. Jika kamu berbuat demikian, kamu akan mendapat posisi yang luar biasa di zaman mendatang;”
  2. Pangilan untuk Hidup Benar, ditujukan kepada gereja:
    (iii) Pergamus:“Percayalah pada Firman Allah untuk menjaga agar kamu kuat dan penuh iman;” (iv) Tiatira: “Hindarilah perselingkuhan seksual maupun spiritual. Tetaplah murni;” (v) Sardis: “Bangunlah segera, kuatkan apa yang masih tersisa dan akan mati.”
  3. Persoalan Penderitaan, ditujukan kepada gereja:
    (vi) Smirna: “Jangan takut akan aniaya dunia ini;” (vii) Filadelfia: “Aku akan membuka pintu pelayanan dan memberi kesaksian untukmu.”

Billy Graham menyarankan kita untuk membaca kembali dan mencari pesan-pesan khusus yang tepat dengan membaca wahyu yang Yohanes terima dari Kristus untuk gereja-gereja di Efesus (Wahyu 2:1-7) dan di Laodikia (Wahyu 3:14-22).

Kiranya kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kita sekalian. Haleluya. Amin (Wahyu 22:21).

[ELK]

* ilustrasi: revelationillustrated.com

1 Comment

  1. ALBERTO FRANKLIN

    SANGAT MEMBERKATI DAN MEMBERIKAN PEMAHAMAAN YANG BAIK TENTANG SEBAGIAN KITAB WAHYU. TERIMA KASIH PELAYANANNYA, TUHAN YESUS MEMBERKATI

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Bible Talks
  • Pelayanan yang Panjang
    Kisah Para Rasul 19:1-41
    Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh...
  • KASIH PERSAHABATAN
    Kasih adalah salah satu tema terpenling di da/am kekristenan. Di dalam 1 Korinlus 13:13, Paulus menegaskan bahwa dari seluruh...
  • WHAT WENT WRONG?
    Yosua 7-8
    Seandainya Anda mengalami kegagalan, akankah Anda berdiam diri dan bertanya, “Apa yang salah?” Setelah kemenangan di Yerikho dengan sangat...
  • Menghidupkan Semangat Dan Hati
    Yesaya 57:15
    Seseorang gadis berusia 18 tahun dan berpenampilan menarik berjalan masuk ke dalam ruang konseling. Dia sering menjuarai berbagai kompetisi...