Keluarga yang Setia Pada Sabda Allah

Keluarga yang Setia Pada Sabda Allah

Keluaran 32:1-14

Belum ada komentar 234 Views

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi kata “setia” adalah antara lain: berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan sebagainya); patuh, taat (bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya); tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan sebagainya). Jelas sikap seperti itu tidak ditunjukkan umat Israel ketika menantikan kedatangan Musa dalam bacaan kita hari ini. Dan sikap seperti ini justru yang kian kelihatan bahkan menonjol dalam relasi orang pada zaman kita kini. Oleh hal-hal sepele, dan harga diri kelewat tinggi, relasi cinta menjadi retak. Karena konflik bahkan harta, relasi kekeluargaan menjadi remuk. Hanya karena iming-iming gaji yang lebih tinggi orang mudah berganti pekerjaan. Dan yang lebih parah lagi adalah relasi dengan Tuhan kerap kali ditentukan sekadar oleh bukti nyata dari kehadiran, pertolongan dan kuasa-Nya. Setia, loyal, menjadi sikap yang kian langka.

Kepada umat Israel yang “tidak setia” Tuhan murka. Karena sebagai “umat perjanjian” mereka melanggar perjanjian dengan Tuhan, dan sebaliknya hanya mendengarkan diri, kepentingan serta keinginan mereka sendiri. Rupanya inilah masalah utama dari kesetiaan dan loyalitas. Karena memang bila kesenangan, kepentingan dan sudut pandang sendiri yang selalu dikedepankan, tak ada relasi yang akan bertahan. Apa pun relasi itu, bahkan relasi dengan Tuhan. Dan dari kisah umat Israel dalam bacaan kita, terjadi juga kekuatiran bahwa Musa, bahkan Tuhan, telah menelantarkan mereka. Kekuatiran yang lahir dari sikap kurang percaya (trust), sehingga membutuhkan (sosok) pengganti, “anak lembu emas”.

Kita dan keluarga kita dipanggil untuk setia pada Tuhan, pada Sabda-Nya, dan tidak membangun “anak lembu emas” kita sendiri-sendiri. Untuk itu mari berpegang, serta percaya dan memercayakan diri (trust) kepada Tuhan yang selalu setia, betapa pun ketidaksetiaan kita dalam relasi kita dengan-Nya. Mari percaya pada kasih-Nya, pada maksud baik-Nya, pada sabda-Nya. Inilah sumber utama kekuatan kita untuk mengalahkan berbagai kecenderungan diri yang menjadikan kita tidak setia.

PWS

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Dalam Genggaman Gembala
    Yohanes 10:22-30
    Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” Di tengah hidup yang sering bising oleh...
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...