Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan (Mat. 14:16)
Banyak kelompok suku di dunia memiliki istilah khusus untuk menunjuk pada sikap yang tidak pantas. Orang Jawa punya istilah “ora ilok” orang keturunan Tionghoa punya istilah “bocengli,” dan sebagainya. Itulah pula yang terjadi dalam kisah kita. Yesus dan murid-murid-Nya yang masih dirundung kesedihan karena kematian Yohanes Pembaptis, ingin menyendiri melepas kesedihan mereka. Namun, ternyata banyak orang mengikuti dan tetap ingin dilayani Yesus. Hebatnya, Yesus bersedia melayani orang-orang itu meskipun la lelah dan sedih.
Lalu ketika hari mulai gelap, murid-murid Yesus yang gelisah mengingatkan Dia, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” (ay. 15). Namun, Yesus malah menjawab, “”Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan” ( ay. 16). Bagi Yesus, tidaklah pantas, ora ilok, bocengli, jika mereka mengusir orang-orang yang butuh pelayanan itu.
Yesus kemudian memberkati lima roti dan dua ikan yang ada pada mereka untuk memberi makan semua orang. Namun, mukjizat sesungguhnya dalam kisah ini bukanlah terutama ketika Yesus menjadikan bertambah banyak roti dan ikan. Yesus memang punya kuasa melakukan hal itu. Mukjizat yang sesungguhnya justru terjadi ketika Yesus bersedia untuk tetap melayani orang-orang lain di tengah kelelahan dan kesedihan hati-Nya. Pun ketika ada orang yang tanpa ragu sedikit pun juga mengorbankan miliknya dan kepentingannya guna menolong banyak orang. [Pdt. Paulus S. Widjaja]
DOA:
Ya Bapa, ajar kami untuk meneladani diri-Mu yang selalu punya waktu dan tenaga untuk melayani yang lain. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 55:1-5; Mzm. 145:8-9, 14-21; Rm. 9:1-5; Mat. 14:13-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.