Di Tabera, di Masa, dan di Kibrot-Ta’awa, kamu selalu membangkitkan amarah TUHAN. (Ulangan 9:22)
Amir dikenal sebagai anak nakal di sekolahnya. la sangat sering melanggar peraturan-peraturan sekolah, seperti terlambat masuk sekolah, tidak mengerjakan PR, atau tidak membawa buku yang diperlukan. Ada saja ulahnya yang membuat guru merasa gusar.
Bangsa Israel dikenal sebagai umat TUHAN yang tegar tengkuk. Berulang kali diberi petunjuk TUHAN, tetapi berulang kali juga mereka melanggarnya. Juga ketika satu kali Musa selama empat puluh hari berada di puncak Gunung Sinai untuk menerima dua loh perjanjian TUHAN yang berisi sepuluh hukum, Bangsa Israel malah berbuat dosa dengan membuat anak lembu tuangan. Ini tindakan yang tidak mengindahkan TUHAN, dan tidak memperhatikan perintah-Nya. Lagi-lagi Bangsa Israel tidak menaati perintah TUHAN. Hal itu membuat TUHAN gusar. Itulah yang menyebabkan mereka harus berputar-putar di padang gurun sampai empat puluh tahun lamanya.
Kita pun sering membuat Tuhan gusar. Sudah mendengar firman berkali-kali, tetapi masih mengulangi dosa yang sama. Sudah diingatkan dan diberi kesempatan bertobat, tetapi tetap bertahan dengan kebiasaan buruk yang mendukakan hati Tuhan. Padahal, Tuhan memberikan perintah-Nya agar kita hidup dalam kebaikan-Nya, bukan untuk menjerumuskan kita. Oleh karena itu, dengar dan taati perintah-Nya. Berjalanlah sesuai kehendak-Nya, agar kita menjadi umat kesayangan-Nya, dan selalu mengalami pemenuhan janji-janji Tuhan tepat pada waktu-Nya. [Pdt. Em. Meitha Sartika]
REFLEKSI:
Mari menjadi umat kesayangan Tuhan, dan berhenti membuat Tuhan gusar.
Ayat Pendukung: Ul. 9:15-24; Mzm. 99; Luk. 10:21-24
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.