“Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35)
Sebuah restoran cepat saji mengeluarkan menu khusus yang dinamakan “BTS Meal” – sebuah sajian dengan kemasan bertema K-Pop BTS, grup boyband asal Korea Selatan yang digandrungi banyak anak muda. Akibatnya pada hari itu terjadi antrean panjang pembelian menu tersebut. Driver ojek online yang biasanya menerima banyak orderan, pada hari itu harus mengantre untuk membeli menu itu selama berjam-jam. Penggemar BTS yang disebut Army kemudian mengumpulkan donasi ratusan juta rupiah untuk diberikan kepada para driver yang mengalami kerugian. Donasi itu menunjukkan identitas bahwa para Army memiliki kepedulian tinggi.
Yesus mengingatkan tentang identitas murid-murid-Nya yaitu hidup saling mengasihi. Perintah baru ini menjadi identitas kita dan memiliki standar yang tinggi, yaitu mengasihi sama seperti yang telah Kristus lakukan. Standar kasih ini bukanlah hanya ala kadarnya, bukan basa basi, tanpa pamrih, tidak bersyarat, dan tulus dari hati. Orang akan tahu siapa murid Kristus dari cara hidup yang mengasihi, peduli untuk berbagi, dan menolong orang lain.
Mungkin kita sudah berulang kali mendengar perintah untuk mengasihi ini. Namun berulang kali pula kita perlu terns bertanya, apakah kita sudah mengasihi seperti Kristus? Mengasihi seperti Kristus dimulai dari kesadaran bahwa kita telah dikasihi terlebih dahulu oleh Kristus. Kasih yang telah kita alami itu, kemudian kita lanjutkan kepada sesama kita. Oleh sebab itu, menjadi Kristen berarti mewujudkan citra Kristus yang melekat pada kehidupan kita, para murid-murid-Nya. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]
REFLEKSI:
Apa yang kita tampilkan kiranya bukan hanya pencitraan kasih, melainkan sungguh dari hati yang telah mengalami kasih Kristus.
Ayat Pendukung: Rut 3:8-18; Mzm. 18:20-30; Yoh. 13:31-35
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.