Hampa Dan Sia-Sia

Pengkhotbah 2:1-17

Belum ada komentar 68 Views

Sebab itu, aku membenci hidup, karena bagiku apa yang dilakukan di bawah matahari itu menyusahkan. Sesungguhnya, semua itu kesia-siaan dan usaha menjaring angin. (Pengkhotbah 2:17)

Seorang pebisnis muda yang sukses merasa bahwa dengan mencapai kekayaan, semua masalah dalam hidupnya akan teratasi. Ia menikmati segala fasilitas dan kenikmatan dunia, tetapi lama kelamaan ia merasa hampa. Meskipun ia memiliki segalanya, ada kekosongan dalam hatinya yang tidak bisa diisi oleh uang, popularitas, atau kemewahan. Ia pun mulai bertanya-tanya, “Apa arti semua ini jika akhirnya aku tetap merasa kosong?”

Dalam bacaan kita hari ini, Pengkhotbah menceritakan pencariannya akan makna hidup melalui berbagai pencapaian duniawi. la mengejar kesenangan, kekayaan, kebijaksanaan, dan kerja keras, tetapi pada akhirnya ia merasa kecewa, hampa dan sia-sia. Ayat 17 mengungkapkan kekecewaan yang mendalam terhadap hidup yang ia jalani, yang dianggapnya sebagai “sia-sia” dan “usaha menjaring angin.” Semua pencapaiannya tidak memberi kebahagiaan yang sejati, karena ia menyadari bahwa hidup ini bersifat sementara dan tidak bisa sepenuhnya dikendalikan oleh manusia.

Sesungguhnya pencarian kebahagiaan dalam hal-hal duniawi seperti kesenangan, kekayaan, atau kesuksesan semata tidak akan pernah memuaskan hati kita, terasa hampa, dan sia-sia. Kita diajak untuk mengarahkan fokus hidup kita pada Tuhan yang adalah sumber kebahagiaan sejati. Marilah membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya agar kita beroleh kebahagiaan abadi. [Pdt Sri Agus Patnaningsih]

DOA:
Ya Tuhan, mampukanlah kami mengarahkan orientasi hidup kami di jalan-Mu agar kami tak merasa hampa dan sia-sia. Amin.

Ayat Pendukung: Pkh. 2:1-17; Mzm. 127; Kol. 3:18-4:1
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Tuhan Yang Membangun
    Mazmur 127
    Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah jerih payah orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah...
  • Hati-hati Dengan Ketamakan!
    Lukas 12:13-21
    Kata-Nya lagi kepada mereka, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah berasal dari...
  • Harta Tak Dibawa Mati
    Mazmur 49:1-12
    Lihatiah: orang berhikmat mati, orang-orang bodoh dan dungu pun binasa bersama-sama dan meninggalkan harta benda mereka untuk orang lain....
  • Kekuatan Orang Bijak
    Amsal 24:1-12
    Orang bijak lebih berkuasa daripada orang kuat, dan orang berpengetahuan daripada orang yang kekuatannya besar. (Amsal 24:5) Bayangkanlah sebuah...
  • Pengendalian Diri
    Amsal 23:1-11
    Ketika engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu… Jangan mengingini makanannya yang lezat,...