“Jakarta mana ada yang gratis, kencing saja bayar”, ungkapan yang tidak asing di telinga kita. Artinya hidup di Jakarta harus ada uang tanpa uang manusia tidak bisa hidup. Hal ini membuat setiap orang fokus mencari uang untuk bertahan hidup bahkan untuk hidup lebih baik. Tema minggu ini adalah “Dengarlah Tuhan, maka Kamu Akan Hidup”. Mendengar adalah aktivitas yang sangat sulit daripada berbicara. Mendengarkan bukanlah kegiatan yang sederhana, seperti hanya membuka telinga saja. Tetapi, mendengarkan adalah suatu proses intelektual dan emosional yang melibatkan pendengaran, perasaan, perhatian, pemahaman, serta daya ingat. Selain itu, juga dituntut adanya kemauan, motivasi, kerelaan, dan kesabaran. Mendengar menurut Dobson adalah memberi perhatian istimewa baik kepada apa yang sedang terjadi di dalam kita maupun yang sedang terjadi pada keadaan sekitar kita. Yesaya mengajak umat Tuhan di pembuangan untuk mendengar Tuhan berbicara.

Firman Tuhan dalam Yesaya 55:1 berkata: ”Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!

Apakah undangan makan minum gratis ini mengajak umat untuk hidup tanpa bekerja? Tentu tidak demikian. Rasul Paulus dalam 2 Tesalonika 3:10 : ”… jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan. ”

Undangan gratis ini hendak menyampaikan kepada umat bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan maka carilah Tuhan. Dia adalah Allah yang peduli dan murah hati pada manusia yang berdosa. Anugerah keselamatan telah diberikan kepada manusia melebihi persoalan makan, minum dan uang yang dicari manusia di dalam kehidupannya.

Ajakan Tuhan ini, seharusnya membuat manusia berhenti untuk memilih kembali fokus dan tujuan hidupnya, sebelum terlambat. (LS)