Cara Baca Alkitab

Cara Baca Alkitab

Komentar ditutup 2796 Views

Perkenankan saya bertanya beberapa hal yang terkait dengan cara membaca Alkitab yang baik dan benar kepada Bapak:

  1. Kalau tidak salah Alkitab ditulis dalam beberapa jenis kesusasteraan dan gaya bahasa, seperti kisah, uraian, hikmat, puisi, nubuat dan juga mazmur.
  2. Memperhatikan Kitab Mazmur yang sering harus dibaca dan atau dinyanyikan dengan lagu tertentu diselingi dengan kata SELA, bagaimana cara membaca yang benar ayat-ayat dalam kitab Mazmur? Adakah semacam intonasi atau nada/nyanyian tertentu?
  3. Memperhatikan liturgi BPMS GKI dimana ada bagian Alkitab yang dibaca oleh anggota Jemaat dan Penatua yang ditugasi, tidakkah sebaiknya dilatih terlebih dahulu, sehingga akan lebih terasa intonasinya dan menimbulkan kesan baca yang dapat diikuti dengan baik oleh seluruh Jemaat?

Kalau memang ada cara yang baik dan benar dalam membaca Alkitab, saya ingin mengusulkan agar dapat dibuka pelatihan membaca Alkitab agar jemaat lebih mengerti dan memahami dengan penuh penjiwaan ayat-ayat Alkitab yang hidup, di samping itu paling tidak untuk mereka yang bertugas membacakannya di depan mimbar akan dapat mengajak Jemaat merasakan ayat-ayat Alkitab yang benar-benar hidup dan berlaku tidak hanya dahulu tetapi dalam konteks kehidupan kita saat ini.

Demikian, atas perhatian Pak Pendeta dan sambil menantikan jawaban yang membimbing, terlebih dahu saya ucapkan terima kasih.

Salam sejahtera,

Adrijanto S. Angg. No. 2680

Pdt. Rudianto Djajakartika:

Pak Adrijanto yang baik,
Pertama, saya harus menyampaikan penghargaan saya atas perhatian anda pada persoalan membaca Alkitab. Memang Alkitab seharusnya dibaca dengan penghayatan yang baik atas setiap teks-teksnya. Saya bisa membayangkan, betapa bosannya anda bila Alkitab dibaca secara monoton, tanpa intonasi dan penekanan pada teks-teks tertentu. Apalagi pada waktu uji coba liturgi BPMS GKI, dimana kadang ada bacaan yang begitu panjang, kalau dibaca tanpa penghayatan pasti membosankan! Jadi saya amat setuju dengan usulan anda, agar ayat Alkitab dibaca dengan penuh penghayatan.

Lalu bagaimana caranya?
Nah, kalau kita sudah bicara cara, berarti kita berbicara konteks dan kebiasaan yang dianut, tentu oleh GKI. Memang benar, Alkitab ditulis dalam berbagai jenis kesusasteraan dan gaya bahasa.

Pada masa lalu, kitab Mazmur memang biasa dinyanyikan dalam ibadah. Kata SELA menunjukkan antara dari setiap bait yang dinyanyikan. Jadi kalau kita membaca, kata SELA itu tidak usah dibaca.

Pada waktu yang lalu, GKI juga punya nyanyian Mazmur yang sering dikenal sebagai Mazmur Jenewa. Tetapi dalam perkembangannya, nyanyian Mazmur ini rupanya kurang populer di kalangan jemaat GKI yang lebih kemudian. Karena itu sekarang nyanyian Mazmur ini tidak dipakai lagi.

Dalam gereja Ortodox di Timur Tengah, misalnya gereja Ortodox Syria, Alkitab dibaca dengan dinyanyikan, khususnya teks-teks yang memakai bahasa Aram, jadi mirip umat Islam dalam membaca Al-Quran. Tetapi ini bukan kebiasaan GKI, selain juga nadanya akan menjadi sulit bila dinyanyikan dalam bahasa Indonesia.

Kalau begitu lalu bagaimana sebaiknya?
Menurut pemahaman saya, yang paling penting dalam membaca Alkitab itu adalah, agar ayat-ayat itu dapat diterima dan dihayati dengan baik oleh jemaat. Untuk bisa sampai ke sana, ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan:

  1. Volume suara harus cukup keras agar dapat didengar oleh jemaat
  2. Pelafalan kata harus cukup jelas sehingga setiap kata bukan hanya dapat didengar jelas, tetapi juga dipahami artinya.
  3. Pembacaan dilakukan dengan intonasi sesuai dengan kisah yang dibaca, jadi tidak datar saja. Untuk bisa melakukan itu, maka sang pembaca memang harus menghayati dulu ayat-ayat yang dibaca.

Bagaimana dengan pelatihan membaca Alkitab?
Saya kira belum perlulah. Tetapi saya amat setuju dengan usulan anda agar setiap pembaca Alkitab dalam ibadah sungguh sungguh mempersiapkan diri dalam membacakan ayat-ayat Alkitab. Kadang tidak sedikit orang yang menyepelekan soal membacakan ayat-ayat Alkitab. Tidak sedikit orang yang punya anggapan, Cuma membaca saja kok, gampang! Padahal membacakan ayat-ayat Alkitab sungguh memerlukan persiapan dan penghayatan yang baik.

Demikian jawaban saya, terima kasih atas pertanyaan dan sarannya yang baik. Sekiranya masih ada pertanyaan lain, silakan anda kembali menyampaikannya pada saya.

Arsip kategori Pastoralia
  • KAMI BERTANYA
    KAKAK PENDETA MENJAWAB
    Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama?...
  • Yesus yang Sulung
    Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala...
  • Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
    Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya...
  • Tentang Hari Sabat
    Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak Pendeta atas kebingungan serta ketidakmengertian saya supaya iman dan ibadah saya...