Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. (Kejadian 6:22)
Dalam pergaulan dan komunikasi sehari-hari, kita sering kali lebih suka diperlakukan sebagai teman diskusi. Kita ingin pendapat kita dihargai. Kita ingin didengar. Demikian juga dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita masih sering menyanggah, bahkan merasa sangsi atas firman-Nya.
Allah datang menjumpai Nuh dan mengungkapkan rencana-Nya untuk memusnahkan manusia dengan air bah. Allah juga memerintahkan Nuh untuk membuat sebuah bahtera. Hal-hal yang harus dilakukan pun disampaikan secara detail. Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa Nuh melakukan semuanya tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Meskipun tampak tidak mungkin terjadi air bah yang sangat besar, tidak ada pertanyaan, sanggahan, atau pembelaan diri dari Nuh ketika Allah menyampaikan rencana-Nya itu. Nuh mendengarkan, lalu melakukan semua yang diperintahkan kepadanya. Segala ketentuan yang diberikan Allah secara detail dalam membangun bahtera, tidak disanggah oleh Nuh. la melakukan seperti yang Allah perintahkan, meskipun dia harus menerima cemooh dan tertawaan dari orang banyak.
Mari belajar dari Nuh yang percaya penuh kepada Tuhan. Belajar mendengar dan menyimak tanpa perlu mempertanyakan. Belajar percaya pada jalan Tuhan tanpa memaksakan jalan kita sendiri. Belajar percaya dan melakukan seperti yang Tuhan kehendaki tanpa bersikeras dengan pemahaman dan pikiran kita. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hati.
Ayat Pendukung: Kej. 6:11-22; Mzm. 122; Mat. 24:1-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.


Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.