Pada bulan November yang lalu, GKI Pondok Indah kembali melaksanakan Bakti Sosial Operasi Katarak gratis untuk kelima kalinya. Aktivitas ini merupakan kegiatan tahunan Majelis Bidang KesPel, bekerja sama dengan PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) dan RS dr. Suyoto. Dengan mengusung tema “Berlimpah Kasih Karunia, Berlimpah Dalam Kebajikan” kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik.
Persiapan Panitia
Sejak pertengahan Agustus, Panitia Baksos yang tahun ini diketuai oleh Ibu Tuty Sunaryo dan beranggotakan 34 orang, sudah mulai bekerja, mulai dari persiapan bagi pendaftaran para calon peserta operasi, publikasi (lewat gereja-gereja yang setia bekerja sama dengan GKI PI, beberapa radio, spanduk, selebaran, warta jemaat, tayangan video/LCD, dan lain-lain), rekrutmen relawan, pembuatan MOU dengan pihak RS dr. Suyoto, pengurusan perizinan, pembuatan prosedur dan ketetapan medis, persiapan kelengkapan medis dan nonmedis, perlengkapan sarana dan prasarana, pengelolaan penyediaan konsumsi, hingga begitu banyak hal yang sangat terinci.
Pada tanggal 16 Oktober pendaftaran untuk peserta operasi resmi dibuka. Dengan dibantu oleh Sdri. Kristien sebagai tenaga honorer khusus yang diperbantukan bagi pelayanan ini, pendaftaran dibuka dari hari Senin s/d Sabtu, pukul 08.00–16.00. Persyaratan peserta operasi katarak tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Para peserta harus membawa Surat Keterangan Tidak Mampu yang telah ditandatangani dan mendapat stempel dari RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Selain itu mereka wajib membawa Surat Keterangan Dokter yang menyatakan bahwa mereka menderita katarak, dan menunjukkan hasil tes gula darah di bawah 140 serta tekanan darah maksimum 140/90. Mereka juga wajib membawa seorang anggota keluarga/pendamping selama proses berlangsung. Baik pasien maupun pendamping harus menandatangani Surat Persetujuan Operasi. Sampai hari terakhir pendaftaran yang ditutup pada tanggal 7 November, total peserta yang mendaftar 207 orang, dengan pasien termuda berusia 27 tahun dan pasien tertua berusia 78 tahun.
Seleksi I—2 November
Prosedur Baksos kali ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya penyaringan atau seleksi pemeriksaan hanya diadakan satu kali, yaitu sehari sebelum operasi, tahun ini dilakukan dua kali, yaitu pada H-7 dan H-1 sebelum operasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan waktu bagi pasien yang memiliki tekanan darah atau gula darah melebihi atau kurang dari batas ketetapan syarat kelayakan operasi, untuk memperbaiki kesehatannya. Jika pada pemeriksaan H-7 tanggal 2 November calon pasien yang diobservasi ini memiliki masalah tekanan darah dan gula darah, maka ia akan dibekali obat-obatan sesuai dengan kebutuhan, dengan harapan agar kondisinya memenuhi syarat operasi. Pada H-7 ini sebanyak 167 orang pasien diundang untuk mengikuti pemeriksaan. Pemeriksaan dilaksanakan pada pukul 08.00 s/d 14.00, dan 77 pasien dinyatakan lolos persyaratan seleksi untuk mengikuti operasi.
Seleksi II—8 November
Jumat, 8 November adalah hari pemeriksaan kedua. Para pasien yang pada tanggal 2 November dinyatakan masih perlu diobservasi, kembali diperiksa pada hari ini. Setelah diberi obat, mereka diharapkan memenuhi syarat dan siap dioperasi pada keesokan harinya. 123 orang diperiksa namun hanya 96 orang yang dinyatakan layak mengikuti operasi.
Dari keseluruhan peserta yang mendaftar, 38 pasien dinyatakan gagal mengikuti operasi karena berbagai alasan, seperti yang bersangkutan tidak hadir, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, bukan menderita katarak, batuk dan kelainan lain pada mata.
Para relawan, panitia dan tim dokter tetap bersemangat melayani para pasien, meskipun pada siang hari, hujan lebat turun dengan derasnya.
Operasi—9 November
Pada hari Sabtu 9 November, operasi dilaksanakan di RS. dr. Suyoto, Bintaro. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00. Cuaca hari itu mendukung sehingga tidak ada kesulitan transportasi bagi pasien yang datang. 24 orang anggota panitia dan 13 relawan dari RS dr. Suyoto bergabung dengan 70 relawan dari GKI Pondok Indah untuk menyukseskan operasi ini. Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan Baksos yang dihadiri oleh jajaran Pusrehab Kemhan, jajaran RS dr. Suyoto, perwakilan Majelis Jemaat GKI Pondok Indah, perwakilan Panitia Baksos Katarak 2013, dan perwakilan dokter PERDAMI. Seluruh operasi berjalan dengan lancar, dan 169 pasien berhasil dioperasi, meskipun 4 pasien tidak jadi dioperasi karena berbagai sebab, antara lain tidak datang dan kelainan jantung.
Keletihan dan kepenatan tidak mengurungkan semangat seluruh pegiat untuk menyelesaikan rangkaian operasi ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun kegiatan ini sangat melelahkan karena baru berakhir pada pukul 21.00, tetapi semua yang terlibat merasa bersyukur dan bersuka cita menyaksikan setiap pasien dipulihkan penglihatannya.
Mata adalah pelita hati. Semoga GKI PI dapat meneruskan program ini tahun depan, karena masih banyak anggota masyarakat kurang mampu yang membutuhkan pelayanan kasih ini. Dengan penglihatan yang lebih baik, orang-orang yang dipulihkan penglihatannya ini dapat beraktivitas dengan lebih giat, apa lagi banyak di antara mereka menjadi tulang punggung keluarga.
Kebahagiaan mereka kiranya dapat menumbuhkan kasih dan kepedulian kita serta makin meningkatkan pelayanan kita, Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan! (Selva)
Panitia Bakti Sosial Katarak Gratis 2013 mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan, tim dokter dan semua pihak yang telah membantu dari awal hingga selesainya kegiatan ini.
Tuhan memberkati kita semua.
1 Comment
pdt hesel
Mei 11, 2014 - 8:02 pmsaya saNGAt suka dan senang kegiatan boksos yg serng dlaksanakan GKIP Kami sgt beerharap kegatan baksos yg serupa bisa diselenggarakan di tempat kami.. lereng Gunung Kelud..almnya. dsn sanding ds babadan kec Ngancar Kab KEDIR-JATM.