Seorang CEO perusahaan nasional baru-baru ini dicangkok ginjal hanya sebab urusan sepele. Tidak pernah check up. Tahu-tahu fungsi ginjalnya sudah jelek. Celakanya, tidak merasa ada keluhan berarti selama ini. Bagaimana mungkin?
BUKAN cerita baru kalau kecolongan gagal ginjal lalu mau tak mau harus cangkok ginjal. Gara-gara soal kecil, ongkosnya jadi mahal. Maka informasi ihwal bagaimana menjadikan “sehat itu murah” (Sorry meminjam judul sebuah buku saya), sebetulnya betapa berharga.
Juga ihwal kasus seorang mantan pejabat yang saya temui tahun lalu. Ia menyesal baru mengenal saya setelah cangkok ginjal. Ia tidak tahu kalau minum obat Cina buat encok selama beberapa tahun telah merusak ginjalnya, tanpa ia insafi.
Betul keluhan encoknya mereda sejak minum obat tak jelas itu, namun telah mengorbankan ginjalnya yang mahal itu. “Kalau saja sebelumnya saya mengenal dokter, dan mendapat informasi bahwa minum jamu, obat tradisional, atau herbal sembarangan, bisa membahayakan ginjal, saya tidak jadi begini…,” ujar sang mantan yang memang benar banyak uangnya, tak soal harus cangkok ginjal.
Tapi uang itu tersedot juga buat ongkos ganti ginjal sekitar Rp 400 juta, dan tiap hari harus minum obat seharinya sekitar Rp 100 ribu terus menerus agar ginjalnya tidak ditolak tubuhnya.
Dua kasus di atas jadi pelajaran mahal, betapa mudah ginjal menjadi rusak, yang sesungguhnya tidak sukar mencegah hal itu terjadi. Percuma banyak uang kalau ginjal sudah cacat fungsinya. Kendati tertolong, lebih baik memiliki ginjal sehat.
Bagaimana caranya menjaga ginjal agar senantiasa sehat?
Cukup minum dll.
Benar. Cara sederhana tidak boleh kurang minum. Sang CEO di atas menjawab pertanyaan wartawan ketika diwawancara menyatakan bahwa sebetulnya dilarang banyak minum, seolah minum banyak disalahkan sebagai perusak ginjal.
Yang betul, bahwa setelah ginjal menjadi payah, lalu gagal, memang tidak lagi boleh banyak minum, dan minum amat dibatasi. Tujuannya agar tidak membeni ginjal yang sudah kepayahan (renal failure), selain membatasi asupan menu berprotein, dan mineral kalium (dari bebuahan).
Namun selama ginjal masih sehat, justru perlu banyak minum agar fungsi menyaringnya lancar. Ginjal menyaring sekitar 170 liter darah yang melaluinya dalam sehari, dan deras 1,2 liter/menit, untuk menghasilkan sekitar 1-2 liter urin/hari nonstop sepanjang hayat. Tugas ini dipikul oleh pembuluh darah rambut yang berupa gelungan (glomerulous) yang dalam sebuah ginjal berisi 1,2 juta buah. Maka untuk itu asupan minum tidak boleh kurang. Termasuk jika kehilangan cairan atau darah tubuh.
Agar fungsi penyaringan ginjal lancar dan normal, kondisi pembuluh darah kapiler ini harus normal, tanpa ada bendungan, sumbatan, atau kerusakan. Setiap kondisi yang menyebabkan terganggunya aliran dan derasnya darah memasuki ginjal, akan menurunkan fungsi ginjal.
Fungsi ginjal juga terganggu apabila aliran urin yang diproduksi terganggu. Sampah darah yang berisi racun, dan sisa metabolisme yang mestinya dibuang tidak boleh terbendung di dalam ginjal. Adanya batu kemih, entah di ginjal, di pipa saluran ureter (penghubung ginjal dan kandung kemih), maupun di kandung kemih sendiri, akan menahan pengeluaran urin yang diproduksi ginjal. Ginjal terendam urin, dan itu yang akan mengganggu fungsinya, selain merusaknya (hydronephrosis). Hal ini juga terjadi pada tumor ginjal, kista ginjal, ginjal, atau pada pembesaran prostat.
Fungsi ginjal menurun juga bila telah terjadi komplikasi akibat hipertensi dibiarkan untuk waktu lama, selain sebab kencing manis, asam urat tinggi, sehingga struktur ginjal terganggu. Ginjal jadi bocor mengeluarkan yang mestinya dibuang, atau menahan yang mestinya diperlukan tubuh. Maka tubuh keracunan sisa sampah metabolisme, khususnya ureum (uremia), selain kehilangan zat dan mineral lain. Mulut jadi berbau pesing. Ini jadi salah satu petunjuk fungsi ginjal menurun.
Maka salah satu cara sederhana mengetahui fungsi ginjal cukup dengan memeriksa laboratorium darah kadar ureum yang tak boleh lebih dari 40 mg/dl, selain kadar creatinine yang kurang dari 1,0. Atas dasar nilai abnormal inilah indikasi perlu cangkok ginjal ditetapkan.
Waspadai infeksi kemih
Selain tak boleh kurang minum, sebaiknya tidak menahan kencing. Terutama bagi mereka yang ada riwayat infeksi saluran kemih. Jangan anggap enteng infeksi kemih. Perempuan lebih rentan (sebab saluran kemih bawahnya lebih pendek daripada pria). Anyang-anyangan sehabis hubungan seksual, selesai mens, atau menjalani puasa minum, harus dicurigai sebagai awal infeksi saluran kemih bawah.
Infeksi saluran kemih bawah (urethritis) yang tidak tuntas diobati akan sering kambuh, dan lama-lama menjalar ke ginjal juga. Ginjal yang sudah terinfeksi, akan rentan untuk rusak, selain memicu terbentuknya batu.
Adanya batu kemih dan infeksi saluran kemih merupakan lingkaran setan perusak ginjal. Ada infeksi mencetuskan pembentukan batu, dan sebaliknya adanya batu mencetuskan kumatnya infeksi kemih. Maka rantai itu harus diputus dengan cara menyembuhkan tuntas infeksinya, dan meniadakan pembentukan batu kemihnya.
Batu kemih terbentuk karena dua hal. Pertama faktor bakat (turunan). Pada orang yang mewarisi bakat, mudah terbentuk batu kemih. Dasar pembentuk batu berasal dari kalsium (zat kapur), yang bercampur dengan kolesterol, atau asam urat, fosfat, oxalat, maka terbentuk batu yang berjenis-jenis itu. Dengan cara “analisis batu” kemih dapat diketahui jenis batunya apa.
Mereka yang berbakat batu kemih berisiko terganggu fungsi ginjalnya. Maka punya batu kemih jangan dipelihara, karena tidak bakal jadi jimat. Segera dibuang. Saatnya ketika masih halus berupa kristal.
Mereka yang berbakat asam urat tinggi, atau calcium tinggi, dan punya gangguan metabolisme mineral, seperti pada penyakit anak gondok (parathyroid), kelenjar anak ginjal suprarenalis, serta pada gangguan ginjal sendiri, maka keseimbangan mineral darah terganggu yang berujung pembentukan batu kemih juga.
Kurang minum dan sering puasa minum acap membangkitkan serangan batu kemih yang sudah ada sebelumnya. Pembentukan batu kemih tidak diinsafi pasien jika tidak dilakukan foto perut, dan atau laboratorium darah dan urin. Lebih banyak kasus batu yang ditemukan kebetulan, atau sudah telanjur menimbulkan serangan kolik (mulas mendadak), atau batu kemihnya keluar bersama urin sewaktu kencing, dan kencingnya merah karena bercampur darah.
Riwayat batu kemih harus menjadi peringatan kalau memiliki bakat batu kemih. Waspada, karena pembentukan batu, sekalipun sudah keluar, bisa berulang setelah beberapa tahun. Untuk itu perlu upaya mencegahnya, dengan cara meniadakan faktor risiko pembentukan batunya.
Kalau ada asam urat, kadar dalam darah harus di bawah nilai normal (7,0). Kalau batu kolesterol, tentu kadar koleserol darah harus di bawah 200 mg/dl terus. Perlu diingat, jika tidak ada riwayat darah tinggi mendadak hipertensi, harus dipikirkan kemungkinan batu kemih. Kerusakan ginjal dapat menimbulkan hipertensi juga, selain hipertensi yang dipelihara sendiri akan merusak ginjal juga, sebagaimana komplikasi diabetes.
Penyakit gagal ginjal lain
Gejala gangguan ginjal muncul sebagai pembengkak pada kelopak mata, tungkai, dan kaki. Pola berkemih berubah lebih sering, dan kemudian jadi berkurang kencingnya. Sifat urin juga berbuah keruh, atau berwarna merah, selain nyeri selama berkemih, dan ada riwayat keluar batu sewaktu berkemih.
Selain itu, kemungkinan ada sakit pinggang. Bedanya dengan sakit pinggang umumnya, sakit pinggang ginjal tetap nyeri kendati tidak menggerakkan pinggang. Sakit pinggang disertai demam, mual, nyeri kepala, tanda infeksi ginjal.
Penyakit ginjal bukan cuma infeksi dan batu saja, melainkan banyak lagi jenis lain di luar itu. Ada kerentanan ginjal sebab proses otoimun. Ada zat dalam darah yang merusak ginjal milik sendiri, sehingga terjadi kelainan ginjal (glomerulonephritis, GNA). Menyerupai infeksi namun bukan infeksi. Terjadi infeksi di luar ginjal (tenggorokan) namun yang dirusak ginjalnya.
Hal lain terjadi juga penyakit nephrotic syndrome, semacam kebocoran ginjal, sehingga yang mestinya disaring jadi bocor ke dalam urin, disertai dengan kumpulan gejala lain, seperti protein banyak keluar bersama urin sehingga tubuh kehilangan banyak protein, dan kadar kolesterol darah meninggi. Sama seperti GNA di atas, lama-lama bikin ginjal jadi rusak dan payah juga jika tidak disembuhkan.
Tumor ginjal bisa menyerang bayi dan anak, selain kanker ginjal pada orang dewasa juga. Kerusakan oleh desakan tumor yang mengganggu fungsi ginjalnya, sehingga bisa berakhir dengan gagal ginjal sebagai gejala terminalnya. Ginjal juga rusak sebab trauma benturan, tumbukan (petinju).
Setiap aliran darah ke dalam ginjal yang menurun mendadak, termasuk pada serangan perdarahan (kecelakaan, persalinan, operasi), akan mengancam ginjal juga. Termasuk sehabis serangan diare hebat. Maka yang sederhana dan sepele begini jangan diabaikan karena ongkosnya menjadi luar biasa mahal.
Tidak semua cangkok ginjal berhasil mulus. Selain sulit mendapatkan donor yang cocok, ongkos, dan pemeliharaan lanjutan ginjal baru juga tidak murah. Karena ginjal yang sudah menurun fungsinya juga berarti menurun pula dayatahan tubuh, maka harus terbebas dari ancaman infeksi dari luar.
Ginjal yang sudah lemah bikin kurang kadar Hb (haemoglobin), sehingga jadi pucat (anemia). Ginjal juga mengaktifkan fungsi vitamin D, maka terancam kekurangan vitamin D dengan segala akibatnya jika ginjal mengalami kerusakan. Semua tanda dan gejala seperti sudah disebut di atas hendaknya menjadi petunjuk sederhana, ada yang sedang mengganggu ginjal kita, Tuhan memberi kita cuma dua itu. Sayangi dan rawatlah baik-baik sejak kecil. Salam.
| Dr. Handrawan Nadesul
1 Comment
firda
Juni 18, 2009 - 6:25 amapakah ginjal termasuk organ tubuh yang sangat penting? bisakah kita hidup tanpa ginjal? sebenarnya apa sih fungsi ginjal itu?