Jawab Barak kepada Debora; “Jika engkau ikut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak ikut maju aku pun tidak maju.” (Hakim-hakim 4:8)
Pernahkah suatu saat Anda diberi kesempatan untuk memegang tanggung jawab yang besar di kantor atau di gereja? Biasanya jawaban yang langsung diucapkan adalah, “Saya tidak bisa, jangan saya, orang lain saja.” Mengelak dari suatu tugas atau tanggung jawab besar adalah hal yang mudah. Namun, kita ditantang untuk tidak mudah menyerah dan belajar menerima tanggung jawab dengan meyakini pertolongan Tuhan yang akan dinyatakan pada kita.
Debora adalah seorang nabiah yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Menghadapi serangan Bangsa Kanaan, Debora memerintahkan Barak untuk maju berperang. Namun, Barak merasa ragu untuk maju seorang diri dan meminta Debora untuk ikut bersamanya. Jawaban Barak menunjukkan bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan TUHAN, sebab ia merasa lebih yakin bila Debora ikut serta. Akibatnya Barak tidak menerima kehormatan sebab TUHAN menyerahkan Sisera ke tangan seorang perempuan bernama Yael.
Kadang-kadang kita pun merasa ragu untuk menerima tanggung jawab yang besar jika harus mengerjakannya sendirian. Kita merasa lebih percaya diri jika dibantu oleh orang lain yang lebih mampu dari kita. Seringkali kita lebih bergantung pada manusia daripada kepada Tuhan, padahal Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani, melainkan dihayati dengan iman. Dengan iman kita meyakini bahwa Tuhan berkarya sehingga kita dapat melihat fakta dari penyertaan-Nya. [Pdt. Melani Ajub Egne]
REFLEKSI:
Jangan mengandalkan manusia, namun andalkan Tuhan yang sanggup melakukan segala perkara yang mustahil.
Ayat Pendukung: Hak. 4:1-16; Mzm. 106:1-12; Ef. 6:10-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.