Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang kali mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia mengasihani umat-Nya dan tempat kediaman-Nya. (2 Tawarikh 36:15)
“Kok Tuhan tega banget sih, ngasih saya cobaan hidup yang berat kayak gini!” Ungkapan ini kerapkali muncul ketika kita sedang mengalami pergumulan. Bukan hanya mempertanyakan, biasanya kita juga memprotes hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup kita.
Bacaan kita hari ini mengesankan bahwa Allah begitu kejam menghukum Bangsa Israel. Akan tetapi, ayat 15 justru menjadi kunci perenungan kita. Kata “berulang kali” dipakai untuk menunjukkan bahwa Allah bukan hanya sekali mengirimkan pesan kepada Bangsa Israel. Justru karena Allah mengasihani Bangsa Israel, la mengingatkan mereka “berulang-ulang”. Akan tetapi, Zedekia dan umat yang dipimpinnya mengeraskan hati mereka, sehingga peringatan dari Allah itu tidak lagi didengarnya. Kasih sayang yang Allah tunjukkan justru tidak diindahkan, melainkan diabaikan dan bahkan mereka berani membunuh utusan Allah. Hingga akhirnya, melalui orang Kasdim, Allah menghukum mereka.
Kerapkali kita hanya melihat hal buruk dalam hidup kita sebagai hukuman dari Allah. Bukan hanya itu, bahkan banyak pula yang menyebut Allah sebagai sosok yang kejam. Padahal, Allah itu sangat sayang kepada kita, sehingga la berulang-ulang mengingatkan kita dengan banyak cara. Bukan Allah yang tega kepada kita, melainkan kita yang mengeraskan hati. Oleh karena itu, percayalah bahwa Allah sayang kepada kita dan jangan mengeraskan hati, supaya kita dapat menyadari peringatan dari Allah yang berulang-ulang tersebut. [Pdt. Yosafat Simatupang]
DOA:
Tuhan, ajar kami untuk tidak mengeraskan hati, sehingga kami dapat menangkap peringatan-peringatan-Mu bagi kami. Amin.
Ayat Pendukung: 2 Taw. 36:11-21; Mzm. 71:1-6; Yoh. 1:43-51
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.