Pernahkah kita bertanya kepada anak-anak, “Siapa kamu?” Saya pernah. Namun, ketika saya mengajukan pertanyaan itu kepada anak saya, saya tidak menjelaskannya, sehingga suatu kali ia bertanya kepada saya, “Mami, saya tidak tahu. Siapakah saya?” Saya terkejut, karena saya lupa bahwa saya pernah menanyakan hal itu kepadanya. Syukurlah ia mengingatkan saya kembali, “Dulu Mami pernah bertanya kepada saya, siapa saya ini. Saya tidak tahu jawabannya.”
Pertanyaan itu menyadarkan saya untuk mengingatkan Anda, bahwa setiap anak perlu memiliki identitas yang jelas tentang dirinya. Ada banyak jawaban yang dapat kita katakan kepadanya, dalam segala kondisi. Misalnya, saat kita marah kita dapat mengatakan, “Kamu bukan siapa-siapa! Kamu bukan bos yang seenaknya dapat menyuruh orang lain menuruti keinginanmu!” atau bisa saja dengan sangat emosional, kita mengatakan kepada anak kita, “Kamu bukan anakku jika kamu tidak taat!” Namun bukankah jawaban-jawaban itu dapat menyakiti hatinya?
Tentu lebih baik menyiapkan jawaban yang benar-benar dapat diingat dan berkesan baginya, sehingga ia memahami secara jelas identitasnya di dunia ini. Salah satu jawaban itu diberikan kepada anak-anak Mateto*), yaitu “Kamu adalah murid Kristus.” Sebagai murid Kristus, anak-anak itu dalam dua bulan belakangan ini belajar tentang “Aku adalah bagian dari lingkungan.” Itu sebabnya anak-anak belajar memperhatikan lingkungan dengan cara membersihkan seluruh lingkungan gereja melalui kegiatan operasi semut.
Setelah mereka belajar tentang identitas seorang murid Kristus, mereka juga belajar mengenai Gereja. Mungkin orang dewasa mengetahui apa itu gereja. Namun anak-anak perlu juga diajak untuk memahami gereja. Beberapa pelajaran yang dibagikan di Mateto pada bulan yang lalu, menjelaskan bahwa Gereja adalah rumah Tuhan, juga tempat orang percaya belajar dan bertumbuh. Selain itu, gereja adalah tempat untuk memuji Tuhan.
Pada waktu mereka belajar tentang Gereja, mereka juga diajak untuk memahami bahwa diri mereka adalah bagian dari gereja. Itu sebabnya Mateto mengadakan simulasi ibadah. Ada yang menjadi penatua, paduan suara, kolektan, usher atau penyambut dan ada pula yang menjadi pendeta. Menariknya, anak-anak yang mengambil bagian menjadi pendeta, mengajukan sendiri untuk berperan sebagai pendeta. Ibadah berlangsung dengan penuh suka cita dan haru, karena mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh. Bahkan anak-anak balita pun dapat duduk dengan tenang menikmati ibadah. Seorang guru Mateto mengatakan, “Kita perlu mengadakannya lebih sering lagi agar anak-anak terbiasa melakukannya!”
Pada pekan berikutnya, anak-anak Mateto belajar bahwa gereja adalah tempat di mana kita melayani Tuhan. Ada banyak orang yang melayani di gereja, namun hal itu lepas dari perhatian mereka. Itu sebabnya anak-anak Mateto belajar melalui metode “Tour of the Church.” Untuk pertama kalinya mereka masuk ke dalam ruang konseling pendeta. Mereka juga mengetahui bahwa ada beberapa orang yang melayani gereja, seperti di bagian dapur, di kantor gereja, di bagian keamanan, atau di poliklinik. Beberapa anak sempat dilayani oleh para dokter yang ramah di poliklinik gereja. “Coba periksa giginya… Wah bagus semua! Rajin-rajin menyikat gigi, ya!” Tidak ketinggalan, anak-anak juga diperlihatkan berbagai tempat untuk rapat, tetapi juga sebuah ruangan khusus untuk istirahat pendeta (Guest house). Siapa yang mau melayani Tuhan? Tentu saja kita berdoa semoga semua anak mau memberikan hidup mereka bagi Tuhan!
Pelajaran pada hari Jumat berikutnya menerangkan bahwa Gereja adalah tempat untuk berterima kasih dan memuji Tuhan. Pada hari “Dancing Day” itu anak-anak memuji Tuhan bersama-sama dengan menggunakan kain dan pom-pom. Senangnya melihat anak-anak Mateto menyanyi bersama di rumah Tuhan!
Pelajaran tentang Gereja akan berakhir pada pertengahan bulan Mei ini. Setelah itu para Mateto cilik akan libur sampai bulan September yang akan datang. Pendaftaran untuk kelompok pemuridan baru pada tahun ajaran baru akan segera kami buka. Tentu saja para Matetors**) dan anak-anak Mateto dengan senang hati menyambut teman-teman untuk bergabung bersekutu bersama. Kami juga membuka pintu bagi Anda semua yang terpanggil dalam pelayanan anak untuk bergabung bersama kami. Kegiatan Matetors berlangsung pada hari Selasa dan Jumat sore. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita.
a*) Mateto adalah bina iman anak di GKI Pondok Indah dalam bentuk kelas pemuridan, yang berlangsung setiap hari Jumat pk. 16.00-18.00.
b**)Matetors adalah para guru dan pengurus yang melayani Tuhan di Mateto.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.