Mereka bersembunyi dan merasa rendah diri karena diejek dan menjadi bahan tertawaan, sehingga memutuskan untuk tidak mengikuti pendidikan atau sekolah. Bahkan orangtua mereka melarang mereka untuk ke luar rumah karena malu. Beban sosial ini mereka simpan selama bertahun-tahun.
Beberapa orang memahami cacat sumbing ini sebagai sebuah kutukan. Hal ini tentu semakin menekan hati para orangtua dari anak-anak sumbing ini. Seandainya mereka memiliki cukup dana, pastilah anak-anak mereka sudah mendapatkan solusi terbaik bagi masa depan mereka. Tuhan menggerakkan hati beberapa relawan untuk menolong anak-anak sumbing ini agar menapaki tahun 2012 dengan harapan baru.
Pada tanggal 16 Desember 2011, saya dan menantu saya Lady, beserta 15 dokter yang tergabung dengan tim Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) Bandung yang dipimpin oleh Prof. Sunardi Mangunjaya SPMB.DSS, berangkat ke Bukit Tinggi untuk menolong para penderita cacat celah bibir dan langit-langit (cacat sumbing).
Pelayanan ini diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika TNI AD ke-66, dan dilaksanakan di Rumah Sakit Tentara Bukit Tinggi yang didirikan pada tahun 1887. Rumah sakit ini beraksitektur kuno dan terletak di dekat Jam Gadang Istana Bung Hatta.
Kami tiba di Bukit Tinggi pada pukul 14.00 dan langsung membuka pendaftaran berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bagi 70 pasien yang telah menunggu. Selanjutnya para dokter menentukan jadwal puasa dan operasi bagi setiap pasien.
Keesokan harinya (17 Desember 2011) operasi dilaksanakan bagi 36 pasien Labio (bibir sumbing) mulai pukul 8.00 pagi sampai pukul 2.00 dini hari.
Tugas masih menunggu lagi bagi 34 pasien Palato (celah langit-langit) yang telah dijadwalkan untuk operasi pada tanggal 18 Desember pukul 8.00 pagi. Tuhan memberikan kekuatan kepada kami semua sehingga operasi tersebut dapat dilaksanakan sesuai jadwal dan selesai pukul 2.00 dini hari.
Tanggal 19 Desember masih dilanjutkan dengan tugas melepas jahitan dan membersihkan bekas operasi serta mengganti plester.
Sukacita terpancar di wajah anak-anak dan para orangtua setelah seluruh rangkaian operasi itu usai. Ternyata anak-anak ini tampan dan cantik! Bukan itu saja perubahan mereka. Suara mereka kini juga lebih jelas saat berbicara. Kami sangat terharu menyaksikan para orangtua yang dengan penuh kasih dan rasa syukur memeluk anak-anak mereka. “Terima kasih Tuhan,” hanya itulah yang dapat kami ucapkan. Dengan pertolongan Tuhan, operasi bagi ke-70 pasien yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut, telah berjalan dengan lancar.
[nggallery id=49]
Soli Deo Gloria. Tuhan memberi kekuatan dan kemampuan kepada kami untuk menolong anak-anak yang cacat dan tidak mampu ini. Pada tanggal 21 Desember 2011 kami telah tiba di Jakarta dengan selamat.
Atas nama Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) Bandung, kami mengajak jemaat GKI Pondok Indah dan simpatisan untuk bergabung bersama kami dalam pelayanan operasi bibir sumbing di tempat-tempat lain di negara kita, agar anak-anak cacat ini kembali ke bangku sekolah, bermain dengan ceria, dan tersenyum.
Apabila Anda dapat mengumpulkan penderita sumbing sebanyak 50 orang dalam satu daerah di seluruh Indonesia dan ada rumah sakit di daerah tersebut, dengan senang hati kami bersedia membantu. Silakan menghubungi kami disini.
Marilah kita memberikan harapan baru kepada anak-anak yang cacat dan tidak mampu ini dengan tenaga, kekuatan, talenta dan berkat dari Tuhan.
Rencana berikutnya, pada bulan Februari kami akan melayani masyarakat di Kendari dan selanjutnya di Manado pada bulan Maret. Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan kepada saudara-saudara serta sahabat-sahabat kami:
- Suami saya Eddy Kamil, anak-anak dan menantu saya Erwin dan Lady, Ernald dan Luti;
- Bpk. Pdt. Purboyo dan rekan-rekan di Perpustakaan GKI PI;
- PDP GKI PI, Intersesio GKI PI, PSWPI GKI PI;
- Kel. Bpk. RS, Ibu. EF, Ibu. LRP,
- dan semua pihak yang telah membantu dengan doa dan dana sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan kehendak Tuhan.
Evie Kamil Wullur
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.