Kebiasaan buruk merupakan salah satu target perilaku yang ingin diubah ketika kita membuat resolusi awal tahun, tetapi sering kali gagal. Mengganti kebiasaan buruk dengan perilaku baru mungkin terasa sulit, tetapi bukannya tidak mungkin. Berikut ini beberapa saran untuk membantu Anda.
Kategorikanlah Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Anda Dengan Benar
Mungkin sangat mudah bagi Anda untuk menggolongkan masalah Anda yang terus kambuh itu dalam kategori kebiasaan buruk, tetapi penempatan itu belum tentu benar.
Menggigit jari adalah kebiasaan buruk, misalnya, tetapi tidak demikian dengan merokok. Merokok merupakan kecanduan, begitu juga dengan kafein. Anda mungkin menganggap bahwa pemakaian zat-zat tersebut sudah terlalu berlebihan dan menggolongkannya sebagai kebiasaan buruk, tetapi sebenarnya kecanduan sedikit lebih parah daripada kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk adalah hal-hal kecil yang dapat Anda perbaiki dengan beberapa siasat tertentu. Perilaku obsesif dan kecanduan memerlukan usaha yang lebih keras, jadi pastikanlah bahwa Anda berkonsentrasi pada masalah-masalah tersebut secara terpisah dan jangan berusaha menghentikannya dengan begitu mudah seperti yang mungkin dapat Anda lakukan dengan kebiasaan yang sederhana.
Ceritakanlah Kebiasaan Buruk Itu Kepada Orang Lain
Jika Anda menganggap suatu hal sebagai kebiasaan buruk, mungkin kebiasaan itu juga memalukan. Jika Anda menyampaikan kebiasaan Anda tersebut kepada orang-orang lain (dengan asumsi bahwa mereka belum tahu), Anda mendapat dua manfaat baru.
- Pertama, Anda akan terdorong untuk menghentikannya karena mereka akan menasihati Anda untuk menghentikannya.
- Kedua, jika mereka memiliki kebiasaan yang sama, mereka mungkin ingin berusaha menghentikannya bersama Anda.
Juga, jika Anda punya beberapa teman yang dapat Anda minta untuk mengawasi kemajuan Anda, Anda akan bertanggung jawab. Semua hal ini dapat mendorong Anda untuk tetap konsisten ketika Anda mencoba menghentikan kebiasaan buruk Anda.
Lakukanlah Perlahan-lahan dan Praktikkanlah Perilaku Baru Anda
Jika Anda pernah mencoba mengurangi makan dan dapat melakukannya dengan baik selama beberapa minggu, namun tiba-tiba tidak dapat menahan keinginan untuk menikmati camilan dan makanan lainnya, Anda akan menyadari bahwa kesanggupan Anda terbatas. Mengubah kebiasaan dapat melelahkan. Perilaku baru butuh usaha untuk mengingat, sehingga membuat Anda frustasi ketika lupa, dan Anda juga butuh energi ekstra untuk berpikir. Kebiasaan-kebiasaan lama lebih mudah dan lebih nyaman bagi Anda, meskipun buruk, karena Anda tidak harus berpikir untuk melakukannya.
Ada dua solusi untuk mengatasinya
Pertama, ubahlah kebiasaan itu perlahan-lahan. Jika Anda mencoba untuk berhenti menggigit kuku, berkomitmenlah untuk berhenti menggigit satu kuku saja setiap minggu. Tambahkan kuku baru yang tidak boleh digigit pada minggu berikutnya, sampai sepuluh kuku itu tidak digigit lagi. Jika Anda khawatir akan lupa pada kuku yang tidak boleh digigit, tandailah kuku tersebut dengan supidol atau cat kuku. Jika Anda melakukannya dengan pelan-pelan, Anda dapat menyesuaikan diri dengan perilaku baru itu dan tidak akan merasa terlalu stres.
Kedua, jika Anda dapat mempraktikkan perilaku baru, maka sebaiknya Anda berlatih sebanyak mungkin. Sementara perhatian Anda terpecah (ketika sedang menonton TV, misalnya), Anda dapat menaruh jari di mulut Anda seperti bila akan menggigit kuku, tapi kemudian Anda menariknya. Ulangilah terus tindakan ini dengan jari yang berbeda untuk beberapa waktu lamanya. Lama-lama Anda belajar suatu memori otot baru: menarik jari-jari Anda ketika Anda akan menggigit.
Trik-trik ini tidak hanya bermanfaat bagi orang yang menggigit kuku, tetapi dapat diterapkan pada semua hal. Meskipun mungkin tampak sedikit aneh, tapi trik-trik ini bisa sangat efektif.
(Diambil dari Internet)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.