Tetapi, Tuanku Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri walaupun Tuanku mengetahui semuanya ini. (Daniel 5:22)
“Like father, like son” adalah idiom dalam bahasa Inggris yang berarti “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Idiom ini digunakan untuk menggambarkan anak yang memiliki sifat atau kebiasaan yang mirip dengan ayahnya.
Hal yang buruk cenderung lebih mudah ditiru dibandingkan dengan hal yang baik. Perbuatan buruk sering kali lebih mudah menular dibandingkan perbuatan baik. Inilah yang terjadi kepada Raja Belsyazar. Raja Belsyazar meniru perbuatan buruk ayahnya, Raja Nebukadnezar. la meninggikan diri di hadapan TUHAN, padahal Allahlah yang memberikan kekuasaan dan kemuliaan. Belsyazar tidak belajar dari kesalahan ayahnya dan justru melakukan kesalahan yang sama. Sebagai akibatnya, Allah pun menghancurkan hidupnya secara tragis. Baik ayah maupun anak diganjar hukuman yang sama oleh Allah karena perbuatan buruk mereka.
Sebagai orangtua, kita perlu waspada bahwa perilaku buruk kita dapat ditiru oleh anak-anak kita. Marilah kita terus melatih diri untuk menjadi teladan yang baik bagi mereka. Jika kita melihat perbuatan buruk orangtua kita, maka belajarlah dari kesalahan tersebut dan jangan mengulanginya. Mungkin memang tidak mudah untuk terus berperilaku berkenan kepada Tuhan maka mintalah pimpinan dari Roh-Nya. Tetaplah setia kepada Tuhan dan taati perintah-Nya. Biarlah idiom “like father, like son” berlaku untuk hal-hal yang baik. [Pdt. Em. Dianawati S. Juwanda]
DOA:
Tuhan, tolonglah kami untuk selalu memberikan teladan yang baik kepada keturunan dan generasi penerus kami. Amin.
Ayat Pendukung: Dan. 5:13-31; Mzm. 84:8-12; Mat. 21:28-32
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.




Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.