“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami hamba-hamba yang tidak berguna. Kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” (Lukas 17:10)
Sejak kecil, orangtua mengajarkan anak-anak mereka untuk mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan atau pemberian dari siapa pun. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa seseorang merasa perlu menerima ucapan terima kasih setelah memberikan bantuan atau sesuatu kepada orang lain. Seseorang dapat merasa tidak dihargai apabila tidak menerima ucapan terima kasih, dan pada akhirnya berhenti melakukan hal-hal baik.
Yesus, dalam Lukas 17:5-10, mengajarkan kita untuk tetap berfokus pada tugas yang menjadi tanggung jawab kita. Berfokus pada tugas berarti terus mengerjakan tanggung jawab kita dengan baik tanpa memedulikan respons orang lain. Apakah respons itu positif atau negatif, apakah orang lain berterima kasih atau tidak, kita tidak perlu terlalu memikirkannya. Selain itu, kita juga tidak perlu merasa telah berjasa besar hanya karena telah melakukan banyak hal baik. Lakukan saja apa yang menjadi bagian kita, sebab selebihnya bukan menjadi urusan kita. Yesus juga mengajarkan kita untuk tetap rendah hati setelah menyelesaikan semua tugas. Dia mengajarkan kita untuk berkata, “Kami hamba yang tidak berguna. Kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Betapa indah dan harmonisnya keluarga kita jika setiap anggota keluarga berfokus pada tugasnya masing-masing, melakukannya tanpa mengharapkan penghargaan, ucapan terima kasih, atau perlakuan baik. Lakukan saja bagian kita. [Pdt. Em. Dianawati S. Juwanda]
DOA:
Tuhan, tolonglah semua anggota keluarga kami untuk berfokus melakukan tugas bagian masing-masing dengan tulus. Amin.
Ayat Pendukung: Hab. 1:1-4; 2:1-4; Mzm. 37:1-9; 2 Tim. 1:1-14; Luk. 17:5-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.